Bencana banjir dan tanah longsor masih menjadi momok di beberapa wilayah Kabupaten Kudus. Untuk mengantisipasi hal tersebut, apalagi dengan mulai datangnya musim penghujan, Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus menggelar kegiatan
selama tiga hari, tanggal 12 - 14 Desember 2017 di Aula BPBD Kudus dengan tema "Workshop Penyusunan Mekanisme dan Standar
Operasional Prosedur tentang Kedaruratan Bencana".
Perserta yang
mengikuti kegiatan ini sekitar 33 orang yang merupakan perwakilan dari
dinas terkait. Kesadaran
bahwa Kabupaten Kudus termasuk daerah rawan bencana, menjadi alasan
digelarnya acara yang
digagas oleh Lembaga Penangulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU
Kabupaten Kudus yang bekerja sama dengan Department of Foreign Affaira and
Trade dan BPBD.
Fasilitator
dalam acara ini adalah Bapak Didik S Mulyono dari LPBI pusat. Acara ini
dihadiri oleh Sekretaris Daerah kabupaten Kudus bapak Nor Yasin, Kepala
Pelaksana BPBD Jawa Tengah bapak Sarwa Permana, perwakilan dari PCNU Kudus bapak Fajar
Nugraha, bapak Ghufron Zaini, dan Bapak Sya’roni Asnawi. Produk dari workshop ini berupa Standart
Operational Procedure yang akan diujikan dan nantinya akan menjadi tolak ukur
jika terjadi bencana.
Selain penyusunan SOP
Kedaruratan di tingkat kabupaten, LPBI NU juga mendampingi penyusunan Rencana
Kontinjensi Banjir tingkat desa di kabupaten Kudus. Penyusunan dokumen
rencana kontijensi banjir tingkat desa Slogan Steady LPBI NU Kudus ini diselenggarakan
di Balai Pertemuan Dukuh Krajan, Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kudus yang merupakan salah satu wilayah rawan bencana banjir.
Acara berlangsung pada 10
Desember 2017 dengan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan
pembacaan Tahlil oleh Ust. M. Choirul Anam. Hadir memberikan sambutan dalam
acara tersebut adalah Kepala Desa karangrowo Bapak Heri Darwanto, Perwakilan
dari LPBI NU Kudus Bapak H. Ghufron, Perwakilan dari BPBD Kudus Bapak Jamian.
Fasilitator dalam acara
ini adalah Bapak Didik Mulyono, Bapak Rurid Rudiyanto, Pak Wahib, dan Pak Imam
Syafi’i.
Foto dipublikasikan oleh
Nuril Anwar Mancung
Posting Komentar