Sejumlah mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus melakukan kunjungan ke tempat pengelolaan sampah Karang Taruna Tunjung Seto di Karangdowo Bae pada Sabtu 3 November yang lalu. Dari kungjungan bank sampah di desa Bae ini, mereka ingin belajar sekaligus membuat penelitian serta studi banding tentang pengelolaan Bank Sampah yang sudah dikenal masyarakat luas dengan nama Bank Sampah Tunjung Seto ini.
Kunjungan ini yang diharapkan oleh sebagian mahasiswi IAIN
Kudus sebagai pembelajaran untuk lebih peduli lingkungan ini langsung dipandu
oleh Ketua Karang Taruna Tunjung Seto, M. Ansori, yang berada di Basecamp Bank
Sampah Tunjung Seto Karangdowo.
Hal ini dilakukan demi mempermudah kegiatan studi banding
para mahasiswi tersebut dalam memperoleh berbagai data dan keterangan yang
dibutuhkan ikhwal pengelolaan sampah di desa Bae tersebut. Selain M. Ansori,
beberapa angota Bank Sampah Tunjung Seto lainnya juga ikut mendampingi
sekaligus memberikan keteranga-keterangan yang dibutuhkan selama studi banding
berlangsung.
Menurut salah satu mahasiswi yang ikut dalam rombongan studi
banding tersebut, kegiatan ini murni inisiatif dari teman-teman mahasiswi IAIN Kudus untuk mengetahui bagaimana
pengelolaan sampah yang baik antara organik dan sampah non organik.
“Kita ingin mengetahui sistem pengelolaan manajemen bank
sampah di Bank Sampah Tunjung Seto,” tuturnya.
Ketua bank sampah Tunjung Seto, M. Ansori, menjelaskan, pengelolaan sampah di Bank Sampah Tunjung Seto ini melibatkan anak-anak muda Desa Bae yang tergabung dalam Karang Taruna Tunjung Seto beserta warga desa bae yang diharapkan nantinya secara menyeluruh. Hal ini karena mengelola sampah akan mendatangkan banyak manfaat baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
“Sayangnya, di antara kita masih banyak yang kurang peduli dengan
sampah-sampah yang mengotori lingkungan kita. Kedepannya, target Bank Sampah
Tunjung Seto ingin memperbanyak nasabah. Artinya, warga yang peduli untuk membersihkan sampah sekaligus menabungnya ditargetkan aka bertamba banyak,” kata M. Ansori melanjutkan penjelasannya.
Selain kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswi IAIN Kudus,
dalam kesempatan yang sama Bank Sampah Tunjung Seto juga mendapatkan kunjungan
dari Tim Kabupaten Kudus untuk melakukan capturing dalam kegiatan Bursa Inovasi
Desa.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Bank Sampah Tunjung Seto
juga menerangkan dampak ekonomi dari kegiatan Bank Sampah ke warga. Secara sederhana beliau menyebutkan bahwa ada nasabah yang bisa menabung sampah dengan saldo
tabungan hingga bulan November 2018 ini sebesar Rp 1.050.000,00 hanya dengan menabung sampah. “Padahal di bulan
sebelumnya, beliau hanya di posisi Rp 415.260,00”, pungkasnya.
Posting Komentar