Seandainya orang yang sedang sholat memakai sutroh (pembatas) seperti sajadah misalnya maka haram melintasinya dan ada pendapat dari Imam Ghazali bahwa hal tersebut tidak haram akan tetapi makruh.
Dan di sunahkan bagi orang yang sholat tersebut untuk menghadangnya dengan tangannya jika ada orang yang melintasinya.
Namun ada beberapa hal yang di kecualikan akan keharamannya melintasi orang yang sedang solat yaitu :
1. Jika orang solat di Masjidil Harom maka boleh bagi orang lain melintasinya (ini berlaku selama ia sholatnya di batasan yang diperbolehkannya thowaf).
2. Jika ada seseorang yang sholat akan tetapi dia sholatnya di tempat yang orang biasa lalu lalang seperti dia sholat di depan pintu.
3. Seandainya ada tempat yang kosong maka boleh bagi seseorang melintasi orang-orang yang sedang solat untuk mengisi tempat tersebut.
4. Jika dia dalam keadaan terdesak seperti dia akan buang hajat ketika solat sedangkan dia misalkan berada di shof atau barisan awal maka boleh baginya untuk melintasi orang-orang untuk menunaikan hajatnya.
ﺍﻟﺘﻘﺮﻳﺮﺍﺕ ﺍﻟﺴﺪﻳﺪﺓ ﺝ ١ ﺹ ٢٥٠
ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻧﺖ ﺍﻟﺴﺘﺮﺓ ﻣﻌﺘﺒﺮﺓ ﻓﻴﺤﺮﻡ ﺍﻟﻤﺮﻭﺭ ﻭ ﻧﻘﻞ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ ﻓﻲ ﻣﺠﻤﻮﻋﻪ ﻗﻮﻻ ﻋﻦ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ : ﺃﻧﻪ ﻳﻜﺮﻩ ﺍﻟﻤﺮﻭﺭ ﻭ ﻻ ﻳﺤﺮﻡ ﻭ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺳﻌﺔ ﻟﻜﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ
ﻭ ﻳﻨﺪﺏ ﻟﻠﻤﺼﻠﻲ ﺩﻓﻊ ﺍﻟﻤﺎﺭ
ﻭ ﻳﺠﻮﺯ ﺍﻟﻤﺮﻭﺭ ﻣﻊ ﻭﺟﻮﺩ ﺍﻟﺴﺘﺮﺓ ﻓﻲ ﺃﺭﺑﻊ ﺣﺎﻻﺕ :
١ . ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺣﺮﻡ ﻣﻜﺔ ﻓﻲ ﻣﺤﻞ ﺍﻟﻄﻮﺍﻑ ﻓﻘﻂ
٢ . ﺇﺫﺍ ﻗﺼﺮ ﺍﻟﻤﺼﻠﻲ ﺑﺄﻥ ﺻﻠﻰ ﻓﻲ ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ
٣ . ﺇﺫﺍ ﻭﺟﺪ ﺍﻟﻤﺼﻠﻰ ﻓﺮﺟﺔ ﻓﻴﺠﻮﺯ ﻟﻪ ﺍﻟﻤﺮﻭﺭ ﻟﺴﺪ ﺍﻟﻔﺮﺟﺔ
٤ . ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻣﻀﻄﺮﺍ ﺑﺄﻥ ﻛﺎﻥ ﻳﺮﻳﺪ ﻗﻀﺎﺀ ﺍﻟﺤﺎﺟﺔ ﺃﺛﻨﺎﺀ ﺍﻟﺼﻼﺓ
Ust. Muhib (PISS-KTB)

Posting Komentar