Hujan deras yang berlangsung lama di awal pekan ini, membuat sebagian wilayah di Indonesia terkena musibah banjir, tak terkecuali di beberapa daerah di Kabupaten Kudus. Daerah-daerah terdampak banjir tersebut adalah daerah-daerah yang rata-rata berada di sekitar kawasan aliran sungai.
Banjir yang tergolong
lumayan besar terjadi pada hari Senin 5 Februari 2018. Berdasarkan pantauan
kami, hujan memang sudah mulai turun dengan derasnya pada sejak hari jumat,
tetapi puncaknya terjadi pada senin pagi yang berakibat pada naiknya debit
air pada beberapa sungai di Kabupaten Kudus sehingga terjadi luapan yang
mengakibatkan banjir. Hal itu turut diperparah dengan adanya tanggul-tanggul
yang jebol di beberapa titik rawan banjir.
Tim Lembaga
Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU)
bersama dengan instansi-instansi lain seperti Kodim 0722 Kudus, Polres Kudus
beserta jajarannya, Palang Merah Indonesia (PMI) Kudus, dan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus melakukan gerak cepat untuk membantu
warga melakukan evakuasi yang diperlukan. Pasca banjir pun, mereka bahu membahu
melakukan pembersihan kawasan-kawasan terdampak bajir yang didominasi dengan
kegiatan pembersihan lumpur dan sampah-sampah bawaan banjir.
Tim dari LPBI NU juga turut serta memperbaiki tanggul yang jebol, smisal di kawasan Hadiwarno, Kudus serta turut serta menyediakan perahu karet yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk evakuasi warga saat terjadi banjir susulan.
Berdasarkan info yang
kami terima dari sejumlah pihak dan media massa, serta telah divalidasi, Hujan
lebat memang sudah mulai menerjang Kabupaten Kudus pada hari Senin tanggal 5
Februari 2018 pukul 08.00 hingga 18.00 WIB yang mengakibatkan terjadinya banjir
dan genangan air serta merusak sejumlah tanggul sungai sehingga pemukiman
penduduk terendam air dan beberapa ruas jalan provinsi yang melintas di wilayah
Kabupaten Kudus mengalami kemacetan.
Adapun tanggul sungai
yang mengalami kerusakan/jebol adalah:
Tanggul Sungai Piji
Tanggul Sungai Piji
jebol sepanjang kurang lebih 10 meter di RT. 02 RW.II Desa Hadiwarno Kecamatan
Mejobo. Akibat dari jebolnya tanggul sungai tersebut menyebabkan jalan raya dan
pemukiman penduduk terendam air dengan ketinggian ± 30 s/d 75 cm sepanjang ±
500 M. Pada peristiwa tersebut, Rumah Bapak Baidi dan Safi'i di RT. 2 RW. II Desa
Hadiwarno mengalami rusak atap teras depan. Selain Rumah Bapak Saidi, Rumah di
RT. 2, 4 dan 6 RW. II (± 200 rumah) Desa Hadiwarno juga kemasukan air dengan ketinggian
± 30 s.d 50 Cm. Beberapa warga pun diungsikan ke UPT Puskesmas Mejobo sebanyak
20 orang.
Tanggul Sungai
Plelesan di RT 4 RW III Desa Pladen Kecamatan Jekulo jebol sepanjang 6 meter,.
Akibat jebolnya tanggul tersebut air masuk ke persawahan dan pemukiman penduduk
di RT 4 RW III dan RT 2 RW IV dengan ketinggian air menggenangi pemukiman ± 30
– 50 cm. Sekitar 50 rumah warga
tergenang air. Tidak ada penduduk yang mengungsi karena air yang masuk rumah
lebih rendah daripada yang di areal persawahan.
Tanggul Sungai Logung
Tanggul Sungai Logung di RT 1, 2,3 dan 4 RW III Desa Sadang Kecamatan
Jekulo mengalami jebol sepanjang 13 meter yang mengakibatkan pemukiman penduduk
terendam air dengan ketinggian 30-40 cm air. Hal tersebut mengakibatkan seluruh
rumah warga di RW III tergenang air.
Genangan air akibat
hujan dan limpasan air sungai terjadi di seluruh wilayah Kabupaten Kudus antara
lain:
Kecamatan Jati
Desa Ngembal Kulon
Dukuh Klotok RT 02, 03 dan 04 RW IV telah terjadi genangan air setingi 20 – 40
cm masuk kedalam rumah hingga dijalan raya, pemukiman penduduk yang tergenang
berjumlah ± 230 rumah . Air mengenang di Desa Ngembal Kulon karena luapan
sungai kebau (aliran sungai Piji) yang tersumbat karena jembatan tertutup oleh
sampah-sampah. Hal ini mengakibatkan pemukiman warga RT 02, 03 dan 04 RW IV
tergenang air.
Desa Ngembal Rejo
Dukuh Kauman RT 01, 02, 03, 04 dan 05 RW IV telah terjadi genangan air setinggi
30 – 50 cm dipemukiman warga karena limpasan air sungai Dawe dan tersumbatnya
jembatan, akibat limpasan dan tersumbatnya jembatan oleh sampah tersebut mengakibatkan
jalan raya Kudus – Pati (Pantura) mengalami kemacetan parah karena air setinggi
± 25 – 30 cm. Air menggenangi pemukiman warga RT 01, 02, 03, 04 dan 05 RW IV
dan jalan raya Kudus-Pati.
Kecamatan Kaliwungu
Di jalan raya
Kudus-Jepara Desa Mijen Kecamatan Kaliwungu (depan Puskesmas Kaliwungu) telah
terjadi banjir bandang ± 30 -40 cm akibat luapan air sungai wulan yang tidak
mampu menampung debit air dikarenakan curah hujan yang tinggi. Akibat kejadian
tersebut jalan desa Mijen tergenangi air setinggi 30 cm dan arus lalu lintas
pengendara arah Kudus – Jepara terhambat dan macet.
Sumber Berita: LPBI NU
Posting Komentar