Masjid As Syarif 1 di Desa Padurenan
Kecamatan Gebog memang menjadi salah satu penanda penting proses islamisasi di
Kudus utara. Selain bentuk bangunan yang unik dan mempunyai nilai sejarah yang
tinggi, masjid peninggalan tokoh penyebar agama islam Raden Muhammad Syarif itu
dipercaya selalu menghadirkan "petunjuk" tertentu bagi masyarakat sampai
sekarang.
Bagian yang dipercaya memberi petujnjuk
tersebut adalah mustaka masjid yang sejak masa pendiriannya belum pernah
diganti. Konon, biasanya mustaka masjid itu menunjukkan tanda-tanda miring jika
terjadi musibah yang pengaruhnya meluas secara nasional. Misalnya ketika
peristiwa reformasi yang menjatuhkan kekuasaan Soeharto pada tahun 1998.
K.H Aminuddin Mawardi selaku tokoh di Desa
Padurenan mengatakan jika ada peristiwa besar hampir selalu mustaka masjid
selalu miring. Namun ketika peristiwa sudah terjadi dan akan diperbaiki
ternyata bisa lurus kembali. Entah percaya atau tidak tetapi kenyataan ini
disaksikan oleh banyak orang.
Anehnya lagi menurut K.H Aminuddin,
miringnya mustaka yang terbuat dari tanah liat itu bukan disebabkan bergesernya
landasan. Namun mustaka tersebut seolah-olah menjadi lentur. Landasan mustaka
itu tetap, tetapi bagian pucuknya miring atau ndoyong.
Selain
keanehan mustakanya masjid As Syarif 1 itu sebenarnya mempunyai pola arsitektur
yang tidak lazim. Masjid tersebut semula berbentuk seperti payung, karena hanya
ada satu tiang penyangga tunggal. Namun karena dimakan usia saka penyangga
tiang itu pun diganti dengan empat pilar seperti bangunan Jawa lainnya.
Menurut K.H Aminuddin tidak ada catatan
sejarah tentang pendirian masjid tersebut. Namun diperkirakan sudah berdiri
sejak zaman Walisongo. Hanya ada satu petunjuk yakni catatan pemugaran dibawah
mustaka masjid yang ditulis dengan huruf arab.
Tulisan itu berupa huruf goin, ra dan tha, yang berbunyi gharatha. Jika diartikan berdasarkan abjad jumal maka akan menunjukkan angka 1.209 Hijriyah. Jika saat ini kalender islam masuk 1.436 Hijriyah maka sampai saat ini masjid As Syarif 1 sudah berumur 227 tahun.
Tulisan itu berupa huruf goin, ra dan tha, yang berbunyi gharatha. Jika diartikan berdasarkan abjad jumal maka akan menunjukkan angka 1.209 Hijriyah. Jika saat ini kalender islam masuk 1.436 Hijriyah maka sampai saat ini masjid As Syarif 1 sudah berumur 227 tahun.
Info Seputar Kudus (@Kudus_ISK)

Posting Komentar