Sambutan DKM At Taqwa (Foto: Aan Riyan) |
Salah satu koordinator acara, Ust, Sidiq menyatakan bahwa acara tersebut sepenuhnya merupakan inisiatif dari Ukhsafi Copler yang menggandeng majelis Al Khidmah. “Ukhsafi Copler Community memang selalu bersama al Khidmah jika mengadakan acara dzikir bersama”, ujar Ust. Sidiq.
Dalam penjelasan lebih lanjut, beliau menyatakan rasa syukurnya bahwa anak-anak Copler yang dulunya merupakan anak-anak yang “terpinggirkan” karena dianggap pemabuk dan lain sebagainya, telah berusaha untuk menjalankan taubatnya dan ikut dalam satuan Ukhuwah Santri Al Fitrah (Ukhsafi) di bawah bimbingan Romo (alm) KH. Ahmad Asrori al Ishaqi.
Persiapan panggung sepenuhnya oleh Ukhsafi Copler |
Acara sebenarnya telah dimulai pada sabtu malam ahad dengan mengadakan doa bersama dan tahlil umum “kirim doa arwah”. Acara tersebut langsung dipimpin oleh para masyayikh Al Khidmah Kecamatan Bae. Acara yang berlangsung di serambi Masjid Jami At Taqwa Bae Krajan tersebut juga berhasil mengumpulkan donasi yang kemudian akan digunakan oleh Ukhsafi Copler Community untuk acara Majelis Dzikir selanjutnya di daerah lainnya bersama Al Khidmah.
Acara dilanjutkan pada hari ahad malam senin yang merupakan puncak acara dengan lantunan dzikir dan mauidhoh dari para masyayikh Al Khidmah Kecamatan Bae. Ratusan orang membanjiri komplek Masjid Jami At Taqwa. Pihak tuan rumah, DKM Masjid Jami At Taqwa diwakili oleh KH. Muhammad Jundan memberikan sambutan dalam acara tersebut. Beliau menyatakan terima kasih telah mengadakan acara di Masjid Jami At Taqwa dan mengajak masyarakat Bae Krajan dan sekitarnya untuk dzikir bersama Majelis Al Khidmah. Beliau juga mengapresiasi inisiatif anak-anak Us=khsafi Copler Community yang kurang lebih selama dua hari mempersiapkan dan menyetting acara dengan sebaik-baiknya.
Acara berlangsung dengan dzikir dan maulidurrasul khas Majelis Al Khidmah. Ratusan jamaah mengikuti kalimat demi kalimat dzikir dengan khusyu serta mendengarkan berbagai mauidhoh hasanah dari para ulama yang hadir.
Dalam kesempatan tersebut, para anggota Ukhsafi Copler Community pun melayani para jamaah yang hadir dengan sebaik-baiknya. Menurut Ust. Sidiq, itulah yang disebut “ngopeni wong dzikiran”.
“Ya walaupun mungkin mereka (anak-anak copler) dzikirnya tidak sebaik para ustadz, mereka juga bukan orang-orang yang alim, tapi mereka bisa mendapatkan ganjaran yang sama atau bahkan mungkin bisa lebih dari orang-orang yang ikut dzikiran karena mereka (anak-anak copler) yang ngopeni (melayani) orang-orang yang berdzikir”, ujar Ust. Sidiq.
Posting Komentar