Alat musik rebana
merupakan salah satu cara penyebaran syi’ar islam melalui kesenian dan
kebudayaan. Di Kudus sendiri, Rebana telah populer di kalangan anak-anak muda
dan telah mengambil hati mereka. Melalui lantunan qasidah sholawat dan iringan
rebana, anak-anak muda yang dahulu awam dengan kesenian islam, akhir-akhir ini
menjadi respek terhadap kesenian islam itu sendiri.
Anak-anak muda yang
biasanya menghabiskan waktu untuk nongkrong-nongkrong itu pun jadi mau
mendatangi majelis-majelis taklim secara berbondong-bondong karena
ketertarikannya akan qasidah sholawat yang diiringi rebana dalam acara itu
Lomba Rebana kali ini diselenggarakan
oleh Grup Sholawat Syauqol Fatih untuk memperingati miladnya yang ke empat.
Calon peserta merupakan grup rebana di wilayah Jawa Tengah.
Pendaftaran dibuka hingga
tanggal 8 Juli 2018. Peserta dibatasi satu gruopnya terdiri dari 15 personel
putra atau putri dan boleh campuran. Peserta festival Rebana nantinya akan
menampilkan dua lagu qasidah sholawat. Akan ada satu lagu wajib yang
harus didendangkan yaitu lagu yang pernah dibawakan oleh Grup Rebana
Muhasabatul Qalbi dari Jombang Jawa Timur sedangkan satu lagu yang lain
merupakan lagu pilihan peserta sendiri dengan syarat berbahasa Arab.
Uniknya, dalam lomba kai
ini para peserat diwajibkan membawakan jingle dengan tema “Semarak Milad
Syauqul Fatih ke 4” dan “Mengharap Ridho serta Syafaat”. Peralatan rebana yang
digunakan harus murni habsy atau banjari dan tidak boleh menggunakan rebana
elektronik.
Ketentuan selanjutnya
nantinya akan disampaikan pada saat Technical
Meeting yang akan dilakukan pada tanggal 8 Juli 2018 di UPT Pendidikan
Kecamatan Gebog mulai pukul 13.00 WIB.
Peserta terbaik akan
mendapatkan penghargaan berupa trophy, piagam, dan uang pembinanan. Gelaran
yang akan berlangsung pada tanggal 15 Juli 2018 di Lapangan Olahraga Besito,
Gebog ini juga akan dihadiri oleh Ustadzah Agusti Dwi Nigtyas (Dwi MQ) yang
merupakan vokalis terbang terbaik se Jawa Timur.
Posting Komentar