Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Mulia, Kuat, dan Kaya (3)

Mulia, Kuat, dan Kaya (3)

Nabi SAW bersabda, "Dunia itu penjara bagi orang beriman" (HR Muslim)

Bagaimana orang bertasbih bahagia dalam penjaranya? Ia tidak gembira. Hanya romannya bahagia, hatinya duka. Secara lahiriyah bahagia, sementara hatinya serasa terpotong-potong, kesendiriannya, dan akna yang dihayatinya serasa berubah jadi maksiat dibalik bajunya, dimana luka-luka hatinya tertutup oleh potongan senyum bajunya. Barulah Allah Azza wa Jalla dan para Malaikatnya bangga. Masing-masing mereka diberi isyarat dengan jari-jari pasda mereka, para ksatria di negeri agama Allah Azza wa Jalla dan di negeri rahasiaNya, sepanjang mereka bersabar bersamaNya, dan menahan kegetiran takdirNya, sampai mereka dicintai Allah Azza wa Jalla. Sebagaimana firmanNya, "Dan Allah mencintai orang-orang yang bersabar." (Ali Imron: 146)

Bahwa Allah azza wa Jalla membericobaan padamu semata karena cintaNya kepadamu. Sepanjang engkau melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya, maka Allah semakin cinta kepadamu, dan sepanjang engkau sabar atas cobaanNya, semakin anda dekat denganNya.

Sebagian Sufi – semoga Allah merahmatinya – meriwayatkan, "Allah SWT, tidak mau menyiksa kekasihNya, tetapi Allah memberi ujian dan memberikan kesabaran padanya."

Nabi SAW bersabda, "Seakan-akan dunia itu tidak ada, dan seakan-akan akhirat itu yang senantiasa ada." (HR Ali Al-Qaari, dan al-Ajluny).

Kemarilah, wahai pemburu dunia, wahai pecinta dunia, aku akan uraikan cacat-cacat dunia, dan kuberikan petunjuk Jalan Allah Azza wa Jalla, aku temukan dengan mereka yang yang hanya berhasrat menuju Wajah Allah Azza wa Jalla, karena saat ini kalian sedang stress. Dengarkan apa yang aku katakana padamu dan amalkan, serta ikhlaslah dalam mengamalkannya.

Bila kalian mengamalkan ilmuku dan kalian mati ketika mengamalkannya, maka Allah SWT, akan meninggikan derajatmu sampai tingkat luhur (illiyyin), lantas kalian akan melihat disana, akar ucapanku dari sana, lantas kalian memanggilku dan menyalamiku dan kalian mewujudkan hakikat apa yang aku isyaratkan padaNya.

Kaumku…!Tinggalkan semua yang menimbulkan depresimu, tinggalkan rasa nyaman yang bathil, sibukkan dirimu dengan dzikrullah Azza wa Jalla. Bicaralah yang bermanfaat dan diamlah jika itu menyengsarakan jiwamu. Jika anda ingin bicara sesuai kehendakmu, maka fikirkan apa yang bakal kau katakana,. Lalu berniatlah yang tulus, baru biacara.

Di sinilah berlaku ungkapan, "Ucapan si bodoh di depan hatinya, sedangkan ucapan si alim yang berakal ada di belakang hatinya."

Diamlah dirimu. Bila Allah Azza wa-Jalla menghendakimu bicara, maka Dia akan membuka ucapanmu. Jika Allah menghendaki suatu hal, Allah juga menyiapkanmu bagiNya. KesertaanNya padamu membuatmu bisu total, jika sudah demikian ucapan akan datang sendiri dariNya manakala Dia menghendakinya. Bahkan bisa saja, kebisuan itu terus menerus sampai mati. Maka berlakulah sabda Nabi SAW, "Siapa yang kenal Allah, lisannya kelu." (HR Al-Khathib al-Baghdady).

Lisan lahiriyahnya kelu, sedangkan batinnya kelu dari segala hal selain Allah SWT. Maka segalanya berserasi tanpa kontra, karena mata hatinya buta dari selain memandangNya. Batinnya terkoyak dan masalahnya terhanguskan, hartanya tercerai berai, lalu ia keluar dari eksistensinya, keluar dari dunia dan akhiratnya, bahkan nama dan tandanya pun tiada.

Allah SWT Berfirman, "Kemudian jika Allah berkehendak, maka Dia membakitkan kembali." (‘Abasa: 22)

Allah Azza wa Jalla mewujudkan setelah tiada, diciptakan kembali sebagai makhluk, yang dihanguskan oleh hasta fana’, lalu dikembalikan pada Hasta Baqa’ agar meraih Pertemuan, kemudian dikembalikan agar mengajak makhluk dari kefakiran menuju KemahacukupanNya. Kecukupan adalah cukup bersama Allah Azza wa Jalla dari aktivitas hatinya dengan mendekatkan diri padaNya Azza wa Jalla. Orang yang fakir dengan dirinya tak mampu meraih itu semua.

Siapa yang ingin cukup kaya, tinggalkan dunia dan akhirat serta seisinya, tinggalkan segala hal selain Allah Azza wa Jalla secara total. Maka secara bertahap semuanya akan keluar dari hatinya, sesuatu yang ada dan sangat hina ini. Sesuatu yang remeh di dunia ini (harta dan seluruh sisinya) hanyalah piranti bekal saja. Maka raihlah bekal itu dalam rangka berjalan menuju kepadaNya. Maka Allah akan memberimu nikmat-nikmat yang dihidangkan olehNya. Anda juga meraih petunjuk, pengetahuan, dan hidayah dari CahayaNya.



Mutiara Kalam Syaikh Abdul Qadir al Jilany
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger