Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Macam - Macam Sedekah Bag. 3

Macam - Macam Sedekah Bag. 3

Bagi orang yang tidak memiliki harta memang jangan berkecil hati dari kemungkinan bisa mendapatkan pahala bersedekah, karena sedekah tidak hanya harus kita lakukan dengan memberikan harta kepada orang lain. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk bisa mendapatkan nilai sedekah selain dengan harta. Melalui tulisan ini ada beberapa hal lagi yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan nilai sedekah.
 

1. Salam dan Senyum.
 

Bagi seorang muslim, ucapan salam bukan hanya sekadar tegur sapa yang bersifat basa-basi, tapi merupakan do’a yang sangat baik agar keselamatan dunia akhirat, rahmat atau kasih sayang Allah swt serta keberkahan hidup tercurah kepada kita muslim. Karena itu, ketika ada orang memberi salam kepada kita, kitapun wajib menjawab salamnya yang juga berisi do’a. Disinilah pentingnya bagi kita untuk menyampaikan salam dengan sebaik-baiknya, yakni diiringi dengan senyum yang tulus. Bila ini bisa kita lakukan, meskipun kita tidak bisa bersedekah dengan harta, inipun sudah termasuk sedekah. Dalam satu hadits, Rasulullah saw bersabda:

مِنَ الصَّدَقَةِ أَنْ تُسَلِّمَ عَلَى النَّاسِ وَأَنْتَ طَلِيْقُ الْوَجْهِ
 

Termasuk bagian dari sedekah adalah kamu memberi salam kepada orang lain dalam keadaan wajah berseri-seri (HR. Ibnu Abi Ad Dunya).
 

Disamping itu, dalam hadits yang lain kitapun sangat dianjurkan untuk tersenyum kepada orang lain sebagai bukti dari kasih sayang dan keramahan kita sehingga hal inipun termasuk sedekah yang amat bernilai dihadapan Allah swt sebagaimana firman-Nya:

  تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيْكَ لَكَ صَدَقَةٌ
 

Senyummu dihadapan saudaramu adalah sedekah (HR. Timridzi dan Ibnu Hibban).
 

Karena hal ini sangat penting, maka meskipun bisa jadi banyak orang yang menganggap remeh urusan salam dan senyum, Rasulullah saw justeru mengingatkan kita agar jangan suka meremehkan hal-hal kecil sekalipun bila hal itu memang kebaikan, beliau bersabda:

لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوْفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهِ طَلِيْقٍ
 

Janganlah kamu meremehkan sedikitpun kebaikan walau hanya menghadapi saudaramu dengan wajah berseri (HR. Muslim).
 

Salam dan senyum amat ditekankan di dalam Islam karena dengan begitu hubungan antar sesama muslim akan semakin baik sehingga motivasi dan gairah kehidupan kearah yang lebih baik dapat kita raih, dalam konteks inipula, Rasulullah saw selalu berusaha untuk memberi salam terlebih dahulu.
 

2. Membimbing Orang Yang Tersesat.
 

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kita dapati orang yang sesat. Ada dua persepsi yang bisa kita pahami tentang orang yang sesat itu, yakni orang yang tidak tahu alamat atau jalan yang dituju sehingga orang itu memerlukan bimbingan untuk sampai ke tujuannya. Karena itu, bila di jalan ada orang yang meminta diberi tahu tentang alamat yang dituju, bila memang kita tahu maka kita harus menunjukinya dengan sejelas-jelasnya sehingga kitapun bisa memperoleh nilai sedekah dari kebaikan yang kita lakukan itu. Rasulullah saw bersabda:

وَإِرْشَادُكَ الرَّجُلَ فِى أَرْضِ الضَّلاَلِ لَكَ صَدَقَةٌ
Bimbinganmu terhadap orang yang berada dalam kesesatan adalah sedekah (HR. Timridzi dan Ibnu Hibban).

 

Ini berarti, bila ada orang yang bertanya tentang lokasi tempat yang dituju, jangan segan-segan bagi kita untuk memberitahu rute jalan yang harus ditempuhnya sehingga orang tersebut dapat menempuh perjalanan dengan mudah dan cepat sampai di tujuan. Hal ini memang harus kita lakukan karena kitapun suatu ketika akan mengalami hal serupa, ada dimana kita tidak tahu jalan atau alamat yang kita tuju dan kita bertanya orang kepada lain, saat itulah kitapun membutuhkan bantuan dari orang lain dengan diberi tahu alamat atau rute jalan yang kita tuju.
 

Persepsi lain yang bisa kita pahami adalah menunjuki jalan hidup yang benar sehingga manusia terhindar dari kesesatan, ini merupakan dakwah yang amat dibutuhkan oleh manusia, karenanya dakwah merupakan sesuatu yang amat penting dan mulia, apalagi ini merupakan tugas Rasulullah saw. Bila dakwah yang dilakukan dengan sebaik-baiknya membuat orang lain menjadi baik dan menempuh jalan hidup yang baik dengan amal shaleh, maka orang yang berdakwah akan memperoleh nilai pahala dari amal yang dilakukan oleh orang yang didakwahinya itu karena ia berbuat baik dengan sebab adanya dakwah, Rasulullah saw menegaskan hal ini dalam sabda-Nya:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ.
 

Barangsiapa yang menunjukkan pada suatu kebaikan, maka baginya seperti pahala orang yang mengerjakannya (HR. Ahmad, Muslim, Abu Daud dan Tirmudzi).
 

Karena nilai keutamaan yang sangat besar, maka para sahabat dan generasi selanjutnya hingga hari kiamat nanti bersemangat sekali untuk melaksanakan tugas dakwah, bahkan hal ini sebenarnya kewajiban setiap muslim sesuai dengan tingkat kemampuannya masing-masing, Rasulullah saw bersabda:

  بَلِّغُوْا عَنِّى وَلَوْ آيَةً.
 

Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat (HR. Ahmad, Bukhari dan Tirmidzi).
 

3. Menyingkirkan Gangguan Di Jalan.
 

Diantara faktor yang membuat manusia senang ketika menempuh perjalanan, baik berjalan kaki maupun berkendaraan adalah tidak ada hambatan dan gangguan sehingga nyaman berada di jalan, selamat dan sampai di tujuan. Oleh karena itu apa saja yang kita temukan di jalan, sesuatu yang bisa mengganggu orang lain dalam perjalanannya baik bagi pejalan kaki maupun pengendara kendaraan harus kita singkirkan, ini akan membuat kita memperoleh ampunan dari Allah swt sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw:

بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِى بِطَرِيْقٍ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ فَأَخَذَهُ فَشَكَرَ اللهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ
 

Ketika seseorang berjalan di suatu ruas jalan, dia menemukan ranting pohon berduri, lalu dia mengambilnya (menyingkirkannya), maka Allah bersyukur kepadanya dan mengampuninya (HR. Bukhari).
 

Disamping itu, menyingkirkan gangguan di jalan juga termasuk perbuatan yang bernilai sedekah sehingga akan kita dapatkan nilai sedekah meskipun tidak ada harta yang bisa kita sedekahkan, hal ini dinyatakan oleh Rasulullah saw:

وَإِمَاطَتُكَ اْلأَذَى وَالشَّوْكَ وَالْعَظْمَ عَنِ الطَّرِيْقِ لَكَ الصَّدَقَةٌ
 

Menyingkirkan ganguan duri dan tulang dari jalan bagimu adalah sedekah (HR. Tirmidzi).
 

Dalam kehidupan kita sekarang, ada banyak bentuk gangguan di jalan yang harus kita singkirkan, diantaranya adalah Pertama, rintangan di jalan yang amat menggangu para pengguna jalan seperti paku yang bisa membuat ban mobil atau sepeda motor kempes, bahkan pecah yang bisa mengakibatkan kecelakaan, karenanya para penyebar paku di jalan raya harus ditindak dengan tegas. Kedua, tidak tertib berlalu lintas seperti berhenti bukan pada tempatnya, berkendaraan yang berlawanan arah, berjalan bukan pada jalurnya yang tepat, melintasi persimpangan yang sebenarnya tidak dibolehkan, belok dan putar balik yang terlarang dan sebagainya. Ketiga, duduk di pinggir jalan yang membuat orang mengalami kesulitan karena ada penyempitan di jalan.
 

Dengan demikian, semakin kita pahami dan kita sadari bahwa begitu luas lingkup sedekah yang bisa kita lakukan, meskipun tidak ada harta yang kita miliki.
 



Drs. H. Ahmad Yani
Email: ayani_ku@yahoo.co.id
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger