Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Haul Mbah Jambon Krandon Akan Diisi Pengajian Umum

Haul Mbah Jambon Krandon Akan Diisi Pengajian Umum


Bulan Muharram di Kabupaten Kudus identik dengan banyaknya digelar acara haul dan buka luwur makam ulama atau cikal bakal desa. Hal tersebut bertujuan untuk mendoakan para sesepuh desa serta mengenang keteladanan para pendahulu dalam menyebarkan kebaikan melalui penyebaran ajaran islam yang rahmatan lil alamin. Selain Buka Luwur Sunan Kudus dan Sunan Muria yang sudah terkenal, banyak desa yang menggelar Buka Luwur Cikal Bakalnya di bulan Muharram ini.

Di desa Krandon tepatnya dukuh Kebun Agung terdapat sebuah makam seorang wali Allah SWT. Diketahuinya bahwa di dukuh tersebut terdapat makam berasal dari Mbah Arwahi dan Habib Luhtfi yang pernah menziarahi makam tersebut. Makam tersebut adalah makam Syekh Syihabuddin atau Syekh Jumhur atau yang sering disebut dengan Mbah Jambon.

Disebut Mbah Jambon, karena pada zaman dahulu disekitar makam Syekh Syihabuddin terdapat pohon jambu bol yang bunganya berwarna merah muda atau orang Jawa biasa menyebut dengan jambon. Pada saat pohonnya berbunga, bunga yang berwarna jambon tersebut berjatuhan di tanah sekitar makam, sehingga masyarakat sering menyebut dengan Mbah Jambon. Demikian informasi yang kami peroleh dari Pemerintah desa setempat.


Mbah Jambon tidak asli orang Krandon justru beliau berasal dari Baghdad. Beliau datang ke tanah Jawa karena diperintah oleh gurunya untuk berdakwah di tanah Jawa. Akhirnya beliau sampai di Jawa dan memilih untuk berdakwah di Jawa Tengah. Setelah beliau merasa bahwa Islam sudah berkembang di Pulau Jawa, akhirnya beliau diperintah gurunya untuk berdakwah di Pulau Sumatra, Syekh Syihabuddin pun menuruti perintah gurunya.

Tahun demi tahun berlalu, beliau semakin tua dan beliau rindu dengan tanah Jawa. Syekh Syibuddin akhirnya kembali ke Jawa dan menghabiskan masa hidupnya di Jawa. Kedatangan beliau yang ke dua di Jawa Tengah ini, memilih desa Krandon tepatnya dukuh Kebun Agung. Beliaulah yang memberi nama Kebun Agung karena pada zaman dahulu banyak kebun diwilayah tersebut. Beliau wafat di Kebun Agung dan dimakamkan di dukuh tersebut.

Di makam Mbah Jambon, tidak hanya makam beliau saja tetapi ada beberapa makam yang berada disekitarnya, kemungkinan makam tersebut adalah makam keluarga atau murid dari Mbah Jambon. Masyarakat Kebun Agung mempunyai kebiasaan yaitu ketika salah seorang warga mempunyai hajat maka warga tersebut akan bershodaqoh dengan berwasilah kepada Mbah Jambon atau masyarakat sering menyebut “ manganan Mbah Jambon”, biasanya shodaqoh tersebut berupa nasi urap.

Setiap tanggal 26 Muharrom, masyarakat Kebun agung mengadakan Khoul Mbah Jambon. Khoul tersebut berupa Khotmil Qur’an dan Pengajian Umum serta pembagian nasi bungkus daun jati. Pada tahun 1441 H kali ini, perigatan Haul Mbah Jambon diisi dengan pengajian bersama KH. Noor Yasin. Acara tersebut akan digelar pada Rabu malam Kamis 25 September 2019 mulai ba’da isya di Kebon Agung, Krandon.
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger