Sabtu 2 Desember 2017,
Yayasan Darussalam Al Akhyar Kudus mengadakan Seminar Parenting bagi para orang
tua/ wali murid TKIT Al Akhyar di Aula Balai Desa Bae. Seminar Parenting
bertema “Memaksimalkan Peran Orang Tua di Masa Golden Age” ini menghadirkan
pembicara dari JSIT Kudus Bunda Arie Widiana S.Pd.PAUD yang juga menjabat
sebagai Kepala Sekolah SDIT Luqman Hakim Kudus.
Dalam sambutannya, Ketua
yayasan Darussalam Al Akhyar KH. Ahmad Saerozi menyatakan bahwa acara ini
merupakan Silaturrahim sekaligus peringatan maulid Nabi oleh karena itu, majelis
ini diawali sholawat agar para orang tua dan anak-anaknya cinta ke nabi
Muhammad.
Beliau menambahkan, “Seminar
Parenting kali ini diselenggarakan tanpa pungutan biaya sebagai wujud tanggungjawab
sekolah ke orang tua. Saya melihat banyak yang ketemu dengan ustad atau
ustadzahnya anak hanya ketika jemput anak. Tetapi ortu yang jemput anak tidak
semua dan tidak sering. Oleh karena itu, perlu ada pertemuan seperti ini untuk
membahas mengenai parenting. Kami mempertemukan orang tua dan para guru (ustad/
ustaadzah) bersama pakarnya, sehingga acara ini kami wajibkan dan ada
konsekuensi bagi orang tua yang tidak bisa hadir.”
Lebih lanjut, KH.
Ahmad Saerozi juga menuturkan, “Kadang di sekolah anak bisa disiplin karena benar-benar diawasi oleh para gurunya, tapi
belum tentu di rumah. Banyak orang tua yang curhat anak tidak bisa disiplin
seperti di sekolah ketika di rumah. Hal ini perlu kita bicarakan bersama. Saya
mengharapkan anak-anak memiliki kualitas iman dan taqwa dan ahlaq yang baik.
Tidak hanya di dalam sekolah tetapi juga di dalam keluarganya dan masyarakat
sekitar Di sini kami menyampaiakam bahwa yang wajib belajar bukan hanya anaknya,
tetapi bapak ibunya harus lebih banyak belajar. Dan kami juga mewajibkan ustad
ustadzahnya untuk belajar. Sudah dua bulan kami dari yayasan melaukan ikhtiar
diantaranya dengan mewajibkan pengajar menghatamkan quran dengan belajar ke
ust. Abdus shomad al hafidz yang memiliki jalur sanad hingga ke rasulullah SAW.”
Dalam penyampaian
materinya, Bunda Arie menyatakan bahwa Anak adalah investasi abadi sampai ke
akhirat sehingga tidak akan merugi orang tua yang mendidik anaknya dengan susah
payah sekalipun. Nabi Muhammad sudah
mengajarkan kepada kita parenting sklil namun kadang kita tidak tahu karena
keengganan mempelajari kehidupan rasul SAW.
Beliau juga
menyampaikan bahwa Presiden telah menggalakkan pendidikam karakter karena
selama ini pendidikan yang sudah dijalankan banyak yg menilai gagal. Banyak
orang pintar yang justru jadi penjahat.
Dalam paparannya,
Acara-acara di televisi maupun konten-konten di internet banyak mempengaruhi
kehidupan anak-anak di zaman ini. Acara TV 97% untuk orang tua dan untuk
hiburan saja. Hanya 3% yang berisi pendidikan. Bahkan masyarakat indonesiapun
salah persepsi mengenai kartun. Mereka mengnggap kartun untuk anak tetapi tidak
semua kartun untuk anak. Kartun-kartun dewasa seperti Tom And Jerry dan
sejenisnya sesungguhnya kurang pas untuk anak-anak. Demikian pula sinetron
indonesia. Bahkan setting sinetron untuk anak SMA SMP pun sudah mengenalkan
pergaulan bebas.
Beliau juga
mengkritisi orang tua yang kadang malas membaca apalagi mengajari anaknya di
rumah. Mereka disibukkan dengan aktivitasnya masing-masing. Orang tua pun kadang perlu membuat kesepakatan berama dengan
anak-anaknya untuk beberapa hal seperti waktu menonton televisi dan waktu
belajar.
Beliau berpesan agar
orang tua dan guru jangan mendidik anak dengan menakut-nakuti. Anak mungkin
akan bisa tetapi bisa karena takut kepada yang menakut-nakutinya.
Posting Komentar