“Setiap bejana berbekas basah karena air yang ada di
dalamnya. Amal-amalmu adalah cermin keyakinan. Lahiriahmu adalah cermin
batiniahmu. Oleh karena itu, sebagian ulama mengatakan, ‘lahir adalah pertanda
batin.’
Bagaimana mungkin hatimu mencintai dunia sekaligus akhirat?
Bagaimana mungkin di dalam hati bersatu Khalik dan makhluk sekaligus? Bagaimana
mungkin hal itu bersatu dalam satu keadaan dan satu hati? Ingatlah kata Nabi,
‘Dusta itu menjauhkan keimanan.’ Sampai kapan engkau memakmurkan dunia dan
menghancurkan akhiratmu? Sesungguhnya tiap manusia hanya memiliki satu hati.
Maka, kenalilah Tuhanmu dan beradab baiklah di hadapan-Nya.
Jika hatimu jauh dari-Nya, berarti adabmu buruk kepada-Nya. Sebaliknya, jika
dekat dengan-Nya, berarti baiklah adabmu kepada-Nya.
Batin selalu terlihat oleh Allah SWT dan oleh orang-orang
khusus dari hamba-hamaba-Nya. Jika ada salah satu dari mereka, maka
bersopan-santulah di hadapannya. Maka, bertobatlah sebelum engkau bertemu
dengan mereka. Rendahkan dirimu dan bertawadhulah di hadapan mereka. Sebab,
jika engkau bertawadhu di depan orang-orang yang shaleh, maka sesungguhnya
engkau telah bersikap tawadhu terhadap Allah, dan Dia pasti akan mengangkat
derajatmu. Perbaikilah adabmu di depan orang yang lebih tua darimu.
Rasulullah
SAW pernah bersabda, “Keberkahan terletak pada orang-orang tua di antara
kalian.”
Takwa adalah melaksanakan seluruh perintah Allah dan
menjauhi segala larangan-Nya, serta mengikatkan diri dengan Al-Qur’an dan
Sunnah. Jika tidak, berarti engkau termasuk orang tua yang tidak layak
dihormati dan disalami, serta tidak akan berkah dalam pikiranmu. Orang-orang
tua yang berkah adalah mereka yang shaleh, wara’, mengamalkan ilmunya, ikhlas
dalam beramal. Orang-orang tua (para syekh) adalah mereka yang suci batinnya
dan senantiasa berpaling dari selain Diri-Nya. Para syekh adalah mereka yang
hatinya selalu makrifat kepada Allah dan dekat dengan Allah. Setiap kali
pengetahuan kalbunya bertambah, maka semakin dekatlah mereka dengan-Nya.
Setiap hati yang di dalamnya terdapat kecintaan kepada
dunia, akan terhijab dari Allah. Sementara, setiap hati yang di dalamnya
terdapat kecintaan pada akhirat akan terhijab oleh kedekatan dengan Allah.
Sebesar kerinduanmu kepada dunia, sebesar itu pula berkurangnya kerinduanmu
kepada akhirat. Sebesar kerinduanmu kepada akhirat, sebesar itu pula
berkurangnya cintamu kepada Allah. Karena itu, sebagian ulama mengatakan,
‘Barangsiapa tidak mengetahui kadarnya, takdir akan mengenalkan pada kadarnya.”
Kitab Al-Fathu ar-Rabbani wa al-Faidh ar-Rahmani karya
Syaikh Abdul Qadir Al jilany
Posting Komentar