Manusia adalah seorang hamba yang
dimiliki oleh Allah SWT. Oleh karena itu di dalam setiap detiknya pasti dia
membutuhkan Tuhannya di dalam menghadapi semua problem yang bermacam-macam.
Diantara tugas hamba yang terpenting adalah memperlihatkan ubudiyyahnya kepada
Allah SWT. Hal ini bias dilakukan dengan cara membuktikan bahwa dia sangat
butuh kepada-Nya, dan dengan memperlihatkan bahwa kehidupannya, kebahagiaannya
itu tergantung pada penjagaan Allah SWT. Perwujudan ubudiyyah ini bisa dilakukan dengan berdo’a baik dia menyangka bahwa do’anya ini akan berpengaruh
ataupun tidak.
Allah SWT berfirman:
وقال ربكم ادعوني أستجب لكم
Ayat tersebut mengandung perintah
kepada manusia agar memiliki sifat ubudiyyah kepada Allah SWT, yaitu pada
kalimat أدعوني . dan perintah ini adalh perintah yang mutlak tanpa ada qoyyid
tertentu dan tidak di hubungkan dengan syarat. Selain itu ayat tadi juga
mengandung janji yang menunjukkan sifat rahmat Allah SWT kepada hambanya dengan
memberi anugerah yang tidak terhitung yaitu pada kalimat استجب لكم .
Antara dua hal yang di kandung ayat
tersebut tidak ada hubungan yang slaing mengikat. Maknanya, janji tersebut
timbulnya bukanlah dari doa tetapi dari rahmat Allah SWT. Namun banyak orang
yang mengira bahwa ketika dia berdo’a, maka dia telah membeli istijabah.
Rosululloh SAW, bersabda :
يستجاب لأحدكم مالم يعجل , يقول : قد
دعوت فلم يستجب لي
Salah satu diantara kalian pasti
dikabulkan do’anya selama tidak tergesa-gesa. Dia berkata: saya telah berdo’a
tapi belum juga dikabulkan.
Maksudnya dari hadist di atas adalah
seseorang akan di kabulkan do’anya selama dia tidak menyangka bahwa dia
memiliki hak yang harus di penuhi oleh Allah SWT yaitu sitijabah dan selama
hatinya tidak berkata, “saya sudah berdo’a, tetapi kenapa saya belum
memperoleh hak saya yang berupa istijabah”.
Jadi ubudiyyah (do’a) dan istijabah
adalah dua perkara yang berbeda dan tidak ada keterkaitan. Do’a adalah ibadah
yang wajib dilakukan oleh seorang hamba sebagai perwujudan ubudiyyah di hadapan
Allah SWT, tanpa memandang dari hasil yang di dapatkan dari do’a tersebut.
Rosululloh SAW, bersabda :
الدعاء هو العبادة
"Do’a adalah ibadah”. Sedangkan istijabah adalah anugerah
dan karunia dari Allah SWT, bukan hasil dari do’a.
Kesimpulannya, jalan yang wajib di
tempuh oleh seorang muslim adalah menunjukkan bahwa dia butuh kepada Allah SWT
di dalam setiap keadaan. Dan memperlihatkan hal itu dengan tawadlu’ dan rendah
hati tanpa memandang hasil-hasil yang akan di peroleh, tetapi dia harus yakin
bhwa dengan sifat rahmat dan ihsan-Nya akan mengabulkan do’a-do’anya.
Adapun hikmah diakhirkannya
istijabah itu adalah melatih seseorang hamba untuk memahami makna yang
terkandung di dalam ayat ادعوني استجب لكم , dan supaya mengerti bahwa isijabah
itu bukanlah hal yang wajib ada ketika seseorang berdo’a, melainkan istijabah
adalah murni anugerah Allah SWT. Sehingga do’a dan penantian istijabah dengan
kesabaran dan tenang menjadi bagian dari ibadah. Bahkan bisa menjadi kunci dan
ruh ibadah. Rasulullah SAW, bersabda :
انتظار الفرج عبادة
Menanti kelapangan adalah ibadah.
Penjelasan di atas adalah makna dari
juz akhir yang terdapat di dalam hikmah ini yaitu :
وفي الوقت الذي يريد لا في الوقت الذي
تريد
Allah akan mengabulkan do’a pada waktu
yang dia kehendaki, bukan pada waktu yang engkau inginkan.
Pengajian Kitab Al Hikam oleh KH
Muhammad Wafi Maimoen
Posting Komentar