Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Durhaka Kepada Orang Tua, Mendulang Murka (1)

Durhaka Kepada Orang Tua, Mendulang Murka (1)


Kemurkaan atau kemarahan Allah adalah suatu hal yang sangat ditakuti oleh semua hamba Allah. Bagaimana tidak?, sebab jika seorang hamba telah mendapat murka-Nya maka kehidupan akan tidak mengenakkan baginya bahkan dipastikan dia akan sengsara di dunia sampai akhirat. Na’udzu billah dari kemurkaan-nya.

Siapa yang mendapat murka Allah, maka disediakan baginya tempat yang paling layak bagi mereka, yaitu neraka yang sangat pedih adzabnya. Kita dapat melihat dan mengambil pelajaran dari keadaan kaum atau umat sebelum kita. Berapa banyak sudah dari mereka yang dihancurkan dan dibinasakan karena Allah murka kepada mereka. Sekalipun tubuh mereka kekar, kekuatan mereka tidak tertandingi, tetaplah Allah yang Maha Kuat akan menghabiskan mereka. Hari demi hari mereka isi dengan kemaksiatan dan pelanggaran. Tak jarang mereka mencemooh dan menghina utusan-utusan Allah (Rasul Allah) yang dikirim untuk memberi petunjuk mereka. Bahkan bangsa Yahudi telah membunuh tidak kurang 70 Nabi mereka.

Semua yang mereka lakukan ini tentulah perbuatan keji dan mungkar yang pada akhirnya mendulang dan mendatangkan murka Allah SWT, sebagaimana kita ketahui.


Tiada berarti kehidupan seorang hamba jika ternyata dia dijauhkan dari Rahmat Allah. Dan tiada berarti kekayaan dan kejayaan materi duniawi yang dia raih namun dia mendapat murka-Nya.


Nah, disini kita akan membahas satu perbuatan yang akan mendulang murka Allah, yaitu ‘Uququl Waalidain, durhaka kepada kedua orang tua. Sebagaimana berbakti kepada keduanya akan mendulang ridho dan Rahmat Allah.


Rasulullah SWT bersabda (yang artinya), “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan kepada kalian durhaka kepada ibu dan membunuh anak perempuan ….” (HR. Al Bukhori dari Mughirah bin Syu’bah)


Melalui lisan Rasulullah SAW, Allah telah mengharamkan berbuat durhaka kepada orang tua. Artinya itu akan mendulang dosa dan murka dari Allah. Pada hadits diatas dikhususkan “ibu”, karena sangat keji dan jelek mendurhakainya. Karena ibu lebih payah dan lelah dalam mengasuh anak daripada ayah. Tapi maksud hadits di atas adalah mencakup kedua orang tua, ibu dan ayah.


Membunuh anak perempuan yang dimaksud pada hadits diatas adalah mengubur anak perempuan hidup-hidup seperti yang dilakukan oleh kaum Jahiliyah. Karena menurut mereka wanita adalah aib keluarga dan akan menyusahkan. Disebutkan dalam sebuah keterangan bahwa orang pertama yang melakukan perbuatan keji itu adalah Qais bin ‘Ashim At Tamimi. Kemudian diikuti oleh kaum Jahiliyah sesudahnya.


Dari Abi Bakrah RA, Rasulullah SAW bersabda (yang artinya): “Maukah kalian aku tunjukkan dosa yang paling besar?”, sahabat menjawab. “Tentu Ya Rasulullah”, beliau bersabda, “Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua…..”. (HR. Al Bukhori dan muslim)


Jelaslah bagi kita, betapa besar dosa ‘uququl Walidain. Disini Rasulullah menempatkannya sebagai urutan kedua dosa yang paling besar. Dan hadits yang serupa dengan ini juga diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik dan Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash.


Sayyiduna Ali bin Abi Thalib senantiasa menasehati agar kita menjaga hak-hak kedua orang tua dan tidak menyia-nyiakannya. Dalam sebuah petuahnya beliau berkata, “Silahkan orang yang durhaka kepada orang tuanya berbuat apapun, tetapi yang pasti dia tidak akan masuk  ke dalam surga”.


Seakan-akan beliau berkata bahwa Allah telah mengharamkan surga bagi orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya. Hal ini sebenarnya beliau ambil isyarah dari hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, An Nasai, Al Bazzar dan al Hakim dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, beliau SAW bersabda (yang artinya), “Terdapat tiga golongan yang telah Allah haramkan bagi mereka surga, orang yang senang minum khamar (minuman keras), yang durhaka (kepada kedua orang tua) dan Ad Dayyuts, yaitu laki-laki yang membiarkan kejelekan (kemungkaran) masuk pada keluarganya”.




Al Habib Sholeh bin Ahmad bin Salim Al Aydrus

Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger