Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Baik Buruknya Jasad Seseorang (Bag. 1)

Baik Buruknya Jasad Seseorang (Bag. 1)


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw: “Ketahuilah bahwa pada jasad terdapat segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh jasadnya, jika ia buruk maka buruklah seluruh jasadnya, ketahuilah itu adalah hati” (Shahih Bukhari).


Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,  " Jika seseorang dalam shalatnya mengucapkan " Assalamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillahi as shaalihin ( salam sejahtera bagi kita sekalian dan hamba-hamba Allah yang shalih )", maka Allah subhanahu wata'ala akan menyampaikannya kepada seluruh hamba yang shalih di langit dan di bumi". 

Hal ini menunjukkan bahwa hamba yang shalih bukan hanya di alam barzakh atau alam dunia yang hidup, namun juga berada di langit diantara mereka adalah para malaikat, para shiddiqin ( orang-orang yang benar) dan para muqarrabin ( yang mendekat kepada Allah).

Dan juga terbukti dari riwayat Shahih Al Bukhari dimana ketika salah seorang syuhada' Badr, ketika ia wafat maka ibunya menangisinya kemudian datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan berkata : “wahai Rasulullah, jika seandainya anakku masuk ke dalam surga maka aku akan tenang, namun jika kematiannya sia-sia dan belum jelas kemana ruhnya maka sungguh aku tidak akan pernah merasa tenang hingga aku wafat”, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : 


إِنَّ ابْنَكِ فِي فِرْدَوْسِ اْلأَعْلَى

“ Sungguh putramu berada di surga Firdaus yang tertinggi ”


Kecintaaan para sahabat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melebihi kecintaan mereka kepada semua makhluk yang dicintainya, dan cinta kepada Allah tiada akan pernah tercapai kecuali dengan cinta kepada kekasih Allah, sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Sebagaimana sabda beliau riwayat Shahih Al Bukhari:


 لَايُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ

“Belum sempurna iman salah seorang diantara kalian, hingga aku lebih dicintainya dari ayah ibunya, anaknya, dan seluruh manusia” 


Dalam riwayat lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


لَايُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ نَفْسِهِ وَأَهْلِهِ وَمَالِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ

“ Belum sempurna iman salah seorang diantara kalian, hingga aku lebih dicintainya dari dirinya sendiri, keluarganya, dan seluruh manusia ” 


Hal itu merupakan derajat yang sulit untuk kita capai namun kita telah memasuki pintunya dengan hadirnya kita di majelis ini, karena tidak ada satu pun yang hadir di majelis ini yang membenci sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan tidak ada satu pun yang tidak ingin melihat wajah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, tidak seorang pun yang tidak rindu untuk melihat wajah yang paling indah, wajah yang paling ramah dan paling baik yang tidak ingin mengecewakan perasaan orang lain, sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan manusia selain beliau pastilah mempunyai banyak kesalahan, siapa pun dia selama dia bukan nabi atau rasul maka dia tidaklah ma'sum, dan pasti memiliki kesalahan. 

Maka yang menjadi dalil bahwa di langit ada para shalihin adalah perkataan Rasulullah kepada seorang ibu yang anaknya wafat dalam perang Badr, beliau mengatakan bahwa putranya berada di surga Firdaus yang tertinggi, semoga Allah jadikan aku dan kalian berada di antara mereka, dimana ketika wafat hanya melewati alam barzakh sebentar kemudian lansung ke Firdaus Al A’laa, amin allahumma amin. Ketika surga Firdaus terbuka maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masuk kedalamnya bersama orang-orang yang didizinkan Allah, dan semoga kita yang menyambutnya, amin allahumma amin. 

Cita-cita yang luhur akan mendapatkan pahala yang luhur pula, sedangkan cita-cita yang hina akan membuat kehidupan masa depan kita menjadi hina, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda agar berhati-hati terhadap lintasan pemikiran, karena bisa saja Allah memberi apa-apa yang sedang terlintas di dalam pemikiranmu, ketika pemikiranmu baik maka bisa saja Allah memberikan kebaikan itu kepadamu tanpa engkau memintanya. 

Jika tiba-tiba lintasan pemikiranmu menghina si fulan maka dalam sekejap bisa saja dalam waktu selanjutnya engkau akan melewati nasib yang serupa dengan si fulan. 



Habib Munzir Al Musawwa
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger