Israel artinya hamba Allah, yaitu nama Nabi Ya’kub
bin Ishaq AS. Bani Israel berarti anak keturunan Nabi Ya’kub AS. Al Quran al Karim
telah membicarakan Bani Israel secara panjang lebar dan amat detail. Yang
demikian ini menunjukkan bahwa Al Quran menaruh perhatian besar mengungkap
hakekat Yahudi atau Judaisme dan segala sifat buruk yang tersembunyi dalam jiwa
mereka, yang suka berkhianat dan melakukan kerusakan, agar orang-orang Islam
waspada terhadap mereka.
Israel disebutkan dalam Al Quran sebanyak 43 kali. 6 kali
dalam Surah Al Baqarah, ayat 40, 47, 83, 122, 211 dan 246. 2 kali dalam Surah
Ali Imran, ayat 49, dan 93. 5 kali dalam Surah Al Maidah, ayat 12, 32, 70, 82,
78 dan 110. 4 kali dalam Surah Al A’raf, ayat 105, 134, 137 dan 138. 2 kali
dalam Surah Yunus, ayat 90 dan 93. 4 kali dalam Surah Al Isra 2, 4, 101 dan
104. Sekali dalam Surah Maryam, ayat 58. 3 kali dalam Surah Thaha, ayat 47, 80
dan 94. 4 kali dalam Surah Asy Syu’ara, ayat 17, 22, 59 dan 197. Sekali dalam
Surah As Sajdah, ayat 23. Sekali dalam Surah Ghafir, ayat 53. Sekali dalam
Surah Az Zuhruf, ayat 59. Sekali dalam Surah Ad Dukhon, ayat 30. Sekali dalam
Surah Al Jatsiyah, ayat 16. Sekali dalam Surah Al Ahqaf, ayat 10. dan 2 kali
dalam Surah Al Shof, ayat 6 dan 14.
Orang-orang Yahudi secara sepihak membentuk sebuah negara
di kawasan Timur Tengah yang masyarakat internasional menamakan negara itu
Israel, rakyatnya disebut Jewish dan gerakannya disebut Zionis. Orang Indonesia
umumnya hanya mengenal Yahudi, baik dalam menyebut negara atau rakyatnya dan
sedikit sekali yang mengerti tentang Zionis.
Kaum Yahudi-Israel memiliki sejarah yang panjang sejak
ribuan tahun sebelum Masehi. Mereka terkenal kaum yang banyak pertanyaan,
banyak tuntutan dan menentang para utusan Allah Subhanahu wata’ala, bahkan
menganiaya dan membunuhnya. Mereka adalah kaum terkutuk,seperti disebutkan
dalam Al Quran surah Al Maidah, ayat 78.
“Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan
lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka
dan selalu melampaui batas.” (QS. Al Maidah;78)
Allah Subhanahu wata’ala juga berfirman: “Lalu
ditimpakanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan
dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah
dan membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi)
karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas”. (QS. Al Baqarah;61).
Karena perbuatan dan sifatnya, mereka tiada pernah merasakan ketenangan dan
harus mengha-dapi berbagai perlawanan sejak dahulu sampai sekarang dan sampai
Hari Akhir nanti. Mereka pernah diperbudak oleh Fir’aun, lalu diselamatkan oleh
Allah Subha-nahu wata’ala melalui Nabi Musa Alaihis Salam dan menetap di tanah
Kan’an (Palestina sekarang). Setelah Nabi Musa Alaihis Salam meninggal, mereka
berbuat berbagai kemungkaran, kerusakan dan pembunuhan, maka mereka mengalami
bencana penindasan Bangsa Babilonia yang berhasil merampas daerah mereka pada
tahun 586 SM. dalam sebuah serangan yang dipimpin Nebu-kadnezar (Bukhtunsur).
Dalam serbuan ini kurang lebih 70 ribu orang Bani Israel terbunuh dan sisanya
dibawa ke Babilonia untuk diperbudak. Sesudah itu penguasa Macedonia, Syekh
Iskandar Agung menguasahi Palestina, tepatnya tahun 320 SM.
Namun pada tahun 164 SM. Judas Makale dapat mencuri
kekuasaan di Palestina, tetapi tidak lama kemudian Panglima tentara Roma
bernama Pompeius merebut Palestina. Ketika Bangsa Romawi berkuasa inilah Isa Al
Masih AS lahir kemudian menjalankan misi risalahnya dengan mendapat sokongan
penguasa Romawi.
Kaum Yahudi memusuhi Nabi Isa dan berusaha membunuhnya dan
membuat kegaduhan di kota serta melakukan pemberontakan. Akhirnya pada tahun 70
M. pasukan Romawi yang dipimpin Titus yang kemudian menjadi kaisar ini berhasil
menumpas orang-orang Yahudi dan ribuan orang-orang dari mereka terbunuh.
Ketika Anderianus menduduki tahta kerajaan Romawi tahun
117-138 M, sisa-sisa orang-orang Yahudi melakukan gerakan revolusi di kota
Baitul Maqdis tapi berhasil ditumpas. Mereka banyak yang dibunuh dan sisanya
diusir, tidak diperkenankan kembali ke Palestina. Tempat-tempat mereka
dihancurkan tanpa bekas. Mereka yang berhasil menyelamatkan diri dari kejaran
Anderianus mengem-bara ke berbagai penjuru dunia, ada yang pergi ke Rusia,
Hung-garia, Inggris, Italia, Perancis, Jerman, Amerika, India dan lain-lain.
Umumnya mereka tidak disukai warga setempat, karena mereka suka memeras, kikir
dan suka merusak ketenangan warga setempat. Namun meski demikian, jumlah mereka
makin bertambah dan mereka tetap memper-tahankan identitas Yahudinya serta
meyakini Palestina sebagai tanah airnya. Mereka selalu berusaha keras mencari
upaya agar dapat kembali ke Palestina.
لا حول و لا قوة إلا بالله
اللهم انصر اخواننا في فلسطين على اليهود الغاصبين
اللهم انصر اخواننا في فلسطين على اليهود الغاصبين
اللهم انصر اخواننا في فلسطين على اليهود الغاصبين
اللهم انصر اخواننا في فلسطين على اليهود الغاصبين
اللهم انصر اخواننا في فلسطين على اليهود الغاصبين
اللهم انصر اخواننا في فلسطين على اليهود الغاصبين
Penulis adalah ustadz H. Fadlil Said An Nadwi LC. alumni PP. Langitan dan alumni Univ. Annadwi Pakistan
Posting Komentar