Untuk meningkatkan kualitas pendidikan ke anak didiknya, SD NU Nawa Kartika turut melibatkan orang tua dalam pengembangan potensi anak didiknya. Oleh karena itu, Ahad 21 Juli 2019, Pengurus SD NU Nawa Kartika mengundang para orang tua siswa untuk menghadiri seminar parenting di Gedung Muslimat NU Langgar Dalem.
Dalam sambutannya, Wakil Kepala Sekolah SD NU Nawa Kartika,
Juhairiyah mengatakan tujuan diadakannya seminar tersebut adalah untuk
melibatkan orang tua dalam pendidikan anaknya, terutama saat di luar sekolah.
Menurut beliau, anak tidak hanya diberikan pendidikan di sekolah tetapi lebih
penting dari itu adalah pendidikan yang diberikan orang tuanya akan membentuk
karakter anak tersebut.
Seminar parenting tersebut diisi oleh pembicara dari Gen I be Semarang yaitu Sukaryo Adi Putro
S.Psi. Dalam paparannya beliau membawakan tema “Hebat Mendidik Anak”. Menurut Sukaryo, setiap anak itu hebat dan
pintar, tetapi anak-anak memiliki bakat yang berbeda. Beliau menambahkan bahwa
anak adalah peniru yang hebat, sehingga apa yang dilakukan orang tua maupun
orang di sekitarnya dengan sangat cepat akan ditirunya, termasuk kebiasaan
sehari-hari orang tuanya.
“Sehari anak hanya 8 jam di sekolah dan sisanya di rumah, sehingga
orang tua harus berperan lebih dominan dari sekolahnya. Anak anda ingin menjadi
apa, bisa saja terganung dari bagaimana cara anda mendampinginya”, ungkap pria
asal Pati tersebut.
Dalam paparannya, Sukaryo juga menyebutkan beberapa kesalahan
orang tua yan sering dilakukan dalam mendidik anaknya tanpa disadari. Pertama
beliau menyebutkan mindset orang tua terhadap anaknya. “Orang tua sering
menganggap anaknya nakal dan anak orang lain lebih baik dari anaknya. Sering
juga orang tua mengganggap anaknya lebih bodoh dari anak tetangganya.
Menganggap anak susah diatur dan mengangga anak berani ke orang tua, sehingga
anak sering dimarahi”, ungkap beliau.
Beliau juga mengkritisi orang tua yang hanya pintar menasihati anak tetapi kurang memberikan
teladan/ contoh langsung ke anaknya. Sukaryo mengatakan bahwa anak butuh contoh langsung dari
orang tuanya, bukan nasihat yang berlebihan. "Orang tua kadang menasihati anaknya untuk rajin bersih-bersih, rajin sholat ke masjid, tetapi orang tua sendiri jarang atau bahkan tidak pernah melakukannya. Sekali-kali ajaklah anak bersama-sama agar dia melihat bagaimana orang tua melakukannya secara langsung di depan matanya".
“Seringkali orang tua tidak
konsisten dengan aturan yang ada, misalnya saja jam bermain dan nonton TV
dibatasi tetapi kadang orang tua mentolelir kelebihan jam bermain anak karena
merasa kasihan atau si anak menawar untuk menambah jam bermain. Hal in secara tidak langsung mengajarkan anak
untuk tidak mematuhi aturan yang sudah ditetapkan”, imbuhnya.
Dalam akhir paparannya, beliau mewanti-wanti untuk orang tua
agar terlibat langsung dalam mendidik anak. “Tolong, amati kebiasaan anak
sehari-hari, karena dari kesehariannya itu kita dapat mengetahui pendidikan
macam apa yang cocok diterapkan ke anak serta bakat apa yang ada dalam diri
sang anak”.
Sumber berita dan foto: Firman
Posting Komentar