Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Qunut Witir Dimulai Pada Malam 15 Atau 16 Ramadhan?

Qunut Witir Dimulai Pada Malam 15 Atau 16 Ramadhan?

Mengenai kesunnahan Qunut witir pertengahan bulan Ramadhan berdasarkan hadis-hadist Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di antaranya:

ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ ﻗَﺎﻝَ : " ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘْﻨُﺖُ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨِّﺼْﻒِ ﻣِﻦْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺇِﻟَﻰ ﺁﺧِﺮِﻩِ "

Dari Anas Bin Malik radhiyallahu anhu: Sering kali Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melakukan qunut witir dari pertengahan bulan Ramadhan sampai akhir Ramadhan. (al-Baihaqiy Sunan al-Kubra hadist no: 4307).

ﻋَﻦْ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻫُﻮَ ﺍﺑْﻦُ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ، ﻋَﻦْ ﺑَﻌْﺾِ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِ " ﺃَﻥَّ ﺃُﺑَﻲَّ ﺑْﻦَ ﻛَﻌْﺐٍ ﺃَﻣَّﻬُﻢْ، ﻳَﻌْﻨِﻲ ﻓِﻲ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ، ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻳَﻘْﻨُﺖُ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨِّﺼْﻒِ ﺍﻟْﺄَﺧِﻴﺮِ ﻣِﻦْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ

“Dari Muhammad bin Sirin, dari sebagian sahabatnya, bahwa Ubay bin Ka’ab mengimami mereka, yakni pada bulan Ramadhan, ia berqunut pada pertengahan terakhir bulan Ramadhan” (Abu Daud dalam Sunannya hadist no: 1428 dan al-Baihaqiy kitab Sunan al-Kubra hadist no: 4299)

ﻋَﻦِ ﺍﻟْﺤَﺎﺭِﺙِ، ﻋَﻦْ ﻋَﻠِﻲٍّ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ " ﺃَﻧَّﻪُ " ﻛَﺎﻥَ ﻳَﻘْﻨُﺖُ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨِّﺼْﻒِ ﺍﻟْﺄَﺧِﻴﺮِ ﻣِﻦْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ

“Dari Al-Harits, dari ‘Ali radliyallahu ‘anh, bahwa ia berqunut pada pertengahan terakhir dari bulan Ramadhan” (al-Baihaqiy kitab Sunan al-Kubra hadist no: 4301).

Hadist-hadits di atas menyebutkan bahwa Qunut Shalat Witir dimulai pada pertengahan bulan Ramadhan. Dalam riwayat Ibn Abi Syaibah ditegaskan yang di maksud pertengahan bulan Ramadhan adalah malam ke-16:

ﻋَﻦِ ﺍﻟْﺤَﺴَﻦِ، ﺃَﻥَّ ﻋُﻤَﺮَ، ﺣَﻴْﺚُ ‏« ﺃَﻣَﺮَ ﺃُﺑَﻴًّﺎ ﺃَﻥْ ﻳُﺼَﻠِّﻲَ ﺑِﺎﻟﻨَّﺎﺱِ ﻓِﻲ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ، ﻭَﺃَﻣَﺮَﻩُ ﺃَﻥْ ﻳَﻘْﻨُﺖَ ﺑِﻬِﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨِّﺼْﻒِ ﺍﻟْﺒَﺎﻗِﻲ، ﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺳِﺖَّ ﻋَﺸْﺮَﺓَ ‏» ﻗَﺎﻝَ : ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﻟْﺤَﺴَﻦُ ﻳَﻘُﻮﻝُ : ‏« ﺇِﺫَﺍ ﻛَﺎﻥَ ﺇِﻣَﺎﻣًﺎ ﻗَﻨَﺖَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨِّﺼْﻒِ، ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﺇِﻣَﺎﻣًﺎ ﻗَﻨَﺖَ ﺍﻟﺸَّﻬْﺮَ ﻛُﻠَّﻪُ »

Diriwayatkan dari al-Hasan: Sesungguhnya Umar Bin Khatthab memerintahkan Ubay Bin Kaab mengimami para jamaah shalat di bulan Ramadhan untuk melakukan qunut ketika pertengahan tersisa bulan Ramadhan tepatnya malam ke-16. Al-Hasan mengatakan: Apabila Umar Bin Khatthab shalat menjadi imam beliau melakukan qunut pada pertengahan bulan Ramadhan. Bila tidak menjadi imam (shalat sendiri) beliau melakukan qunut sebulan penuh.” (kitab Mushannaf Ibn Abi Syaibah hadist no: 6941).

Imam Abu Daud bertanya kepada Imam Ahmad Bin Hambal:

ﻗﺎﻝ ﺃَﺑُﻮ ﺩَﺍﻭُﺩَ، ﻗُﻠْﺖُ ﻟِﺄَﺣْﻤَﺪَ : ﺍﻟْﻘُﻨُﻮﺕُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻮِﺗْﺮِ ﺍﻟﺴَّﻨَﺔُ ﻛُﻠُّﻬَﺎ؟، ﻗَﺎﻝَ : ‏« ﺇِﻥْ ﺷَﺎﺀَ ‏» ﻗُﻠْﺖُ : ﻓَﻤَﺎ ﺗَﺨْﺘَﺎﺭُ، ﻗَﺎﻝَ : ‏« ﺃَﻣَّﺎ ﺃَﻧَﺎ ﻓَﻠَﺎ ﺃَﻗْﻨُﺖُ ﺇِﻟَّﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨِّﺼْﻒِ ﺍﻟْﺒَﺎﻗِﻲ ﺇِﻟَّﺎ ﺃَﻥْ ﺃُﺻَﻠِّﻲَ ﺧَﻠْﻒَ ﺇِﻣَﺎﻡٍ ﻳَﻘْﻨُﺖُ ﻓَﺄَﻗْﻨُﺖُ ﻣَﻌَﻪُ ‏» ﻗُﻠْﺖُ : ﺇِﺫَﺍ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﻘْﻨُﺖُ ﺍﻟﻨِّﺼْﻒَ ﺍﻟْﺂﺧَﺮِ ﻣَﺘَﻰ ﻳَﺒْﺘَﺪِﺉُ؟، ﻗَﺎﻝَ : ‏« ﺇِﺫَﺍ ﻣَﻀَﻰ ﺧَﻤْﺲَ ﻋَﺸْﺮَﺓَ ﻟَﻴْﻠَﺔً ﺳَﺎﺩِﺱَ ﻋَﺸْﺮَﺓَ »

