Ketahuilah, kita sekarang berada di hadapan sebuah perkara yang agung
dan penting. Dan keberadaan kita adalah untuk mengevakuasi dan menyelamatkan
ummat. Dan di hadapan kita adalah sebuah jalan tempuh dan metodenya orang-orang
shalih. Jalan mereka adalah Ahlussunnah wal Jama'ah.
Adalah mereka orang-orang yang mengagungkan sunnah Nabi SAW dengan
mengagungkan ucapan Rasulullah SAW, mengagungkan setiap detail perbuatan
Rasulullah SAW, bahkan diamnya Rasulullah SAW dan semua keadaan Rasulullah SAW
mereka agungkan, terobsesi dan mengidolakannya. Inilah makna Ahlussunnah.
Sedangkan makna al-Jama'ah, adalah hati mereka satu sama lain saling menghormati,
saling mencintai dan saling menjaga persatuan.
Dan mereka orang-orang yang menempuh jalan istiqamah, jalan yang lurus
ini, mereka tidak terpengaruh dengan arus manapun seberapapun derasnya ataupun
hembusan angin yang mengarah ke kanan atau kiri, mereka tetap konsekuen atas
fatwa yang mereka ucapkan.
Adapun orang-orang yang terpengaruh dengan hembusan kanan ikut ke
kanan, hembusan kiri ikut ke kiri, maka orang yang semacam itu setiap kali ada
perubahan pendiriannya juga ikut berubah. Hari ini berfatwa, besok saat ada
perubahan ia sampaikan lagi fatwa yang bertentangan dengan fatwa yang pertama.
Berubah lagi keadaan ia sampaikan fatwa yang berbeda lagi dengan sebelumnya,
begitu seterusnya tidak konsisten.
Mari kita bangkit untuk mengevakuasi dan menyelamatkan ummat. Dan
maksud atau tujuan dari perkataan ini, saat ini, bukanlah untuk menyibukkan
diri mencaci kelompok yang berbeda dengan kita, berbeda cara dengan kita.
Melainkan untuk memberikan penjelasan kepada kita, agar menjadi terang dan jelas
metode yang benar ini.
Dan di hadapan kalian ini adalah ada sebuah risalah, risalah masjid.
Yang mana risalah itu untuk mengajak manusia kepada ilmu dan dakwah ke jalan
Allah SWT. Maka kita harus bisa mengayomi semuanya. Membawa semuanya ke jalan
Allah SWT. dengan cara yang benar.
Dan kalian berinteraksi dengan orang-orang ahli politik dan yang tidak
berkecimpung dalam politik, juga berinteraksi dengan orang-orang yang telah
terpengaruh dengan pemikiran-pemikiran di luar Islam, atau berinteraksi dengan
orang-orang yang berpikiran benar, berinteraksi dengan orang-orang yang suka
maksiat, juga berinteraksi dengan semua lapisan masyarakat. Tetapi yang sesuai
dengan koridor yang diatur di dalam metode kenabian dan juga tolak ukur dan
timbangan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW agar tidak kebablasan.
Melalu masjid-masjid ini mari kita jadikan sarana untuk mengakurkan,
mendamaikan serta memperbaiki keadaan masyarakat. Dan untuk menenangkan hati
masyarakat serta membantu masyarakat dengan ilmu, pikiran, sedekah dan infaq
kita melalui masjid. Dan hidupkan kembali sunnah untuk menyambangi, menjenguk
dan membantu orang yang sedang sakit. Pikirkan bagaimana menarik orang-orang
yang belum mengenal masjid agar tak segan lagi datang ke masjid.
Dengan tugas penting ini, maka banyak orang yang akan mengambil manfaat
dan terselamatkan dari kegelapan. Justeru dengan hal semacam ini akan mempunyai
pengaruh dan andil besar di dalam menolak balak dan musibah dari ummat Islam.
Dan sesungguhnya manakala metode ini dijalankan, maka manfaat yang kalian
berikan bukan hanya untuk masyarakat Indonesia tapi menyebar ke seluruh lapisan
masyarakat yang ada di dunia ini. Sebab Nabi Muhammad SAW diutus bukan hanya
untuk di wilayah tertentu melainkan untuk alam seluruhnya, maka luaskan manfaat
dan semangat kita untuk mereka semua.
Semoga Allah menganugerahkan kita sebaik-baiknya peneladanan terhadap
Nabi Muhammad SAW Dan mengikuti metode Nabi Muhammad SAW Dan Allah memperkuat
hubungan dan sanad antara kita dengan Nabi Muhammad SAW Dan Allah jadikan kita
semua termasuk orang-orang yang menggembirakan Nabi Muhammad SAW Dan semuanya
dikumpulkan di barisan Nabi Muhammad SAW
Sesungguhnya barusan para guru kita dan para wakil kita telah duduk
bersama, bersepakat untuk kemaslahatan ummat yang perlu segera kita
realisasikan bersama. Dan semua poin-poin yang telah kita sepakati tadi adalah
benih yang akan membuahkan menolak balak dan musibah dari ummat ini dan
mendatangkan kemanfaatan yang besar, apabila benih ini kita sirami dengan tiga
hal; kejujuran, keikhlasan dan kesungguhan.
Semoga Allah memberkahi benih yang baru saja kita tanami bersama.
Memberikan taufiq di dalam menyiraminya. Dan memberkahi buah yang akan keluar
darinya. Dan Allah perlihatkan kepada kita semua buah darinya, di dunia dan
akhirat. Amin.
Disampaikan Oleh: Habib Umar bin Hafidz dalam acara Jalsatuddu'at
Pertama di JIC (Jakarta Islamic Center) Jakarta Utara, Ahad malam Senin 15
Oktober 2017 Sumber berita: https://web.facebook.com/KumpulanFotoUlamaDanHabaib/photos/a.356613851095960.85503.347695735321105/1478097262280941
Posting Komentar