Ketika syarat-syarat do'a ini sudah
di penuhi maka Alloh SWT pasti akan mengabulkan do'a tersebut. Tetapi jangan
engkau menyangka bahwa terkabulnya do'a (istijabah) itu sama persis dengan apa
yang kamu harapkan. Karena istijabah yang dijanjikan oleh Alloh SWT kepada
hambanya itu memiliki ma'na yang lebih luas dari apa yang engkau harapkan.
Istijabah ma'nanya adalah Alloh SWT
mewujudkan tujuan dari permintaanmu dan bukan berarti tujuan tersebut bentuknya
sama persis dengan apa yang engkau harapkan.
Contohnya ada seseorang yang
meminta suatu pekerjaan kepada Alloh SWT karena dia menyangka bahwa pekerjaan
tersebut bisa menyampaikan tujuannya dan merupakan hal yang terbaik baginya.
Akan tetapi Alloh SWT mengetahui bahwa pekerjaan yang dia inginkan itu tidak
akan mendatangkan kebaikan bahkan bisa menyebabkan kejelekan. Lalu Alloh SWT
mengganti pekerjaan tersebut dengan hal lain yang lebih baik dan bisa
menyampaikan pada tujuan yang dia harapkan.
Alloh SWT berfirman dalam Surat
Al-Baqoroh ayat : 216
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ
كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ
تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا
تَعْلَمُونَ [البقرة/216]
Boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu
padahal ia amat buruk bagimu, Alloh mengganti sedang kamu tidak mengetahui.
(QS. Al-Baqoroh ayat : 216)
Dan makna ini sudah di isyaratkan
oleh Ibnu Atho'illah di dalam hikmahnya:
فهو ضمن لك الاستجابة فيما يختاره لك
لا فيما تختاره لنفسك
Karena Alloh pasti akan mengabulkan
do'amu sesuai dengan kehendak-Nya, bukan sesuai dengan keinginanmu.
Bila kita amati, hal-hal seperti ini
banyak terjadi di kehidupan kita. Banyak orang yang mengharapkan suatu
pekerjaan dan menyangka bahwa pekerjaan tersebut bisa mewujudkan impian-impian
dan cita-citanya. Sehingga diapun berdo'a kepada Alloh agar memberikan
pekerjaan tersebut. Namun setelah meminta dengan waktu yang lama ternyata yang
dia harapkan tidak kunjung tiba, sampai-sampai dia menyangka bahwa Alloh SWT
tidak mengabulkan do'anya. Tetapi pada akhirnya Alloh SWT menciptakan asbab-asbab
lain yang bisa menghantarkan dia kepada cita-citanya.
Dan ketika dia berfikir
dan mengamati asbab-asbab tersebut maka dia tahu bahwa asbab-asbab itu lebih
baik dari pada pekerjaan yang dia inginkan sehingga akhirnya dia memuji pada
Alloh SWT atas nikmat tersebut,nikmat ini adalah anugerah yang besar dari Alloh
SWT dan sebuah keajaiban, karena sebelumnya seseorang memandang bahwa perkara
yang dia harapkan itu adalah yang terbaik. Namun pada hakikatnya perkara
tersebut berakibat buruk dan akhirnya diganti oleh Alloh SWT dengan hal yang
lebih baik dan berguna baginya.
Sebuah kesalahan lagi yang terjadi
pada sebagian orang adalah putus asa di saat berdo'a. ketika seseorang sudah
dan memenuhi syarat-syaratnya, namun setelah menunggu beberapa minggu yang
menurut dia seharusnya do'anya telah dikabulkan, maka hal ini menyebabkan
diriya berputus asa untuk berdo'a. sehingga hati kecilnya berkata : "Aku
sudah berdo'a dengan sungguh-sungguh namun belum juga dikabulkan".
Ini adalah sebuah kebodohan yang
menyelimuti kebanyakan orang-orang yang ditimbulkan oleh rasa sangat menyukai
impian-impian dan harapan-harapan yang mereka cita-citakan.
Bentuk kesalahan ini, karena mererka
menyangka bahwa do'a yang telah di perintahkan oleh Alloh SWT adalah sebagai
wasilah (alat) untuk sampai pada ghoyah (tujuan). Makanya do'a hanya dia
gunakan ketika membutuhkan sesuatu atau tertimpa musibah. Dan bila hajatnya
telah di penuhi dan musibahnya telah hilang, maka dia tidak butuh untuk
berdo'a.
Persangkaan yang keliru ini akan
membawa seseorang dalam kesedihan yang mendalam ketika dia telah berdo'a, namun
dalam waktu yang dia harapkan ternyata do'anya belum dikabulkan. Sehingga dia
yakin bahwa do'a yang telah dia ucapkan berkali-kali tidak ada faedahnya sama
sekali. Dan hal ini bisa menyebabkan dia putus asa dalam berdo'a. ini semua
karena dia memandang bahwa do'a hanyalah sebatas wasilah. Padahal
sebenarnya dzatiyanya dari do'a adalah sebuah ghoyah tersendiri.
Pengajian Kitab Al Hikam oleh KH
Muhammad Wafi Maimoen
Posting Komentar