Rasululloh
SAW telah membimbing umatnya dalam memilih calon istri dan menunjukkan kriteria
yang harus di jadikan landasan utama dan menjelaskan sifat-sifat yang harus di
jadikan pilihan, Rosululloh SAW bersabda :
تُنْكَحُ اْلمَرْأَةُ ِلاَرْبَعٍ :لِجَمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَ لِدِيْنِهَا
فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
“ Wanita itu biasa di nikahi karena 4 perkara ; karena kecantikan, kekayaan,
keturunan dan Agamanya.” (HR.Bukhori Muslim)
Di dahulukan kata kecantikan dalam hadist itu, karena kecantikan wanita biasa
mengalahkan tuntunan laki-laki. Pertama-tama yang dikagumi oleh orang laki-laki
adalah kecantikan baru kemudian harta. Tapi pendidik yang agung Rosululloh SAW
berpesan kepada para remaja supaya lebih memilih wanita yang kokoh Agama dan
akhlaknya, karena Agama yang kuat seorang istri akan setia memelihara
kehormatan dan harta suaminya dan dengan akhlak yang mulia di miliki seorang
istri akan dapat melanggengkan kecintaan suami pada istrinya.
Namun tak ada salahnya selain memilih calon istri yang beragama kokoh dan
berakhlak mulia juga berparas cantik maka itulah kesempurnaan sejati yang bisa
menjadikan hati lebih tenang dan tentram, lebih kuat menjaga penglihatan dan
lebih sempurna perasaan cintanya.
Wanita yang beragama dan berakhlak mulia, mengetahui hak Allah yang ada padanya
dan hak suaminya dan ia berusaha melaksanakan semua itu dengan penuh
keikhlasan. Maka istri sholehah adalah nikmat dan istri yang durhaka pada suami
adalah adzab dan laknat.
Nabi SAW bersabda :
من سعادة ابن آدم ثلاثة : المرأة الصالحة والمسكن الصالح والمركب الصالح ومن شقاوة
ابن آدم ثلاثة : المرأة السوء والمسكن السوء والمركب السوء.
“ Di antara penyebab kebahagian manusia ada tiga; istri yang sholihah, tempat
tinggal yang baik dan kendaraan yang baik. Dan di antara penyebab kesengsaraan
manusia ada tiga pula; istri yang durhaka, tempat tinggal yang buruk dan
kendaraan yang jelek “.
Dan sabdanya lagi :
الدنيا متاع و خير متاع الدنيا المرأة الصالحة
“ Dunia adalah kesenangan sementara, dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah
istri yang sholihah “.
Ust. Ibnu Abdillah Al Katiby
Posting Komentar