Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Bergantung Pada Allah Ta’ala (2)

Bergantung Pada Allah Ta’ala (2)

Al-Fudhail bin Iyadh ra, mengatakan, “Aku sungguh malu untuk mengatakan kepada Allah, bahwa aku ini bergantung kepada Allah. Karena orang yang bergantung kepada Allah Ta’ala, ia tidak pernah takut kepada selainNya, tidak pernah berharap selain Dia, dan hatinya putus dari gantungan dunia akhirat”.


Ditafsirkan mengenai arti firman Allah Ta’ala, “Inna Lillah” artinya adalah kami sebagai hamba Allah dan perangkatNya, berada dalam bolak balik kehendakNya dan ketentuanNya, serta gerak gerik hamba ada di TanganNya.

“Inna Ilaihi Rooji’un” kami ridlo kepadaNya, pasrah padaNya, bergantung denganNya dan pasrah total hanya kepadaNya.


Diriwayatkan, bahwa Allah Ta’ala, berfirman kepada Nabi Musa as, “Pergilah ke Fir’aun sesungguhnya ia telah ingkar!”

Lantas Nabi Musa as, menyela, “Oh Tuhanku, bagaimana dengan kambing-kambingku dan anak isteriku?”


Allah Ta’ala berfirman, “Kalau engkau menemukanKu, maka manalagi yang akan engkau perbuat selain kepadaKu?

Hai Musa! Berangkatlah, dan bergantunglah padaKu dan pasrah totallah hanya padaKu, serahkan urusanmu kepadaKu. Karena Aku jadikan harimau sebagai penggembala atas kambing-kambingmu dan para malaikat menjaga keluargamu.

Hai Musa ! Siapakah yang menyelamatkan dirimu dari Nil itu, hingga ditemukan oleh ibumu di sana? Siapakah yang mengembalikan dirimu pada bundamu setelah itu? Siapakah yang menyelamatkanmu dari musuhmu Fir’aun ketika engkau membunuh seseorang? Siapakah yang menyelamatkanmu dari Fir’aun ketika engkau melintasi sahara?”

Nabi Musa as, menjawab semuanya, “Engkau…Engkau….”


Ketahuilah siapa yang bergantung kepada selain Allah SWT,  atau apa pun selain Allah maka orang itu terhinakan, keluar dari garis kehambaan. Karena batas kehambaan itu adalah menyerahkan upaya pilihannya kepada Sang Maha Perkasa.

Allah Ta’ala berfirman, “Dan Tuhanmulah Yang Mencipta Yang DikehendakiNya dan Memilihkan,  tak ada bagi mereka pilihan.”


Apa yang dibuka oleh Allah kepada manusia dari rahmat, maka tak satu pun bias menghadangnya..Dan jika Allah menghalanginya atas suatu bahaya, tak seorang pun bisa mencegahnya kecuali Dia.


Katakan, tak satu pun  musibah yang menimpa kami melainkan Allah sudah menentukan bagi kami. Dan siapa yang pasrah total kepada Allah, maka Dia mencukupinya.

Ketahuilah bahwa ubudiyah itu terbangun atas sepuluh dasar:
1. Bergantung kepada Allah Ta’ala dalam segala hal,
2. Ridlo kepada Allah Ta’ala dalam segalanya.
3. Kembali kepada Allah Ta’ala dalam segalanya.
4. Butuh kepada Allah Ta’ala di dalam segalanya.
5. Mengembalikan hati kepada Allah Ta’ala dalam segalanya.
6. Sabar bersama Allah dalam segalanya.
7. Memutuskan diri hanya kepada Allah dalam segala hal.
8. Istiqomah bersama Allah dalam segala hal.
9. Menyerahkan total kepada Allah Ta’ala dalam segala hal.
10. Pasrah segalanya dalam semua hal.



Syeikh Ahmad ar-Rifa’y
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger