Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Keutamaan Sedekah di Hari Asyura (10 Muharram) Bag. 1

Keutamaan Sedekah di Hari Asyura (10 Muharram) Bag. 1


Diriwayatkan dari abdullah, Rasul SAW bersabda :

مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ لَمْ يَزَلْ فِي سَعَةٍ سَائِرَ سَنَتِهِ.

Barang siapa meluaskan belanjanya kepada keluarganya pada hari Asyura maka ia senantiasa berada pada keluasan rizki sepanjang tahunnya. (HR Thabrani)

‘Asyura (10 Muharram) adalah hari yang mulia dan di muliakan oleh Allah swt. Berbagai macam cara dilakukan kaum muslim untuk memuliakannya. Sebagian ulama menghitung ada 12 hal yang banyak dilakukan masyarakat ketika ‘asyura yaitu shalat sunnah, puasa, silaturrahim, shadaqah, mandi, memakai cela’, mengunjungi orang alim, menjenguk orang sakit, mengelus kepala anak yatim, meluaskan belanja kepada keluarga, memotong kuku, membaca surat al-ikhlas 1000 kali.

Al-Ajhury mengadakan penelitian dalam hal ini dan menanyakan kepada para ahli hadits dan ia berkata :

وحاصله أن ما ورد من فعل عشر خصال يوم عاشوراء لم يصح فيها إلا حديث الصيام والتوسعة على العيال، وأما باقي الخصال الثمانية: فمنها ما هو ضعيف، ومنها ما هو منكر موضوع.

Kesimpulannya adalah dari 10 perkara yang dilakukan pada hari Asyura itu tidak berdasar kepada hadits shahih kecuali hadits puasa asyura dan meluaskan belanja kepada keluarga. Adapun 8 perkara lainnya ada yang berdasar kepada hadits dlaif dan ada yang berdasarkan hadits munkar lagi palsu. (Kitab I’anatut Thalibin)

Hadits utama di atas mengenai meluaskan belanja kepada keluarganya memang masih diperselisihkan oleh para ulama, sebagian ulama hadits menilainya lemah. Namun As-Suyuthi dan Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan bahwa karena begitu banyaknya jalur periwayatan hadits ini, maka derajat hadits ini menjadi hasan bahkan Syeikh Zainuddin Al-Iraqi dan Ibnu Nashiruddin menshahihkannya.

Masalah meluaskan belanja kepada keluarganya, secara ittifaq disunnahkan oleh ulama empat madzhab. Sebagaimana pernyataan As-Shawi al-Maliki dalam Hasyiyah Syarah Shagir, Sulaiman Jamal As-Sayfi’i dalam Hasyiyah Fathil Wahhab, Al-Bahuti al-Hambali dalam Syarah Muntahal Iradat, Ibnu Abidin Al-Hanafi dalam Raddul Muhtar.

Al-Munawi berkata :

وذلك مجرب للبركة والتوسعة ، قال جابر الصحابي : جربناه فوجدناه صحيحا وقال ابن عيينة : جربناه خمسين أو ستين سنة

Hal ini (meluaskan belanja pada hari asyura) telah terbukti untuk keberkahan dan keluasan rizki. Jabir As-Shahabi berkata : Aku telah mencobanya dan ternyata benar. Ibnu Uyaynah berkata: Aku telah membuktikannya selama 50 atau 60 tahun. (Kitab Faidlul Qadir)

Kesunnahan meluaskan belanja itu berlaku kepada keluarga bahkan kepada tetangga dengan bersedekah kepada mereka yang membutuhkannya. Syeikh Sulaiman Al-Jamal berkata :

 ويستحب فيه التوسعة على العيال والأقارب، والتصدق على الفقراء والمساكين من غير تكلف فإن لم يجد شيئاً فليوسع خلقه ويكف عن ظلمه. انتهى.

Disunnahkan meluaskan belanja kepada keluarga dan kerabat dan bersedekah kepada fakir miskin tanpa memaksakan diri, jika ia tidak menemukan apa-apa maka hendaklah ia meluaskan perilaku baiknya dan menahan diri dari berbuat dzalim. (Kitab Hasyiyah Al-Jamal)
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger