Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebentar lagi akan bergulir mengingat akan segera berakhirnya bulan Shafar 1440 H. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW identik dengan diadakannya majelis-majelis ilmu dalam bentuk pengajian umum maupun telaah kitab dan pembacaan Kitab-kitab Maulid. Satu lagi yang tak boleh ketinggalan yaitu hadirnya grup-grup rebana yang mengiringi atau mengisi hiburan di sela-sela acara pengajian.
Rebana merupakan salah satu cara penyebaran syi’ar islam
melalui kesenian dan kebudayaan. Di Kudus sendiri, Rebana telah populer di
kalangan anak-anak muda dan telah mengambil hati mereka. Melalui lantunan
qasidah sholawat dan iringan rebana, anak-anak muda yang dahulu awam dengan
kesenian islam, akhir-akhir ini menjadi respek terhadap kesenian islam itu
sendiri. Anak-anak muda yang biasanya menghabiskan waktu untuk
nongkrong-nongkrong itu pun jadi mau mendatangi majelis-majelis taklim secara
berbondong-bondong karena ketertarikannya akan qasidah sholawat yang diiringi
rebana dalam acara itu.
Hal inilah yang nampaknya melandasi diadakannya Lomba Rebana
2018 tingkat eks karisedenan Pati dalam acara Gebyar Maulid di Masjid Jami’ Al
Ikhsan Prambatan Lor, Kudus. Acara Lomba Rebana yang akan dilaksanakan pada
hari Ahad pagi 18 November 2018 tersebut, telah membuka pendaftaran bagi para
calon peserta mulai 24 September 2108 yang lalu dan akan ditutup pada akhir
bulan Oktober 2018 dengan biaya pendaftaran Rp
50.000,00. Calon peserta adalah masyarakat umum di lingkungan eks
Karisedenan Pati.
Peserta yang telah mendaftarkan diri diwajibkan mengikuti
Technical Meeting pada tanggal 11 November 2018 di Serambi Masjid Al Ikhasan. Grup-grup
rebana yang telah mendaftar nantinya akan menampilkan dua lagu qasidah
sholawat. Qasidah Bi Maulidil Hadi ataupun Yaa Khoiro Maulid yang dipopulerkan
oleh Al Mubarrok Qudsiyyah menjadi lagu wajib dalam lomba tersebut. Peserta
harus memilih salah satu dari dua lagu qasidah tersebut sebagai lagu yang wajib
dihadirkan. Selain lagu qasidah tersebut, lagu sesuai pilihan peserta akan
menjadi penampilan kedua.
Dengan durasi tampil 15 menit, para peserta akan dinilai
oleh tim juri perihal kekompakan, lantunan nada, kreativitas, dan estetika
dalam membawakan qasidah sholawat. Peserta dibatasi maksimal 15 orang dalam
satu grup dengan dua oang pendamping dan diharuskan mebawa alat-alat rebana
sendiri dengan persyaratan tidak boleh menggunakan alat musik elektrik atau
yang memiliki notasi seperti angklung, gitar, suling, pianika, dan sejenisnya. Hadiah menarik telah disiapkan oleh panitia meliputi
sertifikat dan uang pembinaan.
Sementara itu, pada malam harinya akan
dilangsungkanpengajian umudi Halaman Masjid Jami’ Al Ikhsan Prambatan Lor
bersama KH. Yusrul Hana dengan penampilan Rebana Kolosal se Prambatan Lor.
Dalam acara pengajian tersebut juga akan dilakukan penyerahan hadiah bagi para
pemenang Lomba Rebana.
Posting Komentar