Sebagai rukun Islam
yang kedua setelah syahadat, shalat mempunyai keistimewaan tersendiri dibanding
rukun Islam lainnya. Dengan shalat, seseorang dapat diketahui identitas
keimanannya, apakah muslim atau kafir. Dengan shalat pula seseorang menghadap
Tuhannya secara komplit; bacaan dan juga gerakan.
Sering kita merasakan
suatu kenyamanan yang kita dapat dalam tubuh kita setelah melaksanakan shalat,
tetapi anehnya kita kadang tidak tahu sebenarnya apa yang menyebabkan hal itu
terjadi?. Sebenarnya ada apa dengan gerakan-gerakan dalam shalat,dan mengapa
gerakan dalam shalat begitu runtut dan variatif?
Kenapa, kok shalat
tidak cukup dikerjakan sambil duduk di kursi saja, yang penting kan
hatinya ingat kepada tuhan, daripada shalat jungkir balik tetapi hatinya
kemana-mana. Berikut sedikit kami sampaikan rahasia-rahasia gerakan dalam
shalat mulai takbir sampai salam. Semoga tulisan singkat ini sedikit banyak
dapat menambah pengetahuan, kemantapan dan yang lebih penting adalah menambah ketaqwaan
kita kepada Allah dengan lebih rajin melakulan shalat (dan tidak qadlo’
tentunya)
1. Takbiratul
Ihram
Takbiratul ihram
dengan cara mengangkat kedua tangan dengan menyejajarkan keduanya dengan kedua
pundak, mengarahkan kedua telapak tangan ke kiblat, dan siku menyamping,
menjadikan dua tulang belikat yang berada di punggung kembali sejajar dan rata.
Dengan cara ini kita dapat melindungi pundak dan punggung dari pembungkukan.
Demikian pula mengagkat dan menurunkan lengan merupakan latihan yang baik bagi
otot-otot lengan, kerena otot lengan menyangga berat lengan itu sendiri setiap
kali diangkat dan diturunkan.
Sebagian ulama
mengatakan salah satu hikmah lain dari takbiratul ihram dan mengangkat tangan
adalah sebagia isyarat bagi yang tuli (melihat isyarat diangkatnya tangan) dan
bagi orang yang buta (dengan suara takbir)
2. Posisi
Kedua Tangan
Meletakkan dua tangan
di dada, adalah posisi paling baik bagi lengan, dilihat dari sudut anatomi tubuh
manusia. Buktinya, kalau seseorang mengalami patah lengan, maka lengannya akan
digip dan diletakkan di dada bagian dalam tangan dihadapkan ke dada dan
digantung ke leher agar tetap dalam posisi tersebut. Persis dengan posisi
lengan dalam shalat, hanya saja tidak digantung ada leher.
Dan juga dalam posisi
ini kedua pundak sejajar, lengan pada posisi sudut yang sama dan ini sangat
baik bagi otot-otot pundak sekaligus lengan.
3. Berdiri
Waktu berdiri yang
lama, memberukan kesempatan yang banyak kepada tubuh dan otot-otot untuk
memperbaiki kondisi tubuh atau menyembuhkan penyakit yang menjangkitnya. Jika
penyakit itu timbul dari kebiasaan yang buruk, untuk menyembuhkannya juga
diperlukan kebiasaan melakukan gerakan-gerakan yang benar setiap hari.
4. Memandang
Tempat Sujud
Memandang tempat
sujud adalah posisi paling baik untuk kepala. Posisi seperti inilah yang
akan mempertahankan lengkungan tulang bagian belakang, khususnya di bagian
pangkal paha agar tidak bertambah atau berkurang,
5. Ruku’
Pada saat melakukan
ruku’ otot-otot bagian depan tubuh seperti otot dada, perut dan kaki bagian
depan akan berelaksasi. Sedangkan otot-otot tubuh bagian belakang seperti otot
punggung, bagian belakang kaki, dan pinggul secara berlahan akan berkontraksi.
Karena badan relatif berat, maka otot-otot ini mencurahkan energi yang besar
untuk menjaga stabilitas tubuh pada saat ruku’.
6. I’tidal
Setelah ruku’ maka
kita kembali berdiri tegak, maka otot-otot punggung, pinggul, dan bagian
belakang kaki akan mengerut. Sebaliknya, otot-otot bagian dada, perut dan
bagian depan kali mengendor, sehingga tulang punggung kuat yang akhirnya dapat
terhindat dari bungkuk kedepan.
Buku "The Power of Sholat"
Posting Komentar