Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Kisah Rasulullah Mendawamkan Wudhu

Kisah Rasulullah Mendawamkan Wudhu

Allah tidak memandang terhadap bentuk kita, tetapi memandang sanubari kita. Maka jadikan sanubari kita sebagai berlian Ilahi, yang berpijar dengan cahaya Allah, dan kita tidak akan bisa mencapainya kecuali dengan tuntunan sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kecuali dengan cinta kepada sayyidina Muhammad. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjaga semua panca inderanya selalu dalam kesucian.

Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika tiga orang sahabat datang bertamu kepada beliau dan memberi salam, beliau tidak menjawab salam mereka, mereka mengulang salam tetapi Rasulullah tetap tidak menjawab, maka mereka merasa bahwa mereka adalah orang yang banyak berdosa sampai-sampai Rasulullah tidak mau menjawab salam mereka, kemudian mereka mengucapakan salam yang ketiga kalinya maka Rasulullah mengambil tanah lalu bertayammun kemudian menjawab salam mereka.

Apa maksudnya?

Beliau tidak mau menjawab salam, kecuali dalam keadaan suci, barangkali beliau yang tadinya dalam keadaan berwudhu kemudian berhadats atau mungkin bangun dari tidurnya, di saat itu beliau melihat tidak ada air disekitarnya, dan ketika ada orang yang memberi salam beliau tidak mau menjawabnya, maka karena beliau tidak menemukan air beliau bertayammum dulu kemudian menjawab salam mereka.

Adakah orang yang lebih indah dan memuliakan tamu seperti nabi Muhammad?

Betapa kekurangannya dan berbedanya kita dalam memuliakan tamu dibandingkan nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dan betapa indahnya bibir sang nabi yang tidak mau berucap kepada orang lain kecuali beliau dalam keadaan suci. Barangkali diantara kita ada yang tidak mampu selalu dalam keadaan suci karena kesibukan, maka paling tidak setiap kita berhadats dan masuk ke toilet hendaklah berwudhu', dan jika setelah keluar toilet batal lagi maka ketika nanti akan ke kamar mandi berwudhulah lagi, paling tidak berbuatlah demikian, tetapi jika mampu teruslah selalu dalam keadaan suci.

Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari bahwa suara sandal sayyidina Bilal terdengar di surga, kata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah ditanya apa yang telah diperbuat oleh sayyidina Bilal, maka beliau menjawab "aku mendawamkan wudhu (selalu dalam keadaan berwudhu)".

Subhanallah, orangnya belum wafat tetapi sandalnya sudah berada di surga, yang dimaksud bukanlah sandalnya tetapi suara langkah sayyidina Bilal sudah terdengar di dalam surga sebelum dia wafat, karena selalu menjaga dalam kesucian.



Habib Munzir Al Musawwa
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger