Allah tidak memandang terhadap bentuk kita, tetapi memandang sanubari kita.
Maka jadikan sanubari kita sebagai berlian Ilahi, yang berpijar dengan cahaya
Allah, dan kita tidak akan bisa mencapainya kecuali dengan tuntunan sayyidina
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kecuali dengan cinta kepada sayyidina
Muhammad. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjaga semua panca inderanya selalu
dalam kesucian.
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika tiga orang
sahabat datang bertamu kepada beliau dan memberi salam, beliau tidak menjawab
salam mereka, mereka mengulang salam tetapi Rasulullah tetap tidak menjawab,
maka mereka merasa bahwa mereka adalah orang yang banyak berdosa sampai-sampai
Rasulullah tidak mau menjawab salam mereka, kemudian mereka mengucapakan salam
yang ketiga kalinya maka Rasulullah mengambil tanah lalu bertayammun kemudian
menjawab salam mereka.
Apa maksudnya?
Beliau tidak mau menjawab salam, kecuali dalam keadaan suci,
barangkali beliau yang tadinya dalam keadaan berwudhu kemudian berhadats atau
mungkin bangun dari tidurnya, di saat itu beliau melihat tidak ada air
disekitarnya, dan ketika ada orang yang memberi salam beliau tidak mau menjawabnya,
maka karena beliau tidak menemukan air beliau bertayammum dulu kemudian
menjawab salam mereka.
Adakah orang yang lebih indah dan memuliakan tamu seperti nabi Muhammad?
Betapa kekurangannya dan berbedanya kita dalam memuliakan tamu dibandingkan
nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dan betapa indahnya bibir sang nabi
yang tidak mau berucap kepada orang lain kecuali beliau dalam keadaan suci.
Barangkali diantara kita ada yang tidak mampu selalu dalam keadaan suci karena
kesibukan, maka paling tidak setiap kita berhadats dan masuk ke toilet
hendaklah berwudhu', dan jika setelah keluar toilet batal lagi maka ketika
nanti akan ke kamar mandi berwudhulah lagi, paling tidak berbuatlah demikian,
tetapi jika mampu teruslah selalu dalam keadaan suci.
Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari bahwa suara sandal sayyidina Bilal
terdengar di surga, kata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah
ditanya apa yang telah diperbuat oleh sayyidina Bilal, maka beliau menjawab "aku
mendawamkan wudhu (selalu dalam keadaan berwudhu)".
Subhanallah, orangnya belum wafat tetapi sandalnya sudah berada di surga,
yang dimaksud bukanlah sandalnya tetapi suara langkah sayyidina Bilal sudah
terdengar di dalam surga sebelum dia wafat, karena selalu menjaga dalam
kesucian.
Habib Munzir Al Musawwa
Posting Komentar