Jurnal Pantura: kreasi pakaian dari sampah plastik |
Kegiatan
pertama yang mendapatkan perhatian khusus adalah kegiatan Hari Peduli Sampah
Nasional (HPSN) yang diseenggarakan oleh Dinas PKPLH (Perumahan, Kawasan Permukiman,
dan Lingkungan HIdup) Kabupaten Kudus dan Komunitas Kreasi Sampah Ekonomi Kudus
(Kresek). Dalam kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional tersebut, dlakukan
penandatanganan komitmen bersama agar Kudus bebas sampah pada 2020.
“Ora Nyampah Ora Susah” menjadi tagline yang didengungkan dalam acara tersebut. Dalam acara tersebut juga dilakukan edukasi memilah sampah berdasarkan jenisnya. Ada juga pameran produk daur ulang sampah, serta gerakan memungut sampah yang langsung dilakukan saat CFD tersebut. Kresek dan Dinas PKPLH juga mengadakan acara Flashmob dan tearikal peduli lingkungan hidup.
Dalam CFD hari Ahad lalu juga nampak beberapa orang perempuan berhijab menyebar di seluruh areal yang dijadikan tempat bersantai tersebut. Mereka menghampiri para wanita dan kemudian menawarkan jilbab yang sudah mereka persiapkan. Sebagian dari wanita yang mereka hampiri kemudian menerima tawarannya. Para wanita yang menawarkan jilbab gratis itupun dengan senang hati memasangkan jilbab gratis yang mereka tawarkan pada para wanita yang mereka tawari.
Kegiatan
tersebut merupakan Gerakan Menutup Aurat (Gemar) yang diselenggarakan oleh
gabungan beberapa komunitas muslim di Kota Kudus yang juga diikuti oleh Forum
Mahasiswa Muslim (FORMI) Universitas Muria Kudus.
Sebanyak ratusan jilbab dibagikan secara gratis kepada para perempuan para peserta CFD . Sasaran yang dituju adalah menawarkan dan menyarankan perempuan yang belum mengenakan jilbab untuk mulai mengenalkan jilbab. Hal ini dilakukan tanpa paksaan.
Terlihat
para perempuan sangat antusias mendatangi tempat pembagian jilbab gratis yang
dilakukan di pojok alun-alun yang dekat dengan area Masjid Agung Kudus.
Komunitas pembagi jilbab gratis itu pun menamai kegiatan mereka dengan sebutan “Ready
for Syar’i”.
Foto oleh Jurnal Pantura dan Formi UMK
Posting Komentar