Nabi SAW, bersabda: “Ilmu itu membisik, jika disertai amal, ilmu akan meresponnya, tetapi jika tidak ia akan meninggalkannya.”
Dalam hadits ini menunjukkan bahwa barokah ilmu bisa sirna, tinggal
argumen-argumennya belaka, sehingga anda menjadi ilmuwan, Ulama dan cendekiawan
yang yang terfitnah oleh ilmu anda sendiri, yang tersisa hanya pohon
pengetahuan, sedangkan buahnya sirna dari anda.
Mohonlah kepada Allah Azza wa-Jalla agar Dia memberikan rizeki kondisi
ruhani dan maqom di hadapanNya. Bila Allah azza wa-Jalla memberikan rizeki
maqom dan haal padamu, mohonlah agar Allah SWT merahasiakan semua itu, dan
hendaknya anda tidak suka bila rahasia itu ditampakkan. Bila anda suka
ditampakkan kondisi ruhani anda yang ada di hadapanNya, itulah yang menyebabkan
kehancuran.
Hati-hati dan waspada terhadap rasa kagum pada prestasi ruhani dan amal baik
ada. Karena orang yang kagum pada amal dan ruhaninya, ia telah terpedaya,
terkena amarah dari Allah Azza wa-Jalla.
Hati-hati, anda jangan banyak bicara dengan sesama, dan merasa senang ketika
ucapan anda diterima. Itu justru membuat diri anda terkena bahaya dan tidak ada
gunanya. Janganlah anda bicara dengan suatu kalimat sampai kalimat itu
benar-benar mendapatkan restu dari Allah azza wa-Jalla.
Bagaimana anda mengundang banyak orang ke rumah anda, sedangkan anda tidak
menyiapkan hidangan bagi mereka? Persoalan ini butuh pondasi, kemudian
bangunan. Cangkuli hatimu hingga tumbuh subur air hikmah lalu bangunlah dengan
ikhlas, mujahadat, dan amal sholeh hingga istanamu menjulang. Baru anda ajak
orang lain.
Ya Allah, hidupkan jasad amal kami dengan roh keikhlasan dariMu.
Namun bagaimana bersembunyi dari makhluk bisa memberi manfaat padamu,
sedangkan makhluk terus menerus ada di hatimu? Sungguh tak ada kehormatan dan
tak ada artinya khalwatmu. Bila anda khalwat sedangkan makhluk bercokol
di hatimu, sesungguhnya anda dalam kesendirian tanpa hadir di hadapan Allah
Azza wa-Jalla.
Bahagia mesra itu bersama Allah azza wa-Jalla, namun nafsu, syetan dan hawa
kesenangan terus menyertaimu. Bila hatimu merasa senang bahagia bersama Allah
Azza wa-Jalla, pasti anda sepi dari makhluk, walaupun anda bersama anak isteri
dan keluarga.
Bila kebahagiaan indah benar-benar teguh mandiri di hatimu bersama Allah
Azza wa-Jalla maka dinding wujudmu pun roboh, mata-hatimu akan melihat, lalu yang
anda lihat adalah anugerah dan tindakanNya. Lalu anda hanya ridho kepadaNya,
bukan ridho pada lainNya. Maka disitulah syarat Ridho, berselaras dan ubudiyah
benar-benar didapatkan.
Anda jangan dusta. Anda mengaku ridho. Tapi hati anda bisa dirubah oleh sayuran,
oleh suapan makananan, kata, dan gengsi. Anda jangan dusta, betapa nyaringnya
dustamu, sedangkan amal dan kejujuranmu sirna, bahkan tak seorang pun makhluk
yang membenarkan anda. Allah SWT, mewahyukan kepada hati mereka dengan
Kalimat-kalimat yang istemewa, dimana mereka mengenal kebajikan dan mereka
berserasi dengan Kalimat itu. Mereka yang hatinya tercerahkan senantiasa
mengikuti jejak Rasul dalam ucapan dan tindakannya. Bila Rasul SAW, mendapatkan
wahyu secara dzohir, namun mereka mendapatkannya melalui hati mereka (Ilham)
karena mereka adalah para pewaris Nabi, pengikut-pengikutnya dalam seluruh apa
yang diperintahkan Allah SWT pada mereka.
Syeikh
Abdul Qadir Al-Jilany (Hari Ahad Pagi tanggal 20 Sya’ban tahun 545 H, di
Pesantrennya) – Majalah Cahaya Sufi
+ comments + 1 comments
berbagai bonus besar menanti di IONQQ
ayo di tunggu apa lagi, segera bergabung bersama kami di IONQQ
WA: +855 1537 3217
Posting Komentar