Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Menyelami Kehendak (Al-Iradah) Manusia (Bag. 2)

Menyelami Kehendak (Al-Iradah) Manusia (Bag. 2)

Sejauh mana kita mengucapkan terimakasih kita kepada Baginda Nabi SAW? Seandainya kita kaya, gunung segala gunung dijadikan emas, untuk memberikan hadiah kepada Baginda Nabi SAW atau membayar budi, jangan dikira cukup. Belum! 

Sebab

تَمَامُ النِّعْمَةِ مَوْتٌ عَلَى الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ

“Kenikmatan paripurna adalah mati membawa iman dan islam.” Mana mungkin mendapatkan tamamunni’mah mautun ‘alal iman wal islam sedangkan sama Baginda Nabi SAW tidak mencintai.

Satu hadits diterangkan:

أَوَّلُ مَا يَسْأَلُنِيْ فِيْ قَبْرِيْ عَنِّيْ

Pertama kali kelak di kubur yang ditanyakan sebelum ditanya “man rabbuka”, yang ditanya kenal tidak kamu dengan Muhammad SAW Kalau kenal pasti bisa menjawab man rabbuka waman nabiyyuka, dan seterusnya. Tapi yang tidak kenal mana mungkin akan bisa menjawab.

Para auliya (wali Allah) tidak takut karena kehilangan istrinya, dunianya atau anak-anaknya, dan lain sebagainya Tidak. Para beliau itu cuma satu yang ditakuti. Apa? 

Kalau keluar dari dunia fana ini mautun ‘ala su-il khatimah (dalam keadaan mati suul khatimah). Itu yang ditakuti oleh semua auliyaillah. Bukan karena husnul khatimah lalu dapat surga, tidak. Ingin mautun ‘ala husnil khatimah karena surga, tidak. Mautun ‘ala husnil khatimah karena kecintaannya kepada Allah SWT, (dan) tidak sampai jauh dirinya dengan Allah SWT Sebab kalau sampai suul khatimah akan jauh dengan Allah SWT dan RasulNya.

Para beliau mujahadahnya tiap malam luar biasa. Bukan mujahadah baca hizib, baca ini dan itu supaya ditembak tidak mempan, dibacok tidak mempan. Atau baca wiridan supaya mahabbah atau dapat rejeki yang banyak. Itu nomor tiga, empat, atau lima. Tapi yang diperhatikan oleh para auliya semuanya takut kalau dirinya keluar dari dunia ini tidak sempat membawa nikmat iman dan Islam. Karena itu dicap nantinya sebagai orang yang tidak mengerti syukur, berterimakasih kepada Baginda Nabi SAW

مَنْ لَمْ يَشْكُرِ النَّاسَ لَمْ يَشْكُرِ اللهَ

“Siapa tidak berterimakasih kepada manusia, sama halnya dia tidak berterimakasih kepada Allah SWT”

Disinilah maqamatil khauf warraja’ (kedudukan takut dan harap) bertalian terus. Disinilah peran al-iradah, mengharap atau menghendaki, “Ya Allah ya Rabb, janganlah Engkau tinggalkan sekejap mata pun dari pandanganMu. Jangan Engkau tinggalkan pandanganku dari pandanganMu ya Allah. Dalam perilakuku, langkah kakiku, jangan sampai aku ini tertinggal dari taufiq dan hidayahMu.” Inilah orang yang (memiliki) khauf, iradah dan raja’ kepada Allah SWT Selalu mendampingi, mengawal kehidupannya.

Kalau sudah maqamaturraja’ tumbuh maqamatusshiddiq, benar. Benar (shiddiq) fil qulub, wasshiddiq fillisan, wasshiddiq finnadzar, wasshiddiq fissama’. 

Kalau orang sudah mempunyai sifat shiddiq bukan benar niatnya saja, mata dan lisannya pun akan ikut shiddiq. Akan benar, dia takut mengeluarkan se-ayat dua ayat, dia takut mengeluarkan fatwa per-fatwa. Sebab sebelum mereka yang mendengarkan dituntut di hadapan Allah, orang itu dahulu yang menyampaikan fatwa. Iya kalau benar, kalau tidak? Mas-ul fi yaumil qiyamah (akan dipertanggungjawabkan di hari kiamat). Jangan dikira mudah. Itulah para ulama shalihin, luar biasa.

Kalau sudah shiddiq matanya, matanya ini diajak benar, mau benar. Kalau diajak salah, tidak mau (mengikuti) salah. Karena apa? Sudah kebiasaan benar. Telinga pun,

مِنْ نُوْرِ الْإِيْمَانِ يَتَلَأْلَأْ

“Bercahaya disinari iman.” Untuk mendengarkan yang jelek, mendengarkan yang tidak baik, telinga ini tidak akan mau. Karena apa? Shiddiqnya sudah sampai ke telinga dan matanya, apalagi tutur katanya.



Maulana Habib Luthfi bin Yahya, Pengajian Jum’at Kliwon 2016
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger