Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah (2)

Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah (2)

Mungkin karena begitu mulianya10 hari pertama bulan Dzulhijjah tersebut, maka Allah Taala sampai bersumpah dengannya, dalam firman-Nya (yang artinya): Dan demi malam-malam yang sepuluh (QS. Al-Fajr 89: 2), yang menurut Imam Ibnu Katsir dan jumhur mufassir lain rahimahumullah, maksud tafsirnya yang benar adalah 10 malam pertama bulan Dzulhijjah.



Dan ada satu dalil kuat lagi yang bisa menjadi faktor penegas luar biasanya keistimewaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini. Yakni bahwa, para ulama sampai berselisih pendapat tentang mana yang lebih mulia, utama dan istimewa antara 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dan 10 malam terakhir bulan Ramadhan yang di dalamnya terdapat malam lailatul qadar. Dimana sebagian ulama berpendapat bahwa, 10 hari dan malam pertama Dzulhijjah yang lebih mulia, dan sebagian yang lain mentarjih bahwa, 10 malam dan hari terakhir Ramadhanlah yang lebih istimewa. Dan pendapat yang lebih rajih, kuat dan tepat insya-allah adalah yang memadukan antar dalil keduanya. Dimana untuk waktu malamnya, 10 malam akhir Ramadhan adalah yang paling utama sepanjang tahun bila dibandingkan dengan semua malam yang lain termasuk 10 malam pertama bulan Dzulhijjah. Sementara itu untuk waktu siangnya, 10 hari pertama Dzulhijjah adalah yang termulia dibanding seluruh hari yang lainnya termasuk hari-hari bulan Ramadhan seluruhnya.



Oleh karena itu semua, seharusnya sikap kita dalam mengistimewakan hari-hari termulia ini dengan amal-amal yang serba istimewa, utamanya untuk waktu siangnya, minimal seperti dan setara dengan sikap pengistimewaan kita terhadap bulan suci Ramadhan setiap tahun. Jika demikian, lalu apa sikap yang harus kita tunjukkan dan amal serta ibadah apa sajakah yang sebaiknya kita kerjakan dalam upaya mengistimewakan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini? Berikut ini disebutkan beberapa poin sekadar sebagai pengingat, semoga bermanfaat:



1. Hal pertama yang harus dilakukan oleh setiap muslim dalam konteks ini adalah, menumbuhkan, menjaga dan meningkatkan keyakinan, kesadaran serta perasaan akan mulia, utama dan istimewanya 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini.



2. Memiliki dan menyimpan kejujuran niat, kesungguhan tekad dan ketinggian semangat untuk benar-benar mengistimewakan hari-hari teristimewa ini dengan bermacam ragam amal dan ibadah yang serba istimewa, demi mengharap derajat taqwa dan nilai pahala nan istimewa pula. Serta bermujahadah sebisa mungkin untuk tidak melewatkan sedikitpun dari waktu-waktunya secara sia-sia.



3. Menguatkan dan meningkatkan kepekaan rasa kewaspadaan keimanan, dengan senantiasa berupaya keras untuk menghindarkan diri dari berbagai bentuk kemaksiatan dan pelanggaran syari pada hari-hari termulia tersebut, baik dalam bentuk meninggalkan kewajiban maupun dengan melakukan yang dilarang dan diharamkan.



4. Karena amal yang diistimewakan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, berdasar hadits Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma diatas, tidak dibatasi pada jenis amal tertentu, maka pada prinsipnya amal atau ibadah apapun, sekali lagi amal saleh dan ibadah apapun, baik yang bersifat ritual, sosial maupun lainnya, sesuai situasi, kondisi, kebutuhan dan kesanggupan masing-masing kita, bisa saja dilakukan dan sekaligus berpotensi untuk menjadi amal yang paling dicintai oleh Allah Taala, yang tentu saja berarti akan bernilai pahala super istimewa tiada tara. Dan itu meliputi (sekadar contoh) misalnya: shalat, zakat, infak, sedekah, dakwah, mencari nafkah, menuntut ilmu atau mengajarkannya, juga membaca Al-Quran, mempelajarinya dan mengajarkaannya, berdzikir, beristighfar dan berdoa, berbakti kepada orang tua, menyambung tali silaturrahin dengan keluarga dan lainnya, membantu sesama, berbagi hikmah dan kebajikan dimana serta kepada siapa saja, dan seterusnya dan seterusnya.


Ust. H. Ahmad Mudzoffar Jufri
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger