Ditengarai dalam rangka “the new world order” / “tatanan
dunia baru”, kaum Zionis Yahudi dalam hasratnya menjadi pemimpin dunia
berupaya “menciptakan” pemimpin ulama dari kalangan kaum muslim yang dapat
berfatwa sesuai keinginan mereka tanpa mempedulikan apa-apa yang telah
ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla.
Kaum Zionis Yahudi telah berhasil
“menciptakan” pemimpin agama kaum Nasrani yang dapat menetapkan haram
terhadap sesuatu yang halal, dan menghalalkan sesuatu yang haram.
Mereka salah satunya adalah Paulus (Yahudi dari
Tarsus), pengikut Rasul setelah “bertobat” , yang
mengubah esensi dasar kekristenan. Contohnya, orang-orang Kristen yang bukan
berasal dari latar belakang Yahudi tidak diwajibkan mengikuti tradisi dan
pantangan Yahudi (misalnya perihal tentang sunat dan memakan makanan yang
diharamkan).
Paulus dijadikan seorang Santo (orang suci) oleh
seluruh gereja yang menghargai santo, termasuk Katolik Roma, Ortodoks Timur,
dan Anglikan, dan beberapa denominasi Lutheran. Dia berbuat banyak untuk
kemajuan Kristen di antara para orang-orang bukan Yahudi, dan dianggap sebagai
salah satu sumber utama dari doktrin awal Gereja, dan merupakan pendiri
kekristenan bercorak Paulin (bercorak Paulus). Surat-suratnya menjadi bagian
penting Perjanjian Baru. Banyak yang berpendapat bahwa Paulus memainkan
peranan penting dalam menjadikan Kristen sebagai agama yang berdiri sendiri
alias “agama turunan”, dan bukan sebagai sekte dari Yudaisme
Firman Allah ta’ala yang artinya, “Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu
semua, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.
Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah
belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa
yang ada pada sisi mereka (masing-masing).” (QS Al Mu’minun [23] :
52-53)
Kaum Yahudi yang membunuh para Nabi termasuk hendak
membunuh Nabi Isa alaihi salam. Firman Allah
ta’ala yang artinya, “Sesungguhnya
orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang
memamg tak dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat
adil, maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yg pedih.” (QS
Ali Imran [3]:21)
Kaum Nasrani adalah kaum sebenarnya berkeinginan
untuk menjadi orang beriman namun mereka tanpa pengetahuan dan disesatkan oleh
kaum Yahudi , kaum yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang
beriman
Firman Allah ta’ala yang artinya, “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras
permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan
orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat
persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata:
"Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan
karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan
rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri.”
(QS Al Maa’idah [5]:82)
Sesungguhnya jalan orang-orang yang beriman itu
mencakup pengetahuan akan kebenaran dan pengalamannya, dan kaum Yahudi tidak
memiliki amal, sedang kaum Nasrani tidak memiliki pengetahuan. Oleh karena itu,
kemurkaan bagi kaum Yahudi dan kesesatan bagi kaum Nasrani. Karena orang yang
mengetahui, tetapi tidak beramal, maka ia berhak mendapat kemurkaan, dan ini
berbeda dengan orang yang tidak tahu. Kaum Nasrani menuju pada suatu perkara,
yaitu mengikuti kebenaran, namun mereka tidak benar dalam melakukakannya sebab
tidak sesuai dengan ketentuannya sehingga mereka pun sesat.
Ust. Yulizon Armansyah (PISS-KTB)
Posting Komentar