Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Keluarga Nabi Ibrahim, Gambaran Keluarga Sakinah (2)

Keluarga Nabi Ibrahim, Gambaran Keluarga Sakinah (2)

Pengorbanan dalam konteks hubungan dengan Allah digambarkan oleh keluarga Ibrahim. Keluarga ini cerminan dari keluarga sakinah yang penuh dengan keimanan. Ketika nabi Ibrahim mengatakan kepada anaknya bahwa beliau telah bermimpi (mendapat wahyu) untuk menyembelih anaknya, Ismail. Wahyu disampaikan kepada Ismail dengan perasaan harap dan cemas. Namun jawaban anaknya sebagai anak yang sholeh.

إِفْعَلْ مَاتُؤْمَرُ سَتَجِدُنِى إِنْ شَاءَاللهُ مِنَ الصَّابِرِيْن

Artinya: (Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan kepada engkau, maka insya’allah engkau akan mendapati aku sebagai orang yang sabar).

Keluarga yang begitu interaktif antara ayah dan anak. Hubungan yang dialogis, bukan hubungan sosial otoriter. Nabi Ibrahim meski berfungsi sebagai ayah tidak ingin memonopoli amal tapi mengajak untuk sama-sama bisa berkorban. Dinamika sosial terjalin harmonis dalam keluarga.

Pengorbanan yang tiada tara seorang manusia yang mengharap anaknya puluhan tahun. Disaat masih kecil, Ismail ditempatkan di padang pasir bersama istrinya karena perintah Allah, sebagai hamba yang taat tanpa syarat, melakukan tugas kenabian dengan penuh pengorbanan dan kesetiaan.

إِذْقَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ العَالَمِيْنَ


Artinya : Ketika Tuhannya berfirman kepadanya : tunduk patuhlah, Ibrahim menjawab aku tunduk patuh kepada tuhan semesta alam

Nabi Ibrahim sebagai manusia biasa dan sebagai hamba yang mendapat wahyu tentunya sifat kemanusiaannya melekat pada dirinya. Dengan perasaan sedih, ia mempersiapkan bekal untuk anak dan istrinya di tengah padang pasir. Sehingga ia tidak berani menoleh ke belakang saat meninggalkan anak dan istrinya. Namun saat ditanya Istrinya apakah ini perintah Allah lalu dijawabnya dengan mengatakan "ya".

Ajaran tauhid yang ditanamkan pada istri menimbulkan sikap istri yang begitu hormat kepada suami dan bersangka baik terhadap Allah SWT. Secara psikologis nabi Ibrahim mempertimbangkan bagaimana menyampaikan perintah Allah yang begitu berat secara menusiawi, dengan pendekatan simpatik pada istri dan anaknya. Namun karena pola pendidikan islami sudah tertanam dalam keluarga, maka sikap atau peilaku istri dan anaknya begitu antusias menyambut ajakan baik yang diperintahkan Allah tersebut.

Perintah Allah SWT yang diselesaikan secara sempurna itu membuahkan hasil berupa balasan yang terbaik dari Allah. Perintah meninggalkan anak dan istri di padang pasir secara sabar memperoleh nikmat Allah yang tiada henti, yaitu mengalir air zam zam dari tanah di bawah injakan kaki Ismail. Begitu pula ketika akan melaksanakan perintah meyembelih nabi Ismail diganti dengan pengorbanan yang luar biasa.

Digambarkan dalam firman Allah Surah Al-Baqoroh 124: Dan ingatlah ketika Ibrahim di uji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan) lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: ”sesungguhnya AKU akan menjadikan kamu imam bagi seluruh manusia. Ibrahim berkata dan saya mohon juga dari keturunan ku. Allah berfirman: janjiKU tidak mengenai orang yang dzolim”

Dalam ayat yang lain : Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah niscaya Dia akan menolong dan meneguhkan kedudukanmu.

Dari gambaran tentang pengorbanan dari nabi Ibrahim dan keluarganya dapat di petik suatu ibrah (pelajaran) bahwa pengorbanan akan membawa hasil yang terbaik bagi karir manusia baik di dunia maupun di akhirat. Allah akan memberikan balasan sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikan manusia dalam melakukan proses sosialnya.



Kyai M. Muslih Al Baroni
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger