Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Keistimewaan Orang Fakir dan Miskin Bagian 3

Keistimewaan Orang Fakir dan Miskin Bagian 3


Seorang cendikiawan berkata, “Empat macam siapa yang ada didalamnya maka ia haram dari kebaikan yaitu:

1. Orang yang sombong kepada bawahnya
2. Orang yang derhaka terhadap kedua orang tuanya
3. Orang yang menghina orang-orang gharib (asing)
4. Orang yang menghina orang-orang miskin karena kemiskinannya."

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Allah SWT tidak mewahyukan kepadaku supaya mengumpulkan harta dan menjadi pedagang tetapi Allah SWT mewahyukan kepadaku supaya bertasbih dan tahmid kepada Tuhan dan selalu bersama-sama orang-orang yang sujud dan beribadahlah kepada Tuhanmu hingga mati (mencapai keyakinan yang sesungguhnya).”

Abul Laits berkata, “Abu Ja’far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Said Alkhudri RA berkata: “Ya Allah, matikan aku sebagai orang fakir miskin dan jangan dimatikan aku kaya dan kumpulkan aku di Mahsyar dalam rombongan orang-orang miskin pada hari kiamat, maka sesungguhnya yang amat celaka ialah orang yang miskin di dunia dan tersiksa di akhirat.”

Umar bin Alkhattab RA ketika disampaikan kepadanya hasil ghinamah (hasil perang) Qadissiyah, ia memeriksanya dan melihat-lihatnya lalu menangis. Abdurrahman Bin Auf berkata, “Mengapakah engkau menangis, ya amirul mukminin, padahal hari ini hari gembira dan senang?” Jawabnya, “Benar, tetapi suatu kaum yang diberi ini melainkan terjadi kebencian dan permusuhan diantara mereka.”

Ibn Abbas RA berkata Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tiap ummat ada fitnah (ujiannya) sendiri-sendiri, dan ujian ummatku adalah harta kekayaan.”

Abdullah bin Umar RA berkata Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya makhluk yang sangat dikasikhi oleh Allah SWT ialah orang yang fakir miskin sebab manusia yang amat dikasihi oleh Allah SWT ialah para Nabi, maka Allah SWT menguji mereka dengan kefakiran dan kemiskinan.”

Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Alhasan Albashri berkata, “Allah SWT telah mewahyukan kepada Nabi Musa bin Imran AS: Ada seorang kekasihKu dari seorang hambaKu dibumi akan mati, maka pergilah engkau kepadanya dan mandikan serta kafankan dan kuburkan.” Maka dicari oleh Nabi Musa AS dikota tidak bertemu dan didusun juga tidak bertemu, lalu ia melihat tukang-tukang menggali tanah, maka ia bertanya, “Apakah kamu ada melihat orang sakit atau mati?” Jawab mereka, “Di sini, di tempat yang rusak ini ada seorang yang sakit. Mungkin itu yang engkau maksudkan.” Jawab Nabi Musa AS, “Ya benar.” Maka ia pergi kesana. tiba-tiba ada seorang yang sedang sakit menggeletek diatas tanah berbantal batu merah, dan ketika ia sedang menghadapi sakaratulmaut jatuh kepalanya dari batu merah itu. Maka berdiri Nabi Musa AS sambil menangis dan berkata, “Ya Robbi, inilah kekasihMu, dari hambaMu menderita yang sakit dan tidak ada seorangpun yang merawatnya.” Maka Allah SWT menurunkan wahyu, “Hai Musa, jika Aku mengasihi seorang hambaKu, Aku singkirkan dunia daripadanya.”

Abbas Bin Katsir dari Alhasan berkata, “iblis laknatullah mengambil pertama uang emas (dinar) yang dibuat di atas bumi lalu diletakkan antara kedua matanya sambil berkata: “Siapakah yang cinta kepadamu, maka ia hambaku.”

Abul Laits dari Idris dari Wahb bin Munabbih berkata bahwa iblis laknatullah datang kepada Nabi Sulaiman dan Daud AS berupa orang tua lalu ditanya oleh Nabi Sulaiman, “Beritakan kepadaku apa yang akan engkau perbuat terhadap ummat Nabi Isa bin Maryam AS?” Jawab iblis laknatullah, “Saya akan menganjurkan kepada mereka supaya menggunakan dua Tuhan selain Allah SWT”. “ Lalu apakah yang akan engkau perbuat terhadap ummat Nabi Muhammad SAW?”. Jawab iblis laknatullah, “Saya akan iming-imingkan kepada mereka kepada dinar dan dirham (mas dan perak) sehingga itu lebih mereka inginkan daripada Laa ilaha ilallah.” Nabi Sulaiman AS berkata (Yang berbunyi), “A udzu billahi minka.” (Yang bermaksud) “Saya berlindung kepada Allah SWT daripadamu.” Tiba-tiba ia (iblis) sudah tidak ada.

Abul Laits berkata, “Kewajipan seorang fakir ia harus mengerti terhadap karunia Allah SWT kepadanya, bahwa Allah SWT menghindarkan dunia daripadanya karena mulianya ia di sisi Allah SWT, yang mana Allah SWT telah memuliakannya sebagaimana memuliakan para Nabi-nabiNya dan para Wali, dan mengucap Alhamdulillah dan tidak baginya dari dunia dan andaikan kefakiran tidak mempunyai kelebihan selain sekadar mengikuti kehidupan Nabi Muhammad SAW niscaya itu saja sudah cukup besar.”

Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Thawwus dari Ibn Abbas RA berkata, “Ketika Nabi Muhammad SAW duduk bersama Jibril AS, tiba-tiba Jibril berkata: “Ini ada Malaikat yang turun dari langit yang belum pernah turun, dan ia minta izin kepada Tuhan untuk berziarah kepadamu.” Maka tidak lama datanglah malaikat itu dan memberi salam: “Assalamu alaikum, ya Rasulullah”. Jawab Nabi Muhammad SAW “Wa alaikum salam.” Lalu malaikat itu berkata: “Allah SWT telah menyuruh engkau memilih antara diberi kunci dari segala sesautu dan diberi kekayaan yang belum pernah diberikan kepada seorang sebelummu dan tidak akan diberikan kepada seorang sesudahmu, tanpa mengurangi apa yang telah disediakan bagimu diakhirat atau dikumpulkan bagimu semua diakhirat (dihari kiamat).” Jawab Nabi Muhammad SAW, “Supaya dikumpulkan semua itu bagiku di hari kiamat saja.”

Shafwan bin Saliem dari Abdul Wahhab bin Bajid berkata Nabi Muhammad SAW bersabda, “Telah ditawarkan kepadaku daratan Makkah ini berupa emas dan perak, maka saya berkata: Ya Tuhan, lebih baik saya kenyang sehari dan lapar sehari, maka memujiMu jika kenyang dan minta kepadaMu jika lapar.”



Bersumber dari Kitab Tanbihul Ghafilin
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger