Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Ahlak Rasulullah SAW Dan Sayyidina Abubakar Ashidiq (2)

Ahlak Rasulullah SAW Dan Sayyidina Abubakar Ashidiq (2)

Sesungguhnya keluarganya Nabi SAW, mendapatkan kedudukan yang tinggi dan kemuliaan dari Allah SWT karena dia bernisbah kepada Nabi Muhammad SAW. Dan begitu pula kemuliaan para Sahabat menjadi orang yang mulia karena mereka bersandar kepada Nabi Muhammad SAW.

Maka dari Muhammad SAW dalam hadistnya, Beliau bersabda “Seseorang sesuai dengan siapa teman duduknya.” Maka mereka para Sahabat Nabi dan para keluarga Nabi, mereka orang-orang yang duduk bersama Nabi Muhammad SAW.

Setelah kita bayangkan apabila seseorang melihat wajahnya seorang wali min auliya illah (Kekasih/Wali Allah), itu bisa diangkat oleh Allah SWT yang tadinya orang yang celaka- orang yang sial menjadi orang yang sa’adah, orang yang abadi yaitu orang yang betul-betul mendapat kebahagiaan yang abadi di sisi Allah SWT. Itu terjadi apabila menatap matanya wajah dari orang wali min auliya illah, bayangkan bagaimana menurut kalian bagi seseorang yang pernah menatap wajahnya Nabi Muhammad SAW.

Mereka para sahabat Nabi Muhammad SAW, mereka bukan hanya melihat Nabi, mereka duduk bersama Nabi Muhammad SAW, mereka berjuang bersama Nabi Muhammad SAW, mereka makan dan minum bersama Nabi Muhammad SAW. Allah SWT mengagungkan dan memuliakan mereka para sahabat dan keluarganya Nabi Muhammad SAW.

Dan mereka hidup bersama Nabi Muhammad SAW, dengan akhlak yang mulia pekerti yang sangat agung yang tidak pernah disaksikan oleh orang-orang yang sezaman sesudah beliau.

Nabi Muhammad SAW pernah keluar dari rumahnya ada ditangannya hanya 8 dirham saja. Yang mana 8 dirham itu dibutuhkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk membeli gamish(pakaian) di dalam pasar. Tatkala di dalam perjalanan Nabi yang mulia seorang hamba sahaya yang kecil, yang menjadi budak dilihat oleh Baginda Rasulullah SAW. Maka Nabi melihat seorang budak wanita yang kecil ini dan bertanya kepada anak kecil tersebut, “Apa yang menyebabkan engkau menangis, wahai anak? ” .

“ Saya telah diutus telah disuruh dan diperintahkan oleh majikanku untuk membelikan hajat dari pasar dan 4 dirham itu telah aku hilangkan.” Maka Rasulullah SAW mengeluarkan daripada 4 dirham dari kantongnya kepada anak budak sahaya ini maka Rasulullah mengatakan, “Ambillah 4 dirham ini, belikan hajat majikanmu dan pulanglah engkau ke majikanmu.”

Maka berjalanlah Rasulullah SAW dan memberi 2 dirham untuk membeli gamish. Dan kemudian Rasulullah sedang berjalan-jalan tiba-tiba mendapatkan seorang tukang minta-minta dan sisa dari uang 2 dirham itu diberikan Baginda Nabi SAW kepada orang minta-minta.

Dan Rasulullah SAW kembali ke jalan yang semula Rasulullah mendapatkan anak perempuan itu sedang menangis juga. Maka Rasulullah menanyakan kepadanya, “Apa sebabnya Mengapa kau tidak kembali ke majikanmu?” Anak itu menjawab, “Aku telah membelikan hajat majikanku akan tetapi aku sudah terlambat, bagaimana aku pulang untuk menghadapi majikanku?”

“Janganlah engkau menangis” kata Nabi Muhammad SAW. “Aku akan pergi mengantar kepada majikanmu dan aku akan membantumu menolongmu supaya engkau tidak dimarahi oleh majikanmu” kata Nabi Muhammad SAW.

Yang menjadi majikan anak itu adalah beberapa orang wanita yang rumahnya di ujung daripada kota Madinah Munawarah. Dan pergilah Baginda Nabi bersama anak perempuan ini untuk pergi menghadap majikannya dan menunjukkan jalannya kepada Baginda Nabi.

Maka para wanita yang ada di dalam rumah, para majikan itu melihat, “Siapa yang telah membawa Nabi Muhammad SAW akan datang kepada rumah kita?” Maka dilihat rumah siapa yang akan didatangi oleh Nabi Muhammad SAW, para wanita majikan itu berkata, “Oh yang dituju adalah rumah kami.”

Dan Nabi Muhammad SAW berdiri di depan pintu, akan tetapi tidak menghadap ke pintu itu membelakangi pintu. Mengapa adabnya begitu karena ketika dibukakan pintu maka Nabi Muhammad SAW tidak melihat apa yang ada di dalam rumah itu. Maka dari itu Nabi Muhammad SAW menghadap belakang. Dan Nabi Muhammad SAW mengucapkan salam kepada mereka yang tinggal di rumah itu. 

Dan mereka tahu bahwasanya Nabi Muhammad SAW sudah mengucapkan salam 3 kali. Maka tatkala Nabi Muhammad SAW mengucapkan salam pertama kalinya, mereka para wanita yang tinggal di rumah itu (para majikan itu) maka mereka tidak menjawab salam dengan suara yang keras, mereka menjawab, “ Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh , Ya Rasulullah” tapi dengan suara yang pelan sehingga tidak terdengar oleh Nabi Muhammad SAW.



Ceramah Habib Umar bin Hafidz di Masjid an-Nur, Empang, Bogor Kamis Ashar, 7 Januari 2010
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger