Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Pejalan Malam (1)

Pejalan Malam (1)

Nabiyullah SAW berwasiat, “Siapa yang khawatir kemalaman, ia akan berjalan di awal malam. Siapa yang berjalan di awal malam, ia akan sampai di rumahnya. Ketahuilah bahwa harta Allah itu sangat mahal. Ketahuilah harta Allah itu adalah surga!”.

Engkau Sahabatku, pahami olehmu bahwa rumah yang sesungguhnya adalah akherat, sedang surga merupakan sebaik-baik tempat di alam akherat. Hidup di dunia layaknya perjalanan malam yang panjang dan melelahkan. Engkau tak tahu pasti kapan perjalananmu akan berakhir.Bergegaslah kalian! Dunia ini adalah tempat dimana perbekalan ketaatan harus dikumpulkan. 

Musafir-musafir yang kemalaman adalah mereka yang disibukkan oleh dunia hingga lalai mempersiapkan bekal yang sebenarnya. Yang bijak hanya mengambil air seperlunya dari sebuah oase bernama dunia. Ia segera bergegas meninggalkan persinggahan dan berlari menuju-Nya. Dia tahu benar, bahwa harta Allah sungguh luar biasa berharga. Ia akan membelinya dengan sepenuh jiwa dan raga.

Saudaraku, para pemimpi yang terlena oleh bunga-bunga tidur dunia hanya akan mendapatkan penyesalan dalam lubang kuburnya. Dari gelap kematian mereka berkata, “Wahai manusia, aku telah ditipu angan-angan yang melalaikanku pada datangnya ajal. Oh, betapa buruk akibatnya!” 

Kematian adalah malapetaka bagi yang lalai. Ketakutan yang mereka rasakan akan berlipat-lipat pada saat tiba Hari Yang Dijanjikan. Hari ketika manusia dikumpulkan tanpa alas kaki, telanjang dan belum terkhitan. Hari saat manusia sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Sungguh hanya Nabiyullah SAW satu-satunya manusia yang memikirkan orang lain (umatnya) di hari itu. Sungguh beliau ingin perbendaharaan syafa’at-nya mencukupi seluruh umat manusia. Namun segala ketentuan ihwal syafa’at itu di tangan Raja Di Raja Alam Semesta.

Takutlah kalian ! Sungguh tak pernah Allah tampak semurka di hari itu. Sebaik-baik ketakutan adalah takut kepada-Nya semasa hidup di dunia dan seburuk-buruknya ketakutan adalah takut kepada murka-Nya di akherat kelak. Seburuk-buruknya rasa aman adalah di awal dan sebaik-baiknya adalah di akhir. Siapa saja yang takut kepada-Nya di dunia, Dia akan memberi balasan rasa aman di akherat.

Jagalah keseimbangan dua sayap surgamu, Khouf dan Roja’. Jika takutmu mengalahkan harapanmu, engkau akan berputus-asa dari rahmat-Nya. Namun jika harapanmu mengalahkan rasa takutmu, sungguh aku khawatir engkau akan tertipu oleh dirimu. Janganlah bertumpu pada amal ibadah kalian, Dia-lah yang telah memberi kalian kemampuan untuk beribadah kepada-Nya. Ketika engkau mendekat, Dia telah lebih dulu mendekat.

Allah berwasiat melalui lisan nabinya : katakanlah wahai Nabi, “wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas, janganlah kalian berputus-asa dari rahmat-Ku. Sungguh Allah itu mengampuni dosa-dosa. Sungguh Allah itu Zat Yang Mengampuni dan Mengasihi.”

Jika engkau terlanjur berbuat dosa, bertobatlah dan pergunakan ilmu Roja’ untuk mengharap ampunan dan rahmat-Nya. Jika sewaktu-waktu datang kembali bisikan setan yang menyuruhmu berbuat maksiat, pergunakanlah ilmu Khouf. Takutlah dengan sebuah akhir yang buruk dari hidupmu. Malaikat maut selalu mengintaimu, entah engkau dalam ketaatan ataupun dalam kemaksiatan.

Ingatlah bahwa ruh kita semua telah membuat janji pada zaman azali. Tiada Ilah selain Allah. Tiada sekutu bagi-Nya. Tiada ampunan bagi yang menyekutukan-Nya. Namun, semua itu jangan membuatmu berfikir engkau bebas melakukan perbuatan-perbuatan maksiat lainnya asalkan tidak menyekutukan-Nya. Dosa akibat maksiat memang disediakan ampunan seluas langit dan bumi. Tapi, ingatlah bahwa perjanjian itu juga mencakup terhadap jenis dosa apa seharusnya kita berpantang.

Jika Allah berkehendak, Dia akan mengampuni dirimu meskipun engkau seorang pezina semasa hidup di dunia. Ampunan Allah itu hanya berlaku dalam konteks dosa akibat perzinahan, tidak dalam konteks dosa akibat mencuri ataupun meminum minuman keras. Engkau yang pezina benar-benar akan membuat-Nya murka jika menambah pundi-pundi dosamu dari perbuatan mencuri. Itu berarti bahwa ampunan yang Dia janjikan -jika Dia berkehendak- akan dibatalkan karena engkau telah melanggar janji dengan berbuat dosa di mana seharusnya engkau berpantang.

Semua yang aku ungkapkan ini adalah teka-teki dari Tuan kepada hamba. Jika engkau hamba yang pintar, engkau akan menghindar sejauh mungkin dari semua jenis kemaksiatan. Tuan kita semua adalah Zat Yang tidak pernah mengingkari janji. Dia-pun menuntut kepada hamba-hamba-Nya agar selalu berpegang teguh pada janji.

Segeralah dalam bertobat dan memohon ampunan atas segala dosa yang telah engkau lakukan. Jika engkau bertobat, itulah tanda bahwa engkau masih dalam lingkaran hamba-hamba yang mendapatkan ampunan. Dekatkan dirimu, mintalah agar Dia memberimu anugerah berupa tekad yang kuat untuk menjauhi maksiat. Berlarilah menuju ampunan-Nya !



Penulis berasal dari Pondok Pesantren Roudlotul Fatihah, Kampung Santri, Kulon Gunung Sentono, Pleret, Bantul, Yogyakarta.
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger