Ketika
manusia sudah mulai malas beribadah kepada Allah SWT Maka sebaiknya
bersegeralah beristighfar untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT Karena
ketika kita membiarkan diri kita jauh dari Allah SWT maka hati sedikit demi
sedikit akan kotor dan jika tidak segera di obati hati tersebut akan mengeras,
sebagaimana di isyaratkan dalam al-Quran surat al-Baqarah :
ثُمَّ
قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ
قَسْوَةً وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْأَنْهَارُ
وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاءُ وَإِنَّ مِنْهَا
لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
Artinya
: " Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras, sehingga hatimu seperti
batu, bahkan lebih keras. Padahal dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai
yang airnya memancar daripadanya. Adapula yang terbelah lalu kaluarlah mata air
daripadanya. Dan adapula yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah SWT Dan
Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan ". ( QS.al-Baqarah : 74
)
Oleh
karena itu untuk menghindari kerasnya hati cepatlah kembali kepada Allah dengan
memohon ampunan dari-Nya, sebagaiman Allah perintahkan kepada orang-orang yang
beriman :
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّ هِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى
رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ
تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ
وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ
وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا
إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya
: " Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat
yang semurni-murninya, mudah-mudahanTuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahan
mu dan memasukkan kamu kedalam surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai,
pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman
bersama dengannya, sedang cahaya mereka memancar dihadapan dan disebelah kanan mereka,
sambil mereka berkata, " Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya
kami dan ampunilah kami, sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu".
(SQ.at-Tahrim:8)
Syekh
al-Hafidz Ibnu katsir dalam kitabnya "Tafsir al-Quran al-'Adzim",
menjelaskan bahwasanya seseorang yang bertobat kepada Allah Swt, dia sungguh
menyesali dosa-dosa yang telah ia lakukan dan tidak akan mengulanginya lagi.
Perbuatan
manusia bersumber dari hatinya, maka ketika hatinya selamat dari sifat-sifat
yang kotor maka perbuatan tersebut akan mencerminkan prilaku yang islami dan
jauh dari maksiat kepada Allah SWT
Maka
marilah sama-sama selamatkan hati kita dari sifat-sifat yang dapat
menjerumuskan diri manusia kedalam jurang kehinaan didunia maupun diakherat
kelak. Karena semua yang kita miliki baik harta benda maupun keturunan kita
tidak dapat menolong diri kita selamat dihari hisab nanti kecuali jiwa tersebut
diiringi dengan hati yang bersih ( Qolbu as-Salim ), sebagaimana diisyaratkan
oleh Allah Swt, dalam surat as-Syu'ara :
يَوْمَ
لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ . إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
Artinya
: " Pada hari ketika harta dan anak-anak tidak berguna. Kecuali
orang-orang yang menghadap Allah SWT dengan hati yang bersih".
(QS.as-Syu'ara: 88-89 )
Maka
ketika hati setiap jiwa manusia bersih, prilaku dia akan baik pula. Ketika
prilaku baik akan menghasilkan ketaatan kepada Allah SWT dimanapun dia berada,
dan itulah cita-cita terbesar dalam kehidupan ummat manusia.
Mudah-mudahan
Allah SWT selalu membersihkan hati kita dari sifat-sifat kotor yang dapat
menjerumuskan jiwa dan raga kita jauh dari Allah Swt menuju kepada hati yang
bersih dan selamat. Amin Ya Rabbal 'Alamin.
Ustadz
Agus Handoko, MA

Posting Komentar