المؤلف: جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي
وقال ابن اسحق ان أبا الخضر عاميل طلب كاتبا جيد الخط ليكتب له
الصحف التى أنزلت على ابراهيم وشيث فقدم عليه
جماعة من الكتاب وابنه الخضر وهو لا يعرفه فلما عرضوا خطوطهم على
الملك استحسن خط ولده الخضر فوقع فى قلبه محبته واستحسن شكله وعبارته فى الكلام ثم
انه بحث عن حقيقة نسبه فتنبين أنه ابنه فقام اليه واعتنقه وضمه الى صدره
ثم انه نزل له عن الملك وولاه على رعيته عوضا عن نفسه واستمر على
ملك أبيه وهو يقضى بين الناس بالحق إلا أنه فر من الملك لأسباب يطول شرحها واستمر سائحا
فى الأرض الى أن وجد عين الحياة فشرب منها كما سيجئ الكلام على ذلك فهو حى الى أن يخرج
الدجال ويقتله ثم يحييه الله تعالى بحضرة الدجال بعد ما يقطعه قطعا قال جماعة من العلماء
انه لم يدرك زمن النبى صلى الله عليه وسلم وهذا لم يصح
وقال البخارى وطائفة من أهل الحديث منهم الشيخ أبو بكر بن العربى
ان الخضر قد مات قبل انقضاء المائة من عمره لقوله
عليه السلام الى رأس مائة عام لا يبقى على الأرض ممن هو عليها أحد
يعنى ممن كان حيا حينقال هذه المقالة والصواب ما رواه أبو بكر بن أبى الدنيا فى كتاب
الهواتف بسند يرفعه الى على بن أبى طالب رضى الله عنه قال لما مات النبى صلى الله عليه
وسلم سمع هاتف يقول السلام عليكم ياأهل البيت ان فى الله خلفا من كل هالك وعوضا من
كل فائت وعزاء من كل مصيبة فعليكم بالصبر فاصبروا فكانوا يسمعون صوته ولا يرون شخصه
فقال أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم هو الخضر عليه السلام فهو دليل على حياته
Ibnu Ishaq berkata, " Sesungguhnya raja Amil sedang
mencari seorang sekretaris yang benar-benar pintar menulis agar bisa menulis
shuhuf_shuhuf yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim dan Syits 'Alaihumas Salaam .
Maka raja Amil menghadirkan sekelompok atau beberapa sekretaris termasuk Khodlir
, hanya saja Amil belum mengetahui kalau Khodlir adalah putranya .
Ketika semua sekretaris menampakkan tulisannya masing_masing
, maka sang raja menganggap tulisan anaknya lah yang paling bagus sehingga
timbullah rasa senang dihatinya kepada Khodlir , karena melihat tulisannya itu.
Ia menyukai bentuk_bentuk tulisan Khodlir serta ibarat_ibarat susunan katanya .
Dan ketika Khodlir sudah terpilih maka bertanyalah Sang Raja
mengenai nasab Khodir , sehingga pada akhirnya tahulah ia kalau Khodir adalah
anaknya sendiri ." Lantas berdirilah Sang Raja dengan serta merta memeluk
erat Khodlir dalam dekapannya
Sang Raja turun dari singgasana dan menyerahkan Tahta
kepemimpinan kepada Khodlir untuk menggantikannya dan akhirnya Khodlir pun
memimpin kerajaan Ayahnya , dia selalu memutuskan masalah dengan adil dan
bijaksana .
Akan tetapi kemudian dia pergi dari kerajaannya karena
berbagai sebab. Ia menggembara ke segala penjuru bumi sehingga ia menemukan air
kehidupan (ma’ul hayat),
maka minumlah ia terhadap air kehidupan itu , sebagaimana keterangan yang akan
datang. Nabi khidlir itu hidup sampai keluarnya dajja , sampai dajjal
membunuhny , yang kemudian Allah menghidupkannya kembali dihadapan dajjal
setelah dipotong-potong tubuhnya .
Berkata sebagian ulama,” Nabi khidlir tidak sampai berjumpa
dengan zamannya Nabi Muhammad Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam , akan tetapi
keterangan ini juga tidak shohih ."
Imam Bukhori dan segolongan ahli hadits, diantaranya Syekh
Abu Bakar Al A’robi
berkata, "Nabi khidlir telah meninggal sebelum berumur 100 tahun." Karena
ada sebuah sabda dari Baginda Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam, " Pada
kepala 100 tahun tidak ada seorangpun yang ada di bumi ini yang bisa bertahan
." Maksudnya , kehidupan setelah terucapnya maqolah ini .
Dan keterangan yang benar adalah keterangan dari Abu Bakar
Bin Abiddunya dalam kitab Al Hawatif dengan sanad marfu’ sampai kepada Sayyidina
Ali Karromalloohu Wajhah,“Ketika Nabi
Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam wafat maka terdengarlah Hatif (suara tanpa rupa
) berkata ‘ Assalaamu’Alaikum Yaa
Ahlal Bait , Sesungguhnya Allah itu punya pengganti pada setiap perkara_perkara
yang hancur dan punya penggati juga terhadap sesuatu yang tertunda , dan akan
mengganti dengan kebahagiaan pada setiap musibah , maka hendaklah kalian
bersabar.’ "
Dan semua sahabat mendengar suara itu tapi mereka tidak bisa
melihat bentuknya. Maka para sahabat berkata, " Itu adalah suaranya Nabi
Khidlir ." Dan inilah salah satu bukti bahwa Nabi Khidlir masih hidup .
Dikutip dari Kitab Badai' al-Zuhur
fi Waqai' al-Duhur oleh Ustdh. Anifah
Posting Komentar