Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (Fushshilat: 53)
Tujuan hidup orang-orang beriman adalah menjadi hamba Allah yang sebenar-benarnya. Sebab manusia tidak diciptakan untuk memenuhi keserakahan atau untuk menuruti hawa nafsunya. Satu-satunya tujuan jin dan manusia diciptakan adalah untuk menyembah Allah SWT. Jalan ntuk mencapai tujuan ini adalah dengan menjadikan Alqur’an sebagai pandangan hidup. Kita harus mencurahkan perhatian untuk mengamalkan apa yang menjadi ketentuan dalam Alqur’an. Kita harus mengamalkan Alqur’an sebanyak mungkin. Kita tahu dalam alqur’an bahwa kewajiban orang-orang beriman tidak hanya berhenti pada ayat-ayat seperti sholat, puasa, ataupun menunaikan ibadah haji. Misalnya saja, dalam sebuah ayat orang yang beriman diperintahkan:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (An Nahl: 125)
Orang-orang beriman memahami “hikmah dan pelajaran yang baik” dengan mengamalkan ajaran-ajaran alqur’an serta ilmu pengetahuan mereka. Masih banyak kewajiban lain yang memerlukan ilmu pengetahuan. Alqur’an sendiri menjelaskan bermacam-macam kaum dan memberikan informasi kepada kita tentang cara memperlakukan kaum tersebut. Apa yang harus diucapkan kepada kaum tersebut, sebagian besar ayat di Alqur’an dimulai dengan “katakanlah....”
Dengan jelas ayat-ayat di Alqur’an memberikan gambaran kepada orang beriman tentang cara bersikap. Akan tetapi, jika perintah-perintah ini diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, tentu harus ditafsirkan secara benar. Pada saat itu, ilmu pengetahuan orang-orang yang beriman sangat membantu. Alqur’an menjelaskan berbagai kaum seperti Muslimin, Yahudi, Nasrani, Munafikin, Para penyembah berhala, dan sebagainya.Kita harus mempelajari ayat-ayat tersebut dengan baik karena yang seharusnya dilakukan adalah mengenali kaum-kaum ini dalam masyarakat dan bagaimana kita menyikapinya sesuai dengan perintah Allah SWT sehingga apa yang dimaksudkan di dalam Alqur’an dapat terefleksikan dalam hidup ini.
Orang yang beriman harus mengenali semua orang di sekitarnya yang tidak diragukan lagi memiliki sifat-sifat kaum yang telah disebutkan dalam Alqur’an. Orangorang tersebut membentuk suatu masyarakat yang tiada satupun yang disia-siakan penciptaannya.
dan tidaklah Kami ciptakan Iangit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main (Al Anbiya: 16).
Walaupun demikian, tidak hanya orang-orang disekitar kita yang dijelaskan dalam Alqur’an. Segala sesuatu yang kita lihat, kita rasakan, dan semuanya yang terjadi merupakan pencerminan dari apa yang dijelaskan oleh Alqur’an.
Seluruh alam memiliki tanda-tanda keberadaan Allah SWT. Semakin disadarinya kenyataan ini oleh orang-orang yang beriman, mereka akan semakin meningkat ketaqwaannya. Ketika seseorang telah memahami seluk beluk kehidupanyang merupakan tanda-tanda kebesaran Allah yang telah dinyatakan dalam Alqur’an, maka orang tersebut akan menghubungkan segala kejadian di setiap harinya berdasarkan nilai-nilai Alqur’an. Segala sesuatu yang berada dalam takdir Allah memiliki tujuan. Yang harus dilakukan oleh orang yang beriman adalah menafsirkannya dalam cahaya Alqur’an dengan bertindak sesuai dengan jalan yang dijelaskan oleh Alqur’an. Sebagai contoh, ketika berhadapan dengan suatu yang sia-sia dan berbau kemalasan, maka orang yang beriman harus cepat-cepat mengabaikannya.
Dengan demikian maka mereka akan dapat membangun budaya dan karakter sesuai dengan yang terkandung dalam Alqur’an. Mereka harus bergantung pada penafsiran dan logika alqur’an karena ayat-ayat Allah menunjukkan apa yang harus mereka (orang beriman) lakukan dalam setiap situasi.
(dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (Annahl: 89). Wallahu'alam
Uswatun Hasanah di bawah bimbingan KH. Ghozali Masroeri
Tujuan hidup orang-orang beriman adalah menjadi hamba Allah yang sebenar-benarnya. Sebab manusia tidak diciptakan untuk memenuhi keserakahan atau untuk menuruti hawa nafsunya. Satu-satunya tujuan jin dan manusia diciptakan adalah untuk menyembah Allah SWT. Jalan ntuk mencapai tujuan ini adalah dengan menjadikan Alqur’an sebagai pandangan hidup. Kita harus mencurahkan perhatian untuk mengamalkan apa yang menjadi ketentuan dalam Alqur’an. Kita harus mengamalkan Alqur’an sebanyak mungkin. Kita tahu dalam alqur’an bahwa kewajiban orang-orang beriman tidak hanya berhenti pada ayat-ayat seperti sholat, puasa, ataupun menunaikan ibadah haji. Misalnya saja, dalam sebuah ayat orang yang beriman diperintahkan:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (An Nahl: 125)
Orang-orang beriman memahami “hikmah dan pelajaran yang baik” dengan mengamalkan ajaran-ajaran alqur’an serta ilmu pengetahuan mereka. Masih banyak kewajiban lain yang memerlukan ilmu pengetahuan. Alqur’an sendiri menjelaskan bermacam-macam kaum dan memberikan informasi kepada kita tentang cara memperlakukan kaum tersebut. Apa yang harus diucapkan kepada kaum tersebut, sebagian besar ayat di Alqur’an dimulai dengan “katakanlah....”
Dengan jelas ayat-ayat di Alqur’an memberikan gambaran kepada orang beriman tentang cara bersikap. Akan tetapi, jika perintah-perintah ini diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, tentu harus ditafsirkan secara benar. Pada saat itu, ilmu pengetahuan orang-orang yang beriman sangat membantu. Alqur’an menjelaskan berbagai kaum seperti Muslimin, Yahudi, Nasrani, Munafikin, Para penyembah berhala, dan sebagainya.Kita harus mempelajari ayat-ayat tersebut dengan baik karena yang seharusnya dilakukan adalah mengenali kaum-kaum ini dalam masyarakat dan bagaimana kita menyikapinya sesuai dengan perintah Allah SWT sehingga apa yang dimaksudkan di dalam Alqur’an dapat terefleksikan dalam hidup ini.
Orang yang beriman harus mengenali semua orang di sekitarnya yang tidak diragukan lagi memiliki sifat-sifat kaum yang telah disebutkan dalam Alqur’an. Orangorang tersebut membentuk suatu masyarakat yang tiada satupun yang disia-siakan penciptaannya.
dan tidaklah Kami ciptakan Iangit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main (Al Anbiya: 16).
Walaupun demikian, tidak hanya orang-orang disekitar kita yang dijelaskan dalam Alqur’an. Segala sesuatu yang kita lihat, kita rasakan, dan semuanya yang terjadi merupakan pencerminan dari apa yang dijelaskan oleh Alqur’an.
Seluruh alam memiliki tanda-tanda keberadaan Allah SWT. Semakin disadarinya kenyataan ini oleh orang-orang yang beriman, mereka akan semakin meningkat ketaqwaannya. Ketika seseorang telah memahami seluk beluk kehidupanyang merupakan tanda-tanda kebesaran Allah yang telah dinyatakan dalam Alqur’an, maka orang tersebut akan menghubungkan segala kejadian di setiap harinya berdasarkan nilai-nilai Alqur’an. Segala sesuatu yang berada dalam takdir Allah memiliki tujuan. Yang harus dilakukan oleh orang yang beriman adalah menafsirkannya dalam cahaya Alqur’an dengan bertindak sesuai dengan jalan yang dijelaskan oleh Alqur’an. Sebagai contoh, ketika berhadapan dengan suatu yang sia-sia dan berbau kemalasan, maka orang yang beriman harus cepat-cepat mengabaikannya.
Dengan demikian maka mereka akan dapat membangun budaya dan karakter sesuai dengan yang terkandung dalam Alqur’an. Mereka harus bergantung pada penafsiran dan logika alqur’an karena ayat-ayat Allah menunjukkan apa yang harus mereka (orang beriman) lakukan dalam setiap situasi.
(dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (Annahl: 89). Wallahu'alam
Uswatun Hasanah di bawah bimbingan KH. Ghozali Masroeri
Posting Komentar