Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Sempurnakan Sholat Fardhu Dengan Sholat Sunnah

Sempurnakan Sholat Fardhu Dengan Sholat Sunnah

Shalat lima waktu kian sempurna manakala diiringi sunah rawatibnya, qabliyah maupun ba’diyah. Shalat sunah berfungsi sebagai penambal kekurangan shalat fardu. Shalat-shalat sunah yang muakkad diantaranya adalah shalat witir, shalat dua hari raya, shalat dua gerhana, istisqa’, dhuha, dan shalat sunah antara maghrib dan isya’. Fadhilah-fadhilah shalat-shalat tersebut sangatlah masyhur. Demikian pula shalat tasbih yang berkeutamaan luar biasa dan shalat malam.

Nabi SAW berseru, “Laksanakanlah shalat malam, sebab shalat malam adalah tradisi kaum shalihin, sarana pendekatan diri kepada tuhan kalian, penebus dosa-dosa, penangkal maksiat dan pengusir penyakit dari jasmani kita.”

Di salah satu hadis shahihnya, Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya diantara malam ada satu momen. Tidaklah seorang muslim berdoa baik untuk urusan dunia maupun akhirat tepat pada momen tersebut kecuali Allah SWT pasti akan mengabulkan permintaannya. Momen itu hadir di setiap malam.”

Meninggalkan shalat? Wal’iyadzu billahi min zalik. Tidak dimungkiri, perbuatan itu adalah pelanggaran yang serius dalam Islam. Hadis-hadis menghukumi pelakunya kufur dan lepas dari naungan Allah SWT serta rasul-Nya.

Orang-orang yang meninggalkan shalat lima waktu, keberkahan umur dan rejekinya akan disirnakan Allah SWT. Doa-doa orang shaleh tidak berlaku untuknya, apalagi doanya sendiri. Amal perbuatan baiknya tidak diganjar. Ia akan mati dalam keadaan haus, lapar dan terhina. Kuburnya menyempit dan gelap gulita. Allah SWT takkan sudi memandangnya apalagi membersihkannya. Dan yang paling menakutkan, sudah sediakan baginya azab yang mahadahsyat.

Esensi shalat adalah hudhur, tafahum (penghayatan), pengagungan, pengharapan dan ketulus-ikhlasan kepada Allah SWT. Sebuah hadis melukiskan bahwa Allah SWT berkenan menyambut orang yang shalat selama ia tidak menoleh. Hadis yang lain menyebutkan bahwa Allah SWT takkan memandang shalat yang di dalamnya si pelaku tidak menghadirkan hatinya.

Hal senada dituturkan oleh Ibnu Abbas, “Dua rakaat dengan durasi sedang disertai tafakur, lebih utama daripada berdiri sepanjang malam sedangkan hati dalam keadaan lupa.”



Kalam Habib Ahmad bin Zein al-Habsyi
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger