Alif laam miim "Hanya Allah lah yang mengetahui
maksudnya" (QS, Al-Baqarah Ayat 1)
Biasanya tiap satu kata terdiri dari beberapa
huruf, dan memberikan arti tertentu. Akan tetapi Allah swt telah memulai 29
surat dari 114 surat di dalam Kitab-Nya dengan huruf-huruf (ada pula dengan
sebuah huruf) di mana setiap huruf di baca sendiri-sendiri, seperti ayat
pertama dari surat Al-Baqarah ini. Sebagai contoh, الم
kita tidak membacanya "alam" Akan tetapi kita membacanya "alif
laam miim". Huruf-huruf semacam ini, yang tak pernah ada sebelumnya di
dalam bahasa Arab, di dalam istilah ulama Mufassiriin disebut "huruf
Muqotto'ah", artinya huruf yang terpotong-potong, karena ia dibaca
sendiri-sendiri, tak menyambung.
"Alif Lam Mim" termasuk huruf-huruf abjad
yang terletak pada permulaan beberapa surah Alquran. Ada dua hal yang perlu
dibicarakan tentang huruf-huruf abjad yang disebutkan pada permulaan beberapa
surah dari Alquranul Karim itu, yaitu apa yang dimaksud dengan huruf ini, dan
apa hikmahnya menyebutkan huruf-huruf ini ?
Tentang soal pertama, maka para Mufassir berlainan
pendapat, yaitu:
1. Ada yang menyerahkan saja kepada Allah, dengan
arti mereka tidak mau menafsirkan huruf-huruf itu.
Mereka berkata, "Allah
sajalah yang mengetahui maksudnya." Mereka menggolongkan huruf-huruf itu
ke dalam golongan ayat-ayat mutasyabihat yang tujuan Allah menurunkan huruf
muqoththo’ah ini adalah untuk menguji para hambanya, apakah mereka akan beriman
atau ragu-ragu dan mengingkarinya.
Pendapat pertama ini sebagaimana diriwayatkan dari
Abu Bakar As Siddiq, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan, Ali bin Abu Thalib,
dan Abdullah bin Mas’ud, - mengatakan bahwa huruf muqoththo’ah ini adalah
rahasia Allah di dalam Al Qur’an, kita tidak mengetahui maksud dan artinya. Akan
tetapi kita tetap harus membacanya dan beriman bahwa huruf muqoththo’ah
tersebut diturunkan oleh Allah swt.
2. Ada yang menafsirkannya. Mufassirin yang
menafsirkannya ini berlain-lain pula pendapat mereka, yaitu:
a. Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu
adalah isyarat (keringkasan dari kata-kata), umpamanya Alif Lam Mim. Maka
"Alif" adalah keringkasan dari "Allah", "Lam"
keringkasan dari "Jibril", dan "Mim" keringkasan dari
Muhammad, yang berarti bahwa Alquran itu datangnya dari Allah, disampaikan oleh
Jibril kepada Muhammad. Pada Alif Lam Ra; "Alif" keringkasan dari
"Ana", "Lam" keringkasan dari "Allah" dan
"Ra" keringkasan dari "Ar-Rahman", yang berarti: Saya Allah
Yang Maha Pemurah.
b. Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu
adalah nama dari surah yang dimulai dengan huruf-huruf itu.
c. Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan
huruf-huruf abjad ini adalah huruf-huruf abjad itu sendiri. Maka yang dimaksud
dengan "Alif" adalah "Alif", yang dimaksud dengan
"Lam" adalah "Lam", yang dimaksud dengan "Mim"
adalah "Mim", dan begitu seterusnya.
d. Huruf-huruf abjad itu untuk menarik perhatian.
Menurut para mufassir ini, huruf-huruf abjad itu disebut Allah pada permulaan
beberapa surah dari Alquranul Karim, hikmahnya adalah untuk
"menantang".
Tantangan itu bunyinya kira-kira begini: Alquran
itu diturunkan dalam bahasa Arab, yaitu bahasa kamu sendiri, yang tersusun dari
huruf-huruf abjad, seperti Alif Lam Mim Ra, Ka Ha Ya Ain Shad, Qaf, Tha Sin dan
lain-lainnya. Maka kalau kamu sekalian tidak percaya bahwa Alquran ini
datangnya dari Allah dan kamu mendakwakan datangnya dari Muhammad, yakni dibuat
oleh Muhammad sendiri, maka cobalah kamu buat ayat-ayat yang seperti ayat
Alquran ini. Kalau Muhammad dapat membuatnya tentu kamu juga dapat membuatnya.
Maka ada "penantang", yaitu Allah, dan
ada "yang ditantang", yaitu bahasa Arab, dan ada "alat
penantang", yaitu Alquran. Sekalipun mereka adalah orang-orang yang fasih
berbahasa Arab, dan mengetahui pula seluk-beluk bahasa Arab itu menurut naluri
mereka, karena di antara mereka itu adalah pujangga-pujangga, penyair-penyair
dan ahli-ahli pidato, namun demikian mereka tidak bisa menjawab tantangan
Alquran itu dengan membuat ayat-ayat seperti Alquran. Ada juga di antara mereka
yang memberanikan diri untuk menjawab tantangan Alquran itu, dengan mencoba
membuat kalimat-kalimat seperti ayat-ayat Alquran itu, tetapi sebelum mereka
ditertawakan oleh orang-orang Arab itu, lebih dahulu mereka telah ditertawakan
oleh diri mereka sendiri. Wallahu a’lam bis showaab.
Sumber: Kitab Tafsiir Ibn Katsiir surat al Baqarah ayat 1 oleh
Ust. Masaji Antoro
Posting Komentar