مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ لَمْ يَزَلْ فِي
سَعَةٍ سَائِرَ سَنَتِهِ.
Barang siapa meluaskan belanjanya kepada keluarganya pada
hari Asyura maka ia senantiasa berada pada keluasan rizki sepanjang tahunnya. (HR Thabrani)
‘Asyura (10 Muharram) adalah hari yang mulia dan di muliakan
oleh Allah swt. Berbagai macam cara dilakukan kaum muslim untuk memuliakannya.
Sebagian ulama menghitung ada 12 hal yang banyak dilakukan masyarakat ketika
‘asyura yaitu shalat sunnah, puasa, silaturrahim, shadaqah, mandi, memakai
cela’, mengunjungi orang alim, menjenguk orang sakit, mengelus kepala anak
yatim, meluaskan belanja kepada keluarga, memotong kuku, membaca surat
al-ikhlas 1000 kali.
Al-Ajhury mengadakan penelitian dalam hal ini dan menanyakan
kepada para ahli hadits dan ia berkata :
وحاصله أن ما ورد من فعل عشر خصال يوم عاشوراء لم يصح فيها إلا
حديث الصيام والتوسعة على العيال، وأما باقي الخصال الثمانية: فمنها ما هو ضعيف، ومنها
ما هو منكر موضوع.
Kesimpulannya adalah dari 10 perkara yang dilakukan pada
hari Asyura itu tidak berdasar kepada hadits shahih kecuali hadits puasa asyura
dan meluaskan belanja kepada keluarga. Adapun 8 perkara lainnya ada yang
berdasar kepada hadits dlaif dan ada yang berdasarkan hadits munkar lagi palsu. (Kitab I’anatut Thalibin)
Hadits utama di atas mengenai meluaskan belanja kepada
keluarganya memang masih diperselisihkan oleh para ulama, sebagian ulama hadits
menilainya lemah. Namun As-Suyuthi dan Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan bahwa
karena begitu banyaknya jalur periwayatan hadits ini, maka derajat hadits ini
menjadi hasan bahkan Syeikh Zainuddin Al-Iraqi dan Ibnu Nashiruddin
menshahihkannya.
Masalah meluaskan belanja kepada keluarganya, secara ittifaq
disunnahkan oleh ulama empat madzhab. Sebagaimana pernyataan As-Shawi al-Maliki
dalam Hasyiyah Syarah Shagir, Sulaiman Jamal As-Sayfi’i dalam Hasyiyah Fathil
Wahhab, Al-Bahuti al-Hambali dalam Syarah Muntahal Iradat, Ibnu Abidin Al-Hanafi
dalam Raddul Muhtar.
Al-Munawi berkata :
وذلك مجرب للبركة والتوسعة ، قال جابر الصحابي : جربناه فوجدناه
صحيحا وقال ابن عيينة : جربناه خمسين أو ستين سنة
Hal ini (meluaskan belanja pada hari asyura) telah terbukti
untuk keberkahan dan keluasan rizki. Jabir As-Shahabi berkata : Aku telah
mencobanya dan ternyata benar. Ibnu Uyaynah berkata: Aku telah membuktikannya
selama 50 atau 60 tahun. (Kitab Faidlul Qadir)
Kesunnahan meluaskan belanja itu berlaku kepada keluarga
bahkan kepada tetangga dengan bersedekah kepada mereka yang membutuhkannya.
Syeikh Sulaiman Al-Jamal berkata :
ويستحب فيه التوسعة على
العيال والأقارب، والتصدق على الفقراء والمساكين من غير تكلف فإن لم يجد شيئاً فليوسع
خلقه ويكف عن ظلمه. انتهى.
Disunnahkan meluaskan belanja kepada keluarga dan kerabat
dan bersedekah kepada fakir miskin tanpa memaksakan diri, jika ia tidak
menemukan apa-apa maka hendaklah ia meluaskan perilaku baiknya dan menahan diri
dari berbuat dzalim. (Kitab Hasyiyah Al-Jamal)
Posting Komentar