Abu Daud bertanya kepada Imam Ahmad: Apakah qunut witir dilakukan sepanjang tahun (bulan Ramadhan dan bulan lainnya)? Imam Ahmad menjawab: Terserah yang ia kehendaki. 

Abu Daud bertanya lagi: Pendapat yang kau pilih bagaimana? Ahmad Bin Hambal menjawab: Adapun pendapat yang aku pilih, aku tak melakukan qunut witir kecuali pada pertengahan bulan Ramadhan yang tersisa dan kecuali aku shalat di belakang imam yang yang melakukan qunut, maka aku mengikuti imam itu untuk qunut. 

Abu Daud lagi-lagi bertanya: Bila imam ingin melakukan qunut witir pada pertengahan bulan Ramadhan kapan waktu yang ideal ia mulai qunutnya? Ahmad Bin Hambal menjawab: kalau sudah berlalu 15 hari bulan Ramadhan tepatnya malam 16 Ramadhan.” (kitab Qiyamul Lail Wa Qiyam Ramadhan Wal Witr karya Imam Muhammad Bin Nashr al-Marwaziy jilid 1 halaman: 315)

Dalam Taqrirotus sadidah hal. 437 dijelaskan:

ﻣﺴﺌﻠﺔ : ﻣﺘﻰ ﻳﺠﻮﺯ ﺻﻮﻡ ﺍﻟﺸﻚ ﺃﻭ ﺍﻟﻨﺼﻒ ﺍﻷﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﺷﻌﺒﺎﻥ ؟
ﻳﺠﻮﺯ ﺻﻮﻣﻬﻤﺎ ﻓﻲ ﺛﻼﺙ ﺣﺎﻻﺕ ؛ ١ ـ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺼﻮﻡ ﻭﺍﺟﺒﺎ : ﻛﻘﻀﺎﺀ ﺃﻭ ﻛﻔﺎﺭﺓ ﺃﻭ ﻧﺬﺭ ٢ ـ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻧﺖ ﻟﻪ ﺳﻨﺔ ﻣﻌﺘﺎﺩﺓ } ﻭﺭﺩ { : ﻛﺼﻮﻡ ﺍﻹﺛﻨﻴﻦ ﻭﺍﻟﺨﻤﻴﺲ ٣ ـ ﺇﺫﺍ ﻭﺻﻞ ﺍﻟﻨﺼﻒ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﺑﻤﺎ ﻗﺒﻠﻪ : ﺑﺄﻥ ﺻﺎﻡ ﻳﻮﻡ ١٥ ، ﻓﻴﺠﻮﺯ ﻟﻪ ﺃﻥ ﻳﺼﻮﻡ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻟﺬﻱ ﺑﻌﺪﻩ ﻳﻮﻡ ١٦ ، ﻭﺇﺫﺍ ﺻﺎﻡ ﻳﻮﻡ ١٦ ﺟﺎﺯ ﻟﻪ ﺻﻮﻡ ﻳﻮﻡ ١٧ ، ﻭﻫﻜﺬﺍ ﺇﻟﻰ ﺁﺧﺮ ﺍﻟﺸﻬﺮ ، ﻓﺈﺫﺍ ﺃﻓﻄﺮ ﻳﻮﻣﺎ ﻭﺍﺣﺪﺍ ﺣﺮﻡ ﻋﻠﻴﻪ ﺻﻮﻡ ﺑﻘﻴﺔ ﺍﻟﺸﻬﺮ

Dengan melihat ibarot tentang separuh kedua atau akhir dari bulan sya'ban yang menjelaskan tentang puasa yang diperbolehkan ketika separuh kedua disambung dengan hari sebelumnya (point ke-3) yang menjelaskan bahwa separuh kedua dalam setiap bulan hijriyah dihitung mulai hari ke-16.

Dalam keterangan itu menyatakan rdiperbolehkan orang yang berpuasa di separuh kedua/akhir dari bulan sya'ban, apabila disambung dengan hari sebelumnya dengan adanya contoh: " Jika seseorang berpuasa pada hari ke-15 sya'ban, maka diperbolehkan baginya puasa pada hari setelahnya yakni hari ke-16, apabila puasa pada hari ke-16 maka boleh berpuasa pada hari ke-17 dan begitu seterusnya (secara berkesinambungan) hingga akhir dari bulan sya'ban. maka jika seseorang berbuka dalam artian tidak berpuasa pada satu hari, maka haram berpuasa pada sisa hari berikutnya."

Berdasarkan penjelasan tersebut menunjukkan bahwa yang dimaksud separuh kedua/akhir dari bulan hijriyah dimulai pada hari ke-16. Jadi, separuh akhir dari Ramadlan itu disunnahkan qunut pada rokaat terakhir sholat witir.


Ust. Ahmad Ahdal (PISS-KTB) 
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger