Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Khilaf Ulama Tentang Suci Tidaknya Kulit Bangkai Setelah Disamak

Khilaf Ulama Tentang Suci Tidaknya Kulit Bangkai Setelah Disamak

Pendapat Tidak Sucinya Kulit Bangkai Setelah Disamak.

Para ulama di kalangan mazhab Al-Hanafiyah dan Al-Hanabilah umumnya cenderung mengatakan kulit bangkai tidak akan kembali menjadi suci meskipun sudah disamak.

1. Mazhab Al-Hanabilah

Ibnu Qudamah (w. 620 H) yang mewakili mazhab Al-Hanabilah menuliskan di dalam kitab Al-Mughnibahwa kulit bangkai hukumnya najis, baik sebelum disamak ataupun setelahnya.

وَكُلُّ جِلْدِ مَيْتَةٍ دُبِغَ أَوْ لَمْ يُدْبَغْ فَهُوَ نَجِسٌ لا يَخْتَلِفُ الْمَذْهَبُ فِي نَجَاسَةِ الْمَيْتَةِ قَبْلَ الدَّبْغِ، وَلا نَعْلَمُ أَحَدًا خَالَفَ فِيهِ، وَأَمَّا بَعْدَ الدَّبْغِ فَالْمَشْهُورُ فِي الْمَذْهَبِ أَنَّهُ نَجِسٌ أَيْضًا

Semua kulit bangkai yang sudah disamak ataupun yang belum disamak maka hukumnya najis. Para ulama di dalam mazhab Hanbali tidak berbeda pendapat atas najisnya kulit bangkai sebelum disamak, tidak ada satupun yang kita ketahui ulama yang berbeda. Sedangkan setelah disamak, maka yang paling masyhur di dalam mazhab hukumnya najis juga. 

Syamsuddin Abul Farraj Ibnu Qudamah (w. 682 H) menuliskan dalam kitabnya Asy-Syarhul Kabir sebagai berikut :

ولا يطهر جلد الميتة بالدباغ هذا هو الصحيح من المذهب

Dan kulit bangkai tidak bisa disucikan dengan penyamakan. Inilah yang shahih dari mazhab Hambali. 

2. Mazhab Al-Malikiyah

Al-Kharsyi (w. 1101 H) di dalam kitabnya, Syarah Mukhtashar Khalilmenuliskan sebagai berikut :

وَجِلْدٍ وَلَوْ دُبِغَ (ش) يَعْنِي أَنَّ جِلْدَ الْمَيْتَةِ وَالْجِلْدَ الْمَأْخُوذَ مِنْ الْحَيِّ نَجَسٌ وَلَوْ دُبِغَ عَلَى الْمَشْهُورِ

Dan kulit meskipun sudah disamak, maksudnya kulit bangkai yang diambil dari hewan hidup hukumnya najis, meski sudah disamak, menurut pendapat yang masyhur. 

Al-Hathab Ar-Ru'aini (w. 954 H) di dalam kitab Mawahibul Jalil fi Syarhi Mukhtashar Khalil menuliskan sebagai berikut :

الْمَشْهُورُ مِنْ قَوْلِ مَالِكٍ الْمَعْلُومُ مِنْ مَذْهَبِهِ أَنَّ جِلْدَ الْمَيْتَةِ لَا يُطَهِّرُهُ الدِّبَاغُ

Yang masyhur dari pendapat Imam Malik dan diketahui dari mazhabnya bahwa penyamakan tidak mensucikan kulit bangkai. 

Pendapat Sucinya Kulit Bangkai Setelah Disamak

1. Asy-Syafi'iyah

Al-Mawardi (w. 450 H) yang merupakan tokoh ulama dalam mazhab Asy-Syafi'iyah menuliskan di dalam kitabnya, Al-Hawi Al-Kabir fi Fiqhi Al-Imam Asy-Syafi'i sebagai berikut :

فأما المأكول فَيَطْهُرُ جِلْدُهُ بِالذَّكَاةِ إِجْمَاعًا، وَبِالدِّبَاغَةِ إِنْ مَاتَ

Adapun hewan yang halal dimakan maka kulitnya disucikan dengan penyembelihan (secara ijma') dan kalau sudah mati disucikan dengan penyamakan.

Al-Imam An-Nawawi (w. 676 H) yang merupakan icon dari mazhab Asy-Syafi'i menuliskan dalam kitabRaudhatu Ath-Thalibin wa Umdatu Al-Muftiyyin sebagai berikut :

وَالثَّانِي: أَنْ يُدْبَغَ جِلْدُ الْمَيْتَةِ، فَيَطْهُرُ بِالدِّبَاغِ مِنْ مَأْكُولِ اللَّحْمِ وَغَيْرِهِ، إِلَّا جِلْدَ كَلْبٍ، أَوْ خِنْزِيرٍ، وَفَرْعَهُمَا، فَإِنَّهُ لَا يَطْهُرُ قَطْعًا

Kedua : kulit bangkai yang disamak. Hewan yang halal dagingnya atau yang selainnya (tidak halal), maka hukumnya suci bila disamak, kecuali anjing, babi dan keturunannya. Hal itu karena memang aslinya tidak bisa disucikan. 

2. Al-Hanafiyah

Ibnu Juzai Al-Kalbi (w. 741 H) di dalam kitabnya, Al-Qawanin Al-Fiqhiyah, menuliskan sebagian ulama mereka mengatakan najis sebagaimana pendapat Ahmad bin Hambal. Namun sebagian mereka mengatakan suci sebagaimana pendapat Asy-Syafi'iyah.

وَأما جلد الْميتَة فَإِن لم يدبغ فَهُوَ نجس وَإِن دبغ فَالْمَشْهُور أَنه نجس وفَاقا لِابْنِ ... وَقيل هُوَ طَاهِر وفَاقا للشَّافِعِيّ

Sedangkan kulit bangkai, bila belum disamak maka najis. Dan bila sudah disamak menurut pendapat yang masyhur hukumnya najis, sesusai dengan pendapat Ahmad bin Hanbal. Dan ada yang berkata bahwa kulit itu suci sebagaimana pendapat Asy-syafi'iyah.



Ngaji  Kitab Taqrib/Fathul Qorib
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger