Tiga Kirab Budaya
mewarnai peringatan Maulid Nabi di Kota Kudus. Dua Kirab Budaya yang sudah menjadi
agenda tahunan bagi pariwisata di Kudus ini berlangsung sangat meriah. Sedangkan, satu lagi kirab budaya dalam rangka peringatan harlah PP Al Muayyad Tanggulangin ikut meramaikan pesona Maulid Nabi di Kota Kudus yang relijius.
Kirab pertama
merupakan Kirab Ampyang Maulid Nabi, yang diselenggarakan Pemerintah Desa Loram
Wetan dan Loram Kulon di Masjid At Taqwa turut Desa Loram Kulon Kecamatan Jati
Kabupaten Kudus pada hari Sabtu 2 Desember 2017 atau bertepatan dengan tanggal
13 Rabiul Awwal 1439 H.
Ampyang adalah sejenis kerupuk yang dibuat dari tepung, berbentuk bulat
dengan warna yang beraneka macam. Kata kedua adalah Maulid yang berasal dari
bahasa Arab, Walada menjadi bentuk masdar Maulidan yang berarti kelahiran. Jadi
Ampyang Maulid dapat diartikan makanan yang ditata sedemikian rupa dalam suatu
wadah yang unik, yang diarak keliling desa oleh masyarakat sebelum menuju
Masjid Wali At-Taqwa Loram Kulon.
Dalam perkembangannya tradisi “Ampyang
Maulid” tidak hanya milik warga Loram Kulon saja, tetapi warisan budaya warga
masyarakat Kudus.
Hadir dalam acara
tersebut Bupati Kudus H Mustofa beserta jajarannya, Kapolres Kudus AKBP Agusman
Gurning Sik,MH, Kapolsek Jati, Danramil Jati, para Tokoh Agama dan Masyarakat,
serta peserta kirab yang memeriahkan acara tersebut dengan
memamerkan keunggulan dan potensi daerahnya masing-masing.
Para peserta mengikuti
kirab sejauh 1,5 kilometer dari Lapangan Loram Wetan menuju masjid di Loram
Kulon. Sebelum di gelar acara kirab Ampyang Maulid, juga dilakukan serangkaian
acara termasuk dengan expo produk-produk ekonomis di Kudus.
Kirab Budaya yang
selanjutnya masih dipadati oleh ribuan warga. Desa Mejobo dan Desa
Kirig, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, pada hari Minggu 3 Desember 2017 bertepatan dengan tanggal 14 rabiul Awwal 1439 H atau sehari setelah Kirab Ampyang Maulid menyelenggarakan Kirab budaya dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW
dan Haul Waliyullah Eyang Suryo Kusumo (Assayyid Ahmad Ba Faqih).
Kirab tersebut membawa
sejumlah gunungan yang berisikan hasil bumi dan buah-buahan, jajan pasar, serta
nasi dan ayam ingkung hasil sedekah masyarakat di dua desa tersebut dan
berjalan sejauh dua kilometer. Kirab diberangkatkan dari lapangan
Desa Kirig, selanjutnya melewati rute Jalan Raya Mejobo, menuju Makam Eyang
Suryo, di Desa Mejobo.
Hadir dalam acara
tersebut H Sa’diyanto selaku ketua panitia kirab dan haul, H Mawahib, anggota
DPRD Kudus, Camat Mejobo Harso Widodo beserta unsur Muspika, Kepala Desa
Mejobo, Suhardi dan Kepala DesaKirig, Kahayudi, tokoh agama dan tokoh
masyarakat setempat.
Tak ketinggalan di hari Ahad 3 Desember 2017, di tempat yang berbeda yaitu di kawasan Tanggulangin sebelah selatan Terminal Induk Jati Kudus, Pondok Pesantren Al Muayyad Tanggulangin mengadakan Kirab dalam rangka memperingati Harlah PP Al Muayyad yang ke 25 sekaligus memeriahkan syiar islam di bulan Maulid.
Berbeda dengan dua kirab yang lain, dalam kirab tersebut, PP Al Muayyad menggunakan sarana kendaraan bermotor mengingat rute yang dilaluinya melewati jalan Pantura yang padat dan ramai. ROmbongan pawai kirab tersebut dilepas oleh Wakapolres Kudus, Bapak M. Ridwan Sik.MSi. Rute Kirab yang dilalui pun dari PP Al Muayyad ke arah utara hingga perempatan Kudus Plaza kemudian mengarah ke Purwosari dan ke utara arah Peganjaran .
Rombongan pawai kirab pun melanjutkan perjalanan ke arah selatan hingga ke Proliman Barongan terus ke arah timur di daerah Penthol. Rombongan menju ke arah Selatan melewati Museum Kretek sebelum akhirnya kembali lagi ke kawasan Pondok Pesantren Al Muayyad di Tanggulangin.
Sumber Foto: Twitter
Humas Polres Kudus dan Tribun News
Posting Komentar