Manusia diciptakan Allah dengan
berbagai macam bentuk dan karakternya, ada yang bersifat baik adapula yang
bersifat kurang baik, manusia adalah pribadi yang sempurna, makhluk yang
diciptakan Allah dengan akal dan pikiran, pada dasarnya sifat-sifat manusia
mudah dibentuk sesuai dengan kondisi keadaan dan lingkungannya, dalam teori
sosiologi politik; manusia cenderung hidup dan berkarakter sesuai dengan
keadaan iklim dimana dia tinggal, ada beberapa sifat-sifat yang baik pada
manusia seperti Sabar merupakan satu sifat yang mulia.
Dengan sifat sabar kita bisa merubah lawan menjadi teman, Orang-orang yang sabar mempunyai keuntungan yang besar, dengan bersabar kita bisa menentukan pekerjaan apapun menjadi sempurna, seperti yang terkandung dalam kalimat bijak berikut ini:
Dengan sifat sabar kita bisa merubah lawan menjadi teman, Orang-orang yang sabar mempunyai keuntungan yang besar, dengan bersabar kita bisa menentukan pekerjaan apapun menjadi sempurna, seperti yang terkandung dalam kalimat bijak berikut ini:
“Assobru yu’inu ‘ala kulli ‘amalin’’.
sabar itu dapat
menolong segala pekerjaan.
Untuk menjadi orang yang sabar maka
ada beberapa yang harus di lakukan di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Bersabar dengan niat untuk ibadah.
Jika segala sesuatu yang kita
kerjakan tidak desertai dengan ikhlas dan sabar, maka sesuatu itu akan
sia-sia, hendaklak perbuatan yang dilakukan didasari niat untuk ibadah karena
itulah uang menjadi keutamaan sebagai pangkal manusia dapat mengendalikan
sifatnya yang tidak baik dan apabila tidak, sesuatu itu akan menyebabkan efek
yang tidak menyenangkan, seperti terkandung dalam firman Allah, “Tetapi orang yang bersabar dan mema’afkan,
sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan“
. (Q.S. Asy Syuura: 43)
2. Mudah memaafkan kesalahan orang lain.
Sesungguhnya Allah maha pemaaf,
seyogyanya manusia pun bersifat mudah memaafkan, agar segala sesuatu yang kita
kerjakan melahirkan sesuatu yang baik dan bermanfaat, seperti termaktub, “Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau
menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya
Allah Maha Pema’af lagi Maha Kuasa.“ ( Q.S. An-Nisa: 149)
3. Tidak mudah tersinggung.
Salah satu perangai yang baik pada
sifat manusia adalah tidak mudah tersinggung, seperti cerita pendek dikisahkan
oleh sahabat nabi berikut ini adalah menjadi sebab diturunkannya ayat Al-Quran:
Ketika Abu Bakar tersinggung pada kerabatnya yang turut menyiarkan fitnah
terhadap anaknya Aisyah dan ingin menghentikan bantuan, dan Allah berfirman, “Dan janganlah orang-orang yang
mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka
(tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang
miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka
mema’afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah
mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’’. (Q.S.
An Nuur: 122)
4. Tidak mencaci orang lain.
Perbuatan mencela sesungguhnya
dibenci, dan janganlah memeliharanya, karena perbuatan mencaci adalah
melahirkan kebencian dan sakit hati, dan hendaklah menghindari dan lebih baik
untuk berterus terang, dan Allah ber-firman tidak menyukai ucapan buruk seperti
terkandung berikut ini: “Allah tidak
menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang
yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui“. (Q.S. An
Nisa: 148)
5. Tidak mudah marah.
Allah menyuruh kita sabar dan
melarang kita marah meski kita dalam keadaan benar seperti dikisahkan oleh
cerita nabi Yunus bagaimana Allah mengecam Nabi Yunus yang marah kepada
ummatnya yang jelas-jelas kafir seperti terkandung dalam firman Allah berikut
ini: “Maka bersabarlah kamu (hai
Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang yang
berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah
(kepada kaumnya).“ (Q.S. Al Qalam:48)
Lazuardi Birru

Posting Komentar