Manusia yang di
beri jasad, di beri penglihatan, diberi pendengaran, apa yang kau perbuat pagi
hari, apa yang kau perbuat siang hari, apa yang kau perbuat sore hari, apa yang
kau perbuat malam hari, hari kedua sejak usiamu baligh, apa yang kau perbuat
hari saat selepas pagi, siang, sore, malam, hari ketiga dalam hidup mu, apa
yang kau perbuat, hari keempat, hari kelima, hari keenam, perhitungan setiap
detik, pertanyaan dari Rabbul’alamin tidak menyisahkan kecuali kenikmatan terus
berhenti dan kenikmatan yang tidak berhenti, dan ketaatan yang tidak berhenti
dan ketidak taatan yang juga tidak berhenti, kenikmatan terus tidak berhenti.
“Rahmat Ku sampai kepada segala sesuatu” ((QS Al A’raf 156)
Namun dosa-dosa kita juga terus mengalir tidak berhenti, ini yang dipertanyakan oleh Rabbul’alamin dengan ucapan lembut, “wahai manusia apa yang membuatmu tertipu meninggalkan Tuhan Mu Yang Maha pemurah” ((QS Al Infithar 6)
Adakah yang lebih Maha pemurah dari Allah, memberi dan memberi, melimpahkan dan melimpahkan anugerah, hamba Nya terus berdosa, Allah subhanahu wata'ala bukan murka langsung menutup pintu keridhoan Nya tapi pintu maaf Nya adalah pintu yang terluas dari semua pintu yang ada, bagi para pendosa pintu maaf Nya Allah paling luas terbuka dan Allah paling cepat memaafkan dari semua yang kita buat salah pada Nya.
Yang kita sakiti perasaannya yang paling cepat memaafkan Allah, kalau kau sakiti perasaan seseorang sekali kau minta maaf belum tentu ia maafkan, tapi Allah.
Diriwayatkan di dalam Shahih Muslim, pengampunan Allah secepat permohonan maaf hambanya, hambaNya mohon ampun saat itu, saat itu ia dimaafkan Allah, hadirin hadirat berhentilah mengecewakan Allah, namun bukan sekali, mungkin puluhan tahun belasan tahun, sekali minta maaf Allah terima, Allah tidak butuh kita, Allah sudah Maha baik pada kita, kamu mau ku maafkan penjara dulu, siksa di alam kubur, siksa di alam neraka karena kamu pernah melewati maksiat dalam puluhan tahun, belasan tahun, “Kecuali yang bertaubat, beramal shaleh, Allah ganti dosa-dosanya semua dengan pahala” (QS Al Furqon 70)
Alangkah indahnya Rabbul’alamin, bergunung-gunung dosa Allah ganti jadi gunung-gunung pahala, karena apa? karena ingin dekat pada Allah, Allah hargai getaran perasaan yang ingin dekat pada Nya, dengan menggantikan dan memperindah keadaan si pendosa gelap gulita menjadi seorang hamba yang kaya raya dengan amal pahala, karena apa ? karena ingin dekat pada Nya.
“Rahmat Ku sampai kepada segala sesuatu” ((QS Al A’raf 156)
Namun dosa-dosa kita juga terus mengalir tidak berhenti, ini yang dipertanyakan oleh Rabbul’alamin dengan ucapan lembut, “wahai manusia apa yang membuatmu tertipu meninggalkan Tuhan Mu Yang Maha pemurah” ((QS Al Infithar 6)
Adakah yang lebih Maha pemurah dari Allah, memberi dan memberi, melimpahkan dan melimpahkan anugerah, hamba Nya terus berdosa, Allah subhanahu wata'ala bukan murka langsung menutup pintu keridhoan Nya tapi pintu maaf Nya adalah pintu yang terluas dari semua pintu yang ada, bagi para pendosa pintu maaf Nya Allah paling luas terbuka dan Allah paling cepat memaafkan dari semua yang kita buat salah pada Nya.
Yang kita sakiti perasaannya yang paling cepat memaafkan Allah, kalau kau sakiti perasaan seseorang sekali kau minta maaf belum tentu ia maafkan, tapi Allah.
Diriwayatkan di dalam Shahih Muslim, pengampunan Allah secepat permohonan maaf hambanya, hambaNya mohon ampun saat itu, saat itu ia dimaafkan Allah, hadirin hadirat berhentilah mengecewakan Allah, namun bukan sekali, mungkin puluhan tahun belasan tahun, sekali minta maaf Allah terima, Allah tidak butuh kita, Allah sudah Maha baik pada kita, kamu mau ku maafkan penjara dulu, siksa di alam kubur, siksa di alam neraka karena kamu pernah melewati maksiat dalam puluhan tahun, belasan tahun, “Kecuali yang bertaubat, beramal shaleh, Allah ganti dosa-dosanya semua dengan pahala” (QS Al Furqon 70)
Alangkah indahnya Rabbul’alamin, bergunung-gunung dosa Allah ganti jadi gunung-gunung pahala, karena apa? karena ingin dekat pada Allah, Allah hargai getaran perasaan yang ingin dekat pada Nya, dengan menggantikan dan memperindah keadaan si pendosa gelap gulita menjadi seorang hamba yang kaya raya dengan amal pahala, karena apa ? karena ingin dekat pada Nya.
Habib Munzir AL Musawwa
Posting Komentar