Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Keluarga Nabi Ibrahim, Gambaran Keluarga Sakinah (1)

Keluarga Nabi Ibrahim, Gambaran Keluarga Sakinah (1)

Sebagai hamba Allah yang diciptakan untuk beribadah kepada-Nya marilah kita bersama-sama senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan kita juga senantiasa memanjatkan syukur kepada Allah yang telah memberikan nikmat, rahmat, dan ma’unah-Nya kepada kita sekalian, sehingga kita dapat melaksanakan tugas sebagai hamba, dan melaksanakan kewajiban ibadah kepada-Nya. Semoga semua amal kita dicatat dan diridloi oleh Allah SWT.

Bagi mereka yang dipilih Allah untuk melaksanakan ibadah haji pada tahun ini, kita do’akan mereka selamat aman dalam perjalanan dan amalnya diterima Allah sebagai haji yang mabrur. Haji adalah ibadah yang sangat dalam maknanya. Ibadah haji merupakan simbol penghambaan diri secara penuh kepada Allah SWT. Manusia apapun jabatannya, kekuasaan yang dipegangnya, harus patuh dan tunduk pada aturan yang ditetapkan Allah dalam haji.

Tidak seorang pun yang memprotes kenapa dia harus berputar tujuh kali keliling mengitari ka’bah ditengah lautan manusia, berlari-lari kecil diantara shofa dan marwa. Tidak seorang pun yang keberatan berpanas-panas dipadang Arofah, kemudian malamnya yang tengah lelah mereka harus singgah di muzdalifah sambil mencari batu-batu kecil untuk melempar jumroh pada waktu siangnya. Itu semua merupakan aturan aturan yang telah ditetapkan Allah SWT malalui nabi pilihan-Nya. Tidak seorang pun yang dapat menolak dan mengingkari aturan itu. Mereka begitu pasrah, patuh dan tunduk sepenuhnya pada sistem Allah SWT.

Inilah pelajaran yang harus kita pertahankan dalam seluruh sektor kehidupan kita, tidak hanya taat pada aturan Allah dalam beribadah tetapi juga dalam menata kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Bagi mereka yang menyaksikan langsung peristiwa Arafah, lautan manusia di tengah padang pasir dengan busana yang serba putih, mengingatkan kita semua akan hari berbangkit dari alam kubur di padang mahsyar pada hari perhitungan. 

Semua kita dibangkitkan Allah dari kuburnya berkumpul di satu tempat sejak manusia pertama Adam AS hingga manusia terakhir. Semua kita mempertanggung jawabkan amalnya dihadapan Yang Maha Adil, Allah SWT. Tidak ada dosa yang disembunyikan, tidak ada kesalahan yang luput dari perhitungan Allah, tidak ada yang bisa lari dari pengadilan-Nya, pengadilan yang tidak pernah curang dan tidak mengenal pilih kasih. Dosa besar dan kecil semua terdaftar dalam catatan amal setiap insan.

Firman Allah dalam Q.S. Al-Kahfi: 49 yang artinya Dan ditunjukkanlah buku (catatan amal manusia) maka kau lihat orang-orang pendosa itu ketakutan terhadap apa yang tertulis didalamnya dan mereka berkata : celakalah kami, buku apakah ini, tidak ada yang luput baik yang besar dan kecil melainkan semua tercatat di dalamnya dan mereka menyaksikan amal pekerjaan mereka hadir (tertulis di hadapan) mereka. Tuhanmu tidak mendzolimi seorangpun dari hamba-Nya.

Allah juga mensyari’atkan kepada kita untuk menyembelih hewan kurban sebagai amal tathowwu’ (amal sunah) bagi umat Islam yang sangat besar pahalanya. Hukumnya sunah muakkad. Bagi yang sanggup meyembelih qurban disunahkan setiap tahun sekali. 

Ibadah yang satu ini mengingatkan kita kembali kepada nabi Ibrahim yang siap mengorbankan putra kesayanganya, Ismail a.s, demi memenuhi tuntutan Allah atas dirinya. Bagi Ibrahim perintah Allah diatas segala-galanya, di atas kecintaan pada anak dan keluarga. 

Namun Allah tetap berkuasa mengganti sembelihan itu berupa domba dan Ismail tetap hidup untuk meneruskan keturunannya yang kemudian melahirkan nabi Muhammad SAW. Sikap dan perilaku Nabi Ibrahim inilah yang seharusnya kita jadikan sebagai teladan dalam memupuk sikap patuh dan pasrah kepada Allah. Ketaatan kepada aturan Allah dan Rosul adalah bukti nyata keimanan seseorang. Orang yang tidak taat pada perintah dan aturan Allah keimanannya hanya sebatas lisan dan tidak akan mendapatkan pengakuan dari Allah sebelum kepatuhan itu benar-benar ditunjukkan dalam kehidupan nyata.

Dalam ٍfirman-Nya : Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.



Kyai M. Muslih Al Baroni
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger