![]() |
(Foto: Ansori) |
Program
Kampung Iklim (ProKlim) telah diluncurkan sebagai gerakan nasional pengendalian
perubahan iklim berbasis komunitas oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
pada Tanggal1 Desember 2016. ProKlim yang telah dilaksanakan sejak tahun 2012,
bertransformasi dari memberikan apresiasi terhadap wilayah administratif
paling rendah setingkat RW/dusun dan paling tinggi setingkat
kelurahan/desa, menjadi mendorong dan memfasilitasi tumbuhnya Kampung Iklim
melalui pengayaan inovasi program adaptasi maupun mitigasi perubahan iklim yang
dilaksanakan secara kolaborasi antara pemerintah (Party) dengan “Non
Party Stakeholder”.
Selain
itu kriteria lokasi ProKlim juga diperluas mencakup wilayah yang masyarakatnya
telah melakukan upaya adaptasi dan mitigasi secara berkesinambungan, seperti
komunitas pondok pesantren, perguruan tinggi, dan lain-lain. Hal ini juga
sebagai wujud pelaksanaan Perjanjian Paris dimana Pemerintah RI telah
meratifikasinya menjadi Undang-Undang No 16 tahun 2016 tentang Persetujuan
Paris atas Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim.
Landasan hukum
ProKlim adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor:
P.84/MenLHK-Setjen/Kum.1/11/2016 tentang Program Kampung Iklim, dan telah
ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Peraturan Dirjen Pengendalian Perubahan
Iklim Nomor: P.1/PPI/SET/KUM.1/2/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Kampung
Iklim.
![]() |
Produk inovasi Kampung TOGA |
Hingga
saat ini berbagai inovasi dalam rangka melestarikan lingkungan sebagai wujud
dari mitigasi perubahan iklim terus dilakukan di Desa Bae. Melalui Pemerintah
Daerah, BKM Sejahtera, hingga Karang Tarunan Tunjung Seto yang secara aktif
melibatkan masyarakat. Salah satu program unggulan dan sudah berjalan selama
ini adalah Bank Sampah dan produk-produk turunannya.
Untuk
mensukseskan program Kampung Proklim tersebut, Pemerintah Desa Bae bersama
segenap organisasi kepemudaan dan masyarakat setempat menggelar doa bersama.
Doa dipimpin oleh para sesepuh desa. Doa bersama di lakukan di Komplek PDAM
Bae, Jl. Kudus Colo, Bae Krajan, Kudus.
Dalam acara yang digelar secara sederhana tersebut, perwakilan dari program Kampun Proklim juga secara singkat memperkenalkan Kampung Proklim kepada para hadirin. Salah satu yang diperkenalkan adalah program Kampung Toga.
Untuk
Desa Bae sendiri, Program Kampung Toga telah menghasilakan produk unggulan dari
sektor tanaman obat yaitu jahe. Dengan label “JAHE BAE” yang sudah mulai dijual
ke pasaran, Program Kampung Toga diharapkan dapat memberdayakan masyarakat
sekaligus meningkatkan minat bercocok tanam tanaman obat.

Posting Komentar