Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Mengapa Doa Kita Tertolak?

Mengapa Doa Kita Tertolak?

Sebagai mukmin kita meyakini bahwa kita adalah makhluk ciptaan Allah, kita tidak memiliki daya apa pun kecuali daya yang Allah berikan pada kita. Kita adalah manusia yang hanya bisa berusaha dan berjuang, bahkan perjuangan pun hanya dengan memanfaatkan potensi yang Allah berikan. Lalu kita pun tidak pernah mampu menentukan hasil dari perjuangan kita. Berhasil tidaknya yang kita perjuangkan menunggu keputusan dari Allah, karena tidak ada sesuatu di dunia ini yang bisa terjadi tanpa keputusan dari Allah.

Maka kita harus memanfaatkan semua potensi yang Allah berikan, dan juga tidak lupa berdoa. Karena itu seharusnya tidak ada seorang mukmin yang hidupnya sepi dari berdoa, karena doa adalah salah satu komponen penting kita untuk berdialog dengan Allah. Berkaitan dengan doa ini, suatu ketika ada orang yang bertanya, mungkinkah Allah mengingkari janji-Nya? Kenyataanya adalah mustahil bagi Allah mengingkari janjinya, ini berbeda dengan manusia yang merupakan gudangnya kesalahan dan ingkar.

Ada tiga kemungkinan kenapa doa seseorang tidak dikabulkan atau terkesan seperti yang tidak dikabulkan. Pertama, boleh jadi karena Allah menunda mengabulkannya karena Allah masih ingin menguji keimanan orang itu. Misalnya, apakah orang itu akan lebih mencintai Allah atau justru lebih mencintai hal yang dia minta? Sebab orang mukmin baru bisa dikatakan beriman jika cintanya kepada Allah melebihi dunia.

Kemungkinan kedua, boleh jadi Allah sudah mengabulkan doa itu dengan tidak memenuhi permintaannya. Mengapa ini bisa terjadi? Karena bisa jadi yang orang itu minta adalah hal yang tidak baik baginya. Alquran menyebut hal ini dengan jelas dalam surat Al Israa ayat 11:

 “Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.”

Untuk contoh ayat di atas, ada kisah yang sudah sering kita dengar, yaitu tentang seseorang yang bernama Karun. Dulu Karun adalah seseorang yang miskin tapi shaleh. Dalam kondisi hidup seperti itu, Karun berdoa minta kekayaan dengan niat agar dia bisa beramal lebih banyak. Singkat cerita, Allah lalu mengabulkan doanya, maka jadilah Karun manusia terkaya. Kekayaan Karun sangat besar dan mungkin hanya Nabi Sulaiman yang mampu menandinginya. Mengenai kekayaan Karun ini tergambar dengan baik dalam surat Al Qashash ayat 76:

 “Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat…”

Dalam ayat tersebut dikatakan Karun sangat kaya sampai-sampai kunci peti hartanya pun harus dipikul oleh orang lain. Tapi setelah itu yang terjadi adalah, Karun menjelma menjadi manusia yang paling kufur dan Allah melaknatnya. Karun ditenggelamkan ke dalam tanah bersama kekayaannya.

Sekarang mari kita bayangkan, andaikan dulu ketika berdoa meminta kekayaan, Karun tahu bahwa dengan kekayaan itu justru dia akan binasa, maka dijamin Karun tidak akan pernah minta kaya. Dalam perspektif yang sama, andaikan seseorang tahu bahwa jabatan yang dia minta akan menyeretnya ke dalam neraka, maka orang itu tidak akan meminta-minta jabatan. Ini membuktikan bahwa kita sebagai manusia tidak pernah tahu apa yang terbaik menurut Allah, maka sudah sewajarnya bila kita menyerahkan semuanya dan percaya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik.

Penyebab ketiga doa kita tidak dikabulkan, mungkin karena orang yang memintanya tidak termasuk orang yang pantas dikabulkan doanya. Dalam surat Al Baqarah ayat 186, Allah berfirman:

 “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”

Jadi kesimpulannya, orang yang dekat dengan Allah pasti doanya akan dikabulkan, dan salah satu kemungkinan doa tidak dikabulkan adalah karena dia masih berada dalam posisi yang jauh dari Allah.



KH. Athian Ali
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